3.

1 1 0
                                    

Berjauhan merupakan cara terampuh memahami sebuah rasa
(Syaza)
_______________________________

    Rumah kembali terasa sepi karena semua penghuninya sudah mulai sibuk dengan aktifitas masing-masing. Ayah yang selalu pergi keluar kota untuk menjalankan bisnis keluarga sedangkan bunda selalu ikut kemanapun ayah pergi. Istri idaman.

  Sudah seminggu  sejak abang kembali dinas,  dia hanya mengabariku sekali waktu baru sampai. Setelahnya dia menghilang bak ditelan bumi.  Chatku hanya centang satu.  Ingatkan aku untuk memarahinya nanti kalau dia nelvon.

.........

  "Assalamualaikum  mbak Syaza" ucap Irin dengan sangat bersemangat. 

  "Waalaikumussalam  Rin,  tumben ceria banget" ucapku sedikit heran.

   "Didalam ada yang nyariin mbak,  cowok ganteng mbak" aku mengernyitkan  kening sedikit penasaran.

  "Perasaan aku gak ada janji sama siapapun deh Rin,  lagian ini masih pagi banget" ucapku sambil melirik arloji yang melingkar di lenganku.

  "Dia bilang udah janji sama mbak bakal ketemu,  udah deh mbak sana masuk aja ntar kalau gak mau  kasi ke Irin aja ya " ucapnya terkikik sambil mendorong ku masuk.

  Aku yang bingung sekaligus penasaranpun langsung melangkahkan kaki memasuki butik,  namun  betapa terkejutnya aku ketika melihat orang yang dimaksud Irin adalah cowok aneh.

  Aku menatapnya dari atas sampai kepala,  terlihat kusut dan berantakan.  Apa jangan-jangan mabuk ya?  Tapi justru dengan penampilan  seperti ini dia terlihat lebih tampan dan keren. 

Astagfirullah

  "Aku tahu kok kalau aku tampan tapi,  gak perlu segitunya juga kali ngeliatinnya" ucapan tiba2 itu seolah menyadarkan aku dr ketermenunganku.

"Gak usah kepedean ya jadi orang,  aku heran deh sama kamu!  Kenapa pagi-pagi kayak gini kamu udah ada di butik aku dengan penampilan yang berantakan lagi! Kamu gak punya  rumah?  Atau kamu diusir sama orang tua kamu  karena buat masalah?  Atau kamu mabuk ya? " tanya ku penuh curiga.

"Astagfirullah,  bisa gak sih kamu tu berfikir positif sedikit tentang aku?  Gak mungkin la aku ngelakuin apa yang kamu tuduhkan! " ujarnya tak terima.

"Terus ngapain kamu kesini? "

  "Aku kangen sama kamu! Aku kesini  mau ketemu sama kamu sesuai janji akuseminggu yang lalu waktu di bandara!  Ujarnya.

  " Harusnya kamu pulang kerumah untuk nemuin orang tua kamu,  bukan malah kesini! " ujarku sinis.

"mama udah gak ada, papa  lagi diluar kota jd siapa yang mau aku temui? "

"Yaudah sekarang kamu pulang,  kan udah liat aku kan?" Usirku

"Oke deh kalau kamu maksa,  aku pulang dulu tapi nanti siang ikut aku makan siang diluar ya? "

  "oke siap-siap ya nanti aku jemput,  aku gak nerima  penolakan" tambahnya dengan sedikit memaksa.

  Aku terdiam sambil menatap punggung Faiq yang mulai menghilang meninggalkan  butik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang