Chapter 3

134 4 0
                                    

[Flashback]

Gadis kecil berparas cantik berlari kencang diantara pohon-pohon sakura. Tertawa riang saat seseorang dibelakangnya terus mengejarnya. Senyum manisnya menjadi penyemangat sang pengejar untuk mencapai si gadis mungil.

"Bisakah kau berhenti berlari? Aku lelah tau!"

"Tidak bisa! Ayo kejar aku! Katanya kau pria? Ayo buktikan padaku!"

Kesal dianggap lemah, sang lelaki kecil kembali mengejar sang gadis. Tentu saja si gadis mungil tidak akan menyerah begitu saja.

"Cepatlah! Kau berlari lama sekali!"

"Tentu saja! Badanmu kecil dan aku besar! Kau pasti lebih cepat!"

"Tapi kakimu lebih panjang! Ayo, kejar aku!"

Mereka terus kejar-mengejar satu sama lain, hingga suara seorang wanita muda terdengar,

"Anak-anak, ayo kemari. Cemilannya sudah siap."

Mendengar cemilan sudah siap, mereka berdua berhenti berlari dan memilih berjalan beriringan menuju sumber suara.

"Capek juga berlari, tapi ini mengasyikkan!"

"Enak kan? Kapan-kapan aku akan mengajakmu saat musim gugur, aku lebih suka musim gugur di Tokyo, berlarinya jadi lebih seru!"

"Benarkah?" Sang gadis mungil berbinar mendengar penuturan lelaki disampingnya.

"Tentu saja."

...

"Ibu! Apakah aku boleh keluar?" Si gadis mungil menatap ibunya dengan memohon.

"Untuk apa sayang?"

"Aku ingin bermain dengannya bu." Kali ini si gadis mungil menggunakan puppy eyesnya.

"Hah, baiklah. Tapi berhati-hati ya sayang, pulang tepat waktu."

"Siap bu!"

...

"Sebenarnya kita mau kemana?" Si gadis mencoba bertanya pada teman disampingnya.

"Aku ingin berjalan-jalan sebentar." Jawab si pria.

"Tapi kemana? Aku bosan tau!" Si gadis mulai kebosanan karena daritadi mereka berdua hanya berjalan.

"Aku ingin pergi ke pantai. Selagi kita masih di villa, kan jarang bisa pergi kepantai."

"Tapi kemarin kita sudah kesana. Buat apa kesana lagi?"

"Hanya mau jalan-jalan sebentar."

Dan si gadis hanya bisa meng-anggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Akhirnya kita hampir sampai! Tinggal menyebrang saja. Sepertinya jalanan sudah sepi, ayo menyebrang!" Sang lelaki kecil menggapai tangan simungil dan membawanya dalam genggamannya.

...

Seorang pria 40 tahunan berjalan dengan sempoyongan menuju mobilnya. Mabuk berat membuatnya kehilangan kesadaran dirinya. Perlahan, ia memasuki mobilnya. Menyalakan mesinnya, dan akhirnya melaju di jalanan.

...

"Sebentar! Aku lihat kerang yang bagus disana!" Si gadis mungil melepas jemarinya yang digenggam sanh lelaki.

"Mana? Ayo ambil! Bisa jadi kenang-kenangan!"

Si lelaki kecil bersama si gadis mungil akhirnya kembali ke pinggiran jalan dan mengambil beberapa cangkang kerang untuk dijadikan kenangan.

"Nah sudah! Ayo menyebrang!"

Si lelaki mungil kembali meng-genggam tangan sang gadis, dan kembali berjalan beriringan.

Tanpa mereka sadari, sebuah mobil berkecepatan tinggi bergerak menuju tempat mereka berpijak.

...

Si pria berumur melihat dua orang anak sedang memyebrang anak. Ia mencoba menghentikan laju mobilnya,

Namun Tuhan berkata lain.

...

"Awas! Ada mobil!"

Belum sempat kedua anak tersebut mengindar, mobil telah menghantam tubuh mereka berdua dengan begitu kerasnya.

...

"K-ka-i, k-kau tak ap-a kan?" Si gadis mungil mencoba berkata melihat si lelaki yang tak jauh darinya diam tanpa membuka mata.

Sebelum semuanya gelap, ia masih bisa melihat darah mengalir dari tubuh si lelaki.

Sang gadis pun menutup matanya perlahan, mulai kehilangan kesadaran.

...

"Bagaimana dengan anak kami dokter?" Sang ibu bertanya dengan suara gemetar. Sang suami mencoba menenangkan istrinya yang shock akibat kecelakaan yang dialami anak mereka.

"Hanya terdapat sedikit luka, namun kami khawatir dengan kepalanya."

Kedua orangtua tersebut semakin tegang.

"Ia terpental agak jauh saat kecelakaan terjadi, sehingga ia mengalami sedikit kerusakan otak. Namun yang rusak adalah ingatannya selama beberapa tahun belakangan ini, jadi bisa dikatakan pasien mengalami amnesia."

"Apakah ia amnesia total dokter?" Sang ayah bertanya.

"Tidak, ia hanya melupakan sebagian memorinya, sekitar satu tahun belakangan ini."

"Apakah itu tidak berdampak buruk dokter?" Sang ibu bertanya dengan penuh antisipasi.

"Selama tidak ada hal penting selama satu tahun belakangan ini, saya rasa tidak masalah."

Sang ayah dan ibu bernafas lega. Setidaknya anaknya dalam kondisi yang aman.

Namun,

Sang anak telah melupakan

Salah satu hal paling berharga

Selama satu tahun ini.

Tentang kehadiran seorang gadis

Yang mengisi hari-harinya.

...

"Bagaimana keadaan putri kami dokter?" Tanya sang ibu saat melihat gadis kecilny berbaring kaku diatas tempat tidur. Tubuhny dipenuhi berbagai alat medis demi menyokong kehidupannya.

"Kami sudah berusaha bu, tetapi benturan dikepalanya terlalu kuat dan terdapat bagian tulang pasien yang sedikit menembus lambung, sehingga ia dinyatakan.... koma."

Kedua orangtua muda itu tersentak kaget, sang ibu kembali menangis kencang. Ayahnya mencoba menenangkan sang ibu, dengan isak tangis lirihnya.

...

Author note:

Holaaaaaaaaaaa *tereak pake toa demonstran*

How about this chapter?

Kenapa pendek dan isinya cuma flashback, soalnya saya *tsahhh pake bahasa formal* pengen para pembaca menebak-nebak dulu:3

Apakah si gadis ini Krystal , Kyungsoo, atau gadis lainnya?:3

Berikan hasil tebakan kalian di kolom review:3 eh jangan lupa vote jugak ya:3

Bubay~~~~~~ *bbuing bbuing ala Tao*

Hurt Is Love (An EXO Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang