CHAPTER #6 - baso dan jaehyun

452 57 1
                                    

sejak kejadian di uks minggu lalu, jaemin tak henti-hentinya menghindari percakapan dengan pria bermata sipit itu. tercetak jelas di ingatan jaemin bagaimana jeno tersenyum serta pipinya yang bersemu merah, dan sekarang pipinya bersemu merah mengingat itu lagi.

suasana sore ini cukup menyenangkan karena jaemin sedang berjalan berdua dengan jaehyun, selama pria itu tiba-tiba mengajaknya berpergian kemana saja asal sampai malam. ya jaemin tak masalah, dia hanya ikut saja dan bingung akan perlakuan jaehyun.

mereka berdua kini berakhir di warung kopi dekat rumah mereka. jika kalian pikir mereka akan hang out ke mall atau melihat senja di atas bukit? salah besar, jaemin akan lebih memilih berjalan sekitar kampung dan berakhir makan baso ksukaannya.

jaemin itu simpel, apapun yang dia suka hanya itu yang dia mau lakukan.

sepiring daging bulat dengan asap yang mengepul di atasnya sudah membuat jaemin hampir meneteskan liurnya, jaemin sangat menyukai baso!

"cie ngences," ejek jaehyun pada jaemin.

jaemin mengerucutkan bibirnya lucu, kakaknya inj benar-benar menyebalkan. "nana hanya ingin makan kak!" protesan jaemin kepada jaehyun membuat pria itu terkekeh dengan sepasang lubang cacat di pipinya.

sungguh jaehyun sangat tampan jika perilakunya tak menyebalkan seperti saat ini, jaemin tak suka saat di goda siapapun termasuk jaehyun.

mereka berdua akhirnya makan dengan tenang.

jaemin perlahan menyeruput kuah baso itu dengan hikmat, ia yakin bisa menghabiskan 10 mangkok hanya untuk baso tercinta. jaehyun menatap jaemin dengan lucu, adiknya itu saking mencintai baso dari rela bertengkar dengan anak tetanggakarena berebut semangok baso yang tersisa saat acara ulang tahun bocah itu.

jaemin yang tak peduli umur dan apapun itu, akan memprotes keras hingga baso yang dia ingin didapatkannya hingga anak tetangga itu jadi menangis karena ulah jaemin. jaehyun malu mengingat kejadian konyol itu.

"na, pelan-pelan itu panas." jaehyun langsung menyodorkan segelas air untuknya saat ia meringis karena lidah dan bibirnya terasa akan melepuh. jaemin melayangkan cengiran kepada jaehyun.

makanan jaehyun sudah tandas, jaemin masih belum. 3 mangkok yang bertumpuk itu belum menyudahkan rasa laparnya, sebut saja jaemin memiliki perut karet. di sela jaemin makan, jaehyun tersenyum geli melihat jaemin yang kuat makan. jaehyun akan melakukan apapun untuk membuat jaemin tak melunturkan rasa bahagia dari rupa manis adiknya.

jaemin tau jaehyun tengah memandanginya, ia tak peduli saat ada baso yang terus menurus masuk ke tubuh kurusnya. senikmat itu baso!

"loh, jaemin?"

suara bass menyapa telinga kakak beradik adam itu, jaemin nolehkan kepalanya dan begitu pun juga jaehyun. jaehyun menyipitkan matanya saat melihat siapa yang memanggil adiknya, pria itu tampak tak asing di matanya.

jaemin meletakkan mangkoknya, dia tersenyum cerah ke arah orang yang menghalangi jalan masuk itu. "oh, jeno?" sapa jaemin membuat jaehyun memindahkan atensinya kepada jaemin. apa-apaan adiknya bisa tersenyun semanis itu kepada pria, kepada yuta saja jaemin tidak pernah seperti itu?!

"lagi ngapain, na?" tanya jeno.

"ya makan lah, pake nanya!" sindir jaehyun sangat pedas. jeno menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ada benarnya juga pria yang di samping jaemin itu.

jeno sedikit menunduk melewati jaehyun untuk mendekati tukang baso dan memesan makanannya, kemudian dia duduk di sebelah jaemin. dia sedikit terkejut saat melihat mangkok bertumpuk di depannya. "buset! ini lo yang makan, na?" celetuk jeno tanpa sadar.

jaemin menganggukkan kepalanya, dia memberantas habis suapan dan seruputan terakhirnya. mangkok ke-4 itu membuat perutnya kenyang dan begah, jaemin menatap jaehyun mengode ingin pulang.

jaehyun beranjak dari duduknya dan merogoh dompetnya, sialan uangnya kurang. dia sangat malu kenapa tak mengambil uang di bawah bantalnya terlebih dahulu!

jaehyun merutuk di dalam hatinya, ekor mata jeno tak sengaja melirik ekspresi jaehyun sambil memegangi dompet milik pria itu. ingin jeno tertawa namun dia tahan, jeno juga beranjak dari duduknya ketika pesanannya siap.

"kang, gabungin aja sama yang punya kakak ini." jeno menunjuk jaehyun di sampingnya dan menyerahkan lembaran rupiah merah, jaehyun membulatkan matanya. sial dia bertambah malu saat ini.

jaehyun langsung menepuk pundak jeno. "tidak usah, saya ada kok." aslinya jaehyun gengsi banget di bayarin anak sma.

jeno menggeleng kemudian melempar senyum matanya. "gapapa kok kak, lagian jaemin temen gue. duluan ya kak, na," pamit jeno. jaemin membalas dengan anggukan semangat dan lambaian tangan kepada pria itu.

jaehyun kesal, keki juga. ini kejadian terburuk sepanjang hidupnya!

jaemin menatap aneh jaehyun yang masih tak bergeming. ia ikut beranjak dari duduknya, menarik pergelangan tangan jaehyun untuk keluar dari warung tersebut.

jaemin riang, perutnya kenyang, hatinya senang bertemu dengan jeno. tapi tidak dengan jaehyun, pria itu masih kesal dengan perlakuan jeno yang seakan mengatakannya tak punya uang. padahal maksud jeno tak begitu.

mereka berdua berjalan melewati tongkrongan yuta dan preman kampung lainnya. namun tak ada yuta disana, biasanya pria jepang itu akan menggoda jaemin habis-habisan apalagi terakhir kali bertemu jaemin di antar yuta ke sekolah dengan kendaraan milik pria itu.

"om, kak yuta kemana?" tanya jaemin tiba-tiba membuat beberapa orang disana kaget.

salah orang disana menjawab pertanyaan jaemin. "gatau na, kak mingyu ga liat yuta beberapa hari ini. balik ke jepang kali, liat cosplay anime yhaaaa!" ucap mingyu dengan kekehan yang terselip di perkataannya.

jaemin mendengus kesal. "congormu nana kuncir ya nanti, om!" giliran satu pondok tertawa terpikal-pikal mendengar penuturan polos jaemin kepada mingyu.

jaemin memang ramah kepada orang yang di kenalnya lama, tergantung mood-nya juga. yuta dan mingyu selalu menjadi sasaran empuk jaemin di kala kesalnya, namun kedua pria dewasa itu tampak tak terlalu mengambil pusing. jaemin itu seperti adik mereka.

jaemin akhirnya melenggang pergi meninggalkan mereka, ia masih menarik jaehyun yang sedari tadi masih diam. jaemin menarik jaehyun seperti kambing, tangan kurus itu mencengkram kerah baju jaehyun dan menggiringnya ke rumah.

jaehyun tak protes, pria itu masih memikirkan harga dirinya yang telah di coreng oleh jeno di depan jaemin.

.
.
.

bersambung

sesuatunya masih jauhhh banget :b

sesuatunya masih jauhhh banget :b

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
aksaram • nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang