CHAPTER #7 - bekal dari jeno

366 50 0
                                    

haechan pagi ini dikejutkan dengan kabar kedekatan na jaemin dan lee jeno. awalnya dia tak mau mempercayai hal bodoh yang benar-benar sangat tak masuk akal itu, namun pada akhirnya ketidak percayaannya langsung ditepis kasar dengan foto yang beredar.

dia ingin marah sekarang, mengapa jaemin tak memberitahukannya dan orang lain lebih dahulu tau daripada dirinyaㅡ itu cukup menyebalkan dalam fakta mereka seorang teman sekarang!

kaki kecil milik haechan melangkah tegas di koridor menuju kelasnya, wajah garang dia tunjukkan untuk menambah kesan galak dimata jaemin nanti.

dia sudah bersiap-siap akan meminta penjelasan serta marah-marah dengan jaemin, pria manis itu sungguh ingin mati di tangannya karena belaku tak adil seperti ini.

"NA JAEMIN!"

teriakan nyaring dengan suara sumbang itu terdengar jelas dari luar sampai ke telinga jaemin, oh tentu jelasnya dia tau siapa pemilik suara jelek yang meneriaki namanya seperti orang kesetanan di siang hari bolong iniㅡ kalau bukan lee haechan.

dan benar saja, selang beberapa menit setelah jaemin melakukan cenayangnya haechan muncul dengan lengan baju yang sudah di naikan seakan bersiap-siap memukul seseorang. pria tan itu mendekati jaemin dengan langkah tak sabaran, banyak pertanyaan yang ingin dia layangkan untuk jaemin.

"jika kau ingin bertanya mengenai lee jeno, lebih baik tutup mulut berisikmu bodoh."

tapi dia lebih dahulu tertampar ucapan sarkas jaemin, haechan langsung menatap tak setuju dan menarik kursi di seberang meja jaemin untuk duduk di dekat pria itu.

"jaemin-ah, ayo beri aku penjelasan! bagaimana bisa teman dekatku membiarkan orang-orang lebih tau mengenai hubunganmu lebih dahulu?!" rajuk haechan, bahkan pria tan itu sudah memajukan bibir bawahnya untuk menandakan dia benar-benar merajuk kepada jaemin.

namun jaemin tetaplah na jaemin, pria manis itu malah asyik dengan buku novel ditangannyaㅡ dia bahkan tak peduli jika haechan harus menggantung dirinya di pohon cabai karena mengabaikan ucapan pria itu.

"jaeminieeeeeeeeee, ayolah!" haechan kembali bersuara, pria itu tak mengenal lelah jika mengenai na jaemin.

jaemin menatap tajam haechan, dia terusik dalam bacanya karena haechan sedari tadi mengguncang lengan kirinya. "jangan sentuh aku jika kau masih ingin kepalamu pada tempatnya!" seru jaemin dengan mata yang sudah melotot sempurna untuk menakuti haechan.

pria itu bergidik ngeri, jaemin mengerikan tapi dia ingin tau sekali mengenai temannya. dia tak mau di cap sebagai teman yang tak baik, makanya dia ingin mengetahui jelas agar orang-orang tak membicarakan omong kosong. jaemin tak mungkin bersama jeno bukan?

haechan memulai aktingnya, netra madu itu berkaca-kaca untuk bersiap menangis bawang. bibirnya melengkung ke bawah untuk menambah kesan dramatis. "aku sungguh tak percaya kau seperti ini, na. ini menyakitiku!" haechan memegang dadanya, seakan merasa tersakiti.

jaemin memutar paksa bola matanya, dia jengah melihat tingkah dramatis lee haechan.

"na jaemin, kau dicari lee jeno." ucap salah satu siswa di kelasnya.

lantas jaemin langsung berdiri meninggalkan haechan yang tengah menangis tersedu-sedu, sampai dia tak sadar jika jaemin telah meninggalkannya.

"jaemin, kau itu benar-benㅡ"

haechan melebarkan matanya, jaemin menghilang dari pandangannya. dia melihat ke kiri-kanan namun dirinya tak dapat menemukan sosok pria manis itu bertubuh kurus itu.

aksaram • nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang