Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
happy reading ! .
── OoO↷
Uh, hari ini benar-benar menguras tenaga ku. Aku ingin cepat-cepat sampai di rumah lalu merebahkan tubuhku ini.
"Nara!" Aku menoleh, ah itu suara Kak Ryu, "Kamu pulang duluan ya? Kakak ada tugas osis. Em.. pulang sama Renjun atau Yuqi?" lanjut nya dengan nafas yang masih tidak beraturan.
Aku merasa menjadi batu saat itu, semua keinginan ku hangus seketika. Tapi mau bagaimana lagi itu kan tugas osis, sudah biasa jika datang tiba-tiba. Aku menggeleng cepat sebelum Kak Ryu berbalik badan.
"Kenapa?"
"Yuqi pulang duluan sama Lucas, Renjun juga pulang duluan katanya ada keperluan mendadak." Dia berdecak setelah mendengar alasan ku itu. Entahlah apa yang dipikirkan Kak Ryu apalagi tentang Renjun, Renjun itu masih menjadi pacarku. Saat ini.
"Pulang sendiri ya?" Aku tetap menggeleng,
"Aku nungguin kakak aja," Kak Ryu memutar matanya dengan wajahnya yang melas saat mendengar ucapan ku.
Aku tau dia paling tidak suka dengan keras kepalaku ini, tapi aku takut saat sampai rumah tiba-tiba kakek mencari cucu nya itu ya meski sudah dibilang ada tugas osis mendadak dia tetap menunggu diruang tamu atau dia menjemput Kak Ryu ke sekolah sama seperti waktu itu. Kak Ryu membalikan badannya lalu kembali ke ruangan osis. Aku memutuskan duduk disalah satu bangku taman untuk menunggu nya beberapa menit kemudian ada seseorang yang datang di depan ku, aku mendongak ah itu murid baru, iya Mark Lee.
"Kenapa kamu masih disini?" tanya nya padaku, tetapi aku tidak menghiraukan nya
"Dasar, kamu tuli apa gimana?" lanjut nya, aku tetap tidak menghiraukan nya dan menghela nafas.
Mark mengerutkan keningnya lalu berdecak. "Aku tanya sama kamu, Shin Nara-ssi." ketus nya. Aku mendongak lagi lalu memutar mataku.
"Kenapa?"
"Kenapa kamu masih disini?" Dia mengulang pertanyaan itu, mengapa dia seperti melarang ku ada disini? Sekolah ini kan bukan milik nya,
Aku berdiri dari bangku itu lalu melipat kan tangan ku di depan dada. "Kenapa emang nya?" tanya ku
"Dimana pacar mu itu?" Ah─ yang dia maksud Renjun,
"Pulang." Ketus ku
Dia menghela nafas, "lalu kenapa kamu belum pulang?" Aku menatap tajam dia
"Apa urusanmu?" dia menggeleng cepat
"Tidak, tidak ada tapi jika kamu disini apalagi sampai tengah malam nanti mereka kira kamu gantiin Paman Soo."
