Oneshoot JKT48 (Member & Ex member)

Naughty Teacher (GreShan)

"Weh, Gre!" Panggil seorang lelaki jangkung sambil berlari menuju ke arah Gracia.

"Ngapain si Mario lari-lari?" Tanya Gracia pada dirinya sendiri.

Lelaki yang diketahui bernama 'Mario' itu berlari tergesa-gesa, seperti ingin menyampaikan sesuatu kepada Gracia.

"Ada apaan, Mar?" Tanya Gracia saat Mario sudah sampai di hadapannya.

"Huh... Huh..." Mario mengatur nafasnya sejenak.

"Gre! Gue punya berita baru." Seru Mario antusias.

"Widih... Apaan tuh?"

"Kita kedatangan guru baru di sekolah!" Seru Mario seakan-akan itu hal yang harus dirayakan.

"Hah? Heh, Mar, sejak kapan lu seneng kalo ada guru baru di sekolah?" Tanya Gracia heran.

Gracia dan teman-teman satu genk-nya memang sangat tidak suka akan kedatangan guru baru. Itu akan menjadi penghalang mereka membuat ulah di sekolah.

"Lagian, berita lu tuh gak bermutu tau."

"Ih, Gre, denger dulu. Gue belom selesai ngomong kali."

Mario memasang senyum cerah di wajahnya, membuat Gracia bingung atas sikap temannya itu.

"Nih ya, guru baru ini tuh beda. Dia tuh cakeeeeeppppp banget. Asli, tadi gue gak sengaja ngeliat dia di ruang kepala sekolah, diliat dari deket aja udah bikin gesrek, Gre." Cerita Mario.

Gracia menyunggingkan satu sisi bibirnya, ia tersenyum smirk. "Hilih, mana ada yang lebih cantik daripada Anin-nya gue." Ucap Gracia menyombongkan pacarnya, Anin.
Ngomong ngomong, Anin juga termasuk dalam anggota genk Gracia

"Ya... suka-suka lu deh. Pokoknya, ini guru tuh cakep banget, Gre. Kalo gue sih bakal lemah iman kalo ketemu dia, ga tau deh kalo elu. Secara, lu kan bucin banget ama Anin."

"Hih, tenang aja, gue orangnya setia."

"Siap bang setia" Canda Mario.

Mereka berdua pun berjalan menuju kelas mereka. Pagi ini, tidak ada ide untuk keonaran lainnya. Sehingga, mereka memutuskan untuk langsung ke kelas saja.

-----

Gracia, Mario, Anin, Nadse, Okta, dan Frans. Mereka adalah nama-nama murid yang ditakuti dan disegani oleh murid-murid di sekolah mereka. Ke-enam orang itu memang sudah terkenal di kalangan sekolah sejak lama.

Murid, guru, kepala sekolah, staf sekolah, OB, bahkan sampai orangtua murid sudah mengenal mereka. Tidak sedikit juga dari mereka yang menjadi target perbuatan onar anak-anak itu selanjutnya. Namun, murid-murid di sekolah itu tidak berani menegur, apalagi sampai memberi pembalasan ke mereka.

Perbuatan mereka selalu terjadi terus menerus, hampir setiap hari.

Dan sekarang kejadian itu terulang lagi.

"Emm... Gracia, kamu bisa pindah dari kursi aku gak? A-aku mau duduk disitu." Ucap salah satu siswi di kelas Gracia.

Gracia yang tadinya sedang bercanda gurau bersama teman-temannya, langsung terdiam.

Dia beralih menatap siswi itu dengan tatapan intens. Menatap mata lawannya sangat dalam, sampai-sampai siswi itu menjadi salah tingkah sekaligus takut.

"Eh, emmm... Aku cuma nanya kok. Kalo k-kamu keberatan a-aku duduk di tempat lain aja, gapapa." Kata gadis itu gelagapan. Dia menunduk sambil memegangi frame kacamatanya dengan tangan yang bergetar.

"Gak perlu nanya harusnya lu tau kalo gue keberatan. Balik lu sono!" Bentak Gracia.

"I-iya, maaf."