Cashier (GreNin)

1.2K 78 3
                                    

Disaat matahari sedang terik-teriknya, seorang Shania Gracia memanfaatkan waktu yang tersedia untuk bersantai sambil menyegarkan diri di kolam renang pribadi nya. Dia bersandar di pinggir kolam sambil merentangkan tangannya. Memejamkan matanya dan menengadah ke langit. Merasakan panas matahari secara tidak langsung. Sungguh nikmat.

Sayangnya, semua kenikmatan itu harus hilang karena sebuah seruan.

"Ci Gre!!!!"

Gracia langsung membuka matanya, terkejut mendengar teriakan nyaring adiknya yang tidak baik untuk telinga.

Dia berdecak kesal lalu menaiki tangga kolam renang untuk menyelesaikan sesi renang-nya.

Gracia mengeringkan badannya, lalu menghampiri adiknya yang sedang manyun manyun gemas di ruang tamu.

"Apasih, Van?" Tanya Gracia kepada adiknya, Evan.

"Ci Greeee." Evan merengek. "Boneka gurita Evan hilang." Bibir Evan mulai melengkung kebawah dengan mukanya yang dibuat-buat melemas.

"Ya terus?" Tanya Gracia heran.

"Ihhh, Evan masih mau punya boneka gurita. Pokoknya Ci Gre harus beliin Evan boneka gurita lagi." Evan menyilangkan tangannya di depan dada, masih dengan muka manyun.

Gracia menghela nafas, "Evan, kamu kemaren udah beli mainan. Udah ah, jangan beli mainan terus."

"Gak mau. Pokoknya Evan mau punya boneka gurita!!" Evan mulai berteriak lagi.

Gracia meringis sambil menutup kupingnya dengan kedua telapak tangan. Lama-lama gendang telinganya bisa pecah.

"Aduh... Iya-iya, nanti cici beliin."

"Hah?" Mata Evan langsung berbinar, senyum juga terpampang di mukanya.

"Yeayy!!" Seru Evan girang sambil lompat-lompat di sofa. Gracia yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Nanti sore ya." Ujar Gracia.

"Iyah."

------

Tok tok tok

"Ci Gre!"

Tok tok tok

"Ci Gre, ayo beli toys."

Gracia yang ada di dalam kamar menghela nafasnya kasar. Evan terus meneror dia dari tadi. Padahal sekarang baru pukul 15:00, ini belum sore.

"Arghhh." Gracia mengacak rambutnya frustasi kemudian turun dari kasurnya. Dia membuka pintu, dan langsung disuguhkan senyuman lebar Evan.

"Halo, Cici." Ucap Evan masih dengan muka menyebalkan.

Sementara, Gracia masih memasang muka datarnya. Harus punya kesabaran ekstra untuk mengurus adik bungsunya itu.

Gracia kembali menghela nafasnya. "Kenapa?" Tanya Gracia dengan nada yang sedikit dingin.

"Hehe."

Cengiran itu sungguh menyebalkan. Gracia berusaha sebisa mungkin untuk menahan tangannya yang sudah gatal untuk memukul bocah di depannya itu.

"Huft... Sabar Gracia."

"Ci Gre, ayo beli boneka gurita." Evan menarik-narik tangan Gracia.

"Evan... Ini belum sore, dek." Balas Gracia dengan senyum yang dipaksakan dan nada yang menahan emosi.

"Hah? Yaudah, gak usah sore. Sekarang aja, ci."

"Enggak, ah. Cici masih mau rebahan."

"Ihhh, ciciii." Evan kembali merengek.

"Ck, lagian Ci Ilen belum pulang. Nanti dia nyariin kita."

Oneshoot JKT48 (Member & Ex member)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang