5. Bagian Awal

2 0 0
                                    

Alka dan Acka berlari bersamaan ke arah yang sama dengan napas memburu dan langkah tergesa-gesa, di tengah perjalanan, Hasfi dan Hinari datang dari arah yang lain untuk menyusul keduanya. Keempatnya menghentikan laju geraknya di satu titik yang sama. Tepat di hadapan mereka, ada tulisan yang tercetak di dinding luar laboratorium kimia.

'INI BARU BAGIAN AWAL DARI PERMAINAN KITA YANG SEBENARNYA'

Keempatnya melongo setelah melihatnya.

---

Satu jam yang lalu ....

Setelah selesai dengan urusan yang mereka katakan kepada Jenny waktu di UKS tadi, Alka dan Acka melanjutkan perjalanan mereka untuk kembali memeriksa Jenny di ruang UKS. Kali ini ada sesuatu yang berbeda, pintu UKS dan semua jendela beserta tirai-tirainya tertutup sangat rapat tanpa menyisakan celah sedikitpun untuk bisa mengintip ke dalamnya.

Alka dan Acka menarik gagang pintunya bersamaan, seberkas debu langsung menghantam mereka berdua, sepertinya sudah menunggu mereka dari balik sepasang pintu itu sedari tadi.

Alka dan Acka berusaha menghalaunya dengan masing-masing tangan mereka, mata mereka pun sontak terpejam tanda pedih yang sangat berat. Bukan debu halus yang membuat seseorang menjadi kotor, melainkan semburan gas tidur yang bisa melumpuhkan seseorang.

Kedua orang itu berusaha untuk bertahan, Alka yang pertama kali menyadari jenis partikel yang mengenai mereka, sontak menyumbat hidungnya dengan kain bagian dalam seragamnya.

"Acka! tutup idung lo!"

Alka refleks menarik tubuh Acka dan memasukkan jari tengah dan jari telunjuknya ke kedua lubang hidung Acka.

"Ayo cari masker gas! setau gue disimpen di lemari."

Dengan tenaga seadanya, mereka akhirnya berhasil mendekati lemari, Alka mengambil dua masker gas dari dalamnya dan memakaikan salah satunya ke wajah Acka.

"Alhamdulillah," ucap Alka lega tetapi tidak berlangsung lama.

"Eh kok pengap anjim!" Kini Alka mengeluh.

Acka hendak membuka masker miliknya tetapi Alka menahan geraknya terlebih dahulu.

"Tutup woy! tar siapa yang nemenin gue kalo lo juga tepar!" sanggah Alka.

Acka meronta-ronta dalam cengkeraman Alka. Dengan suara parau dan seadanya ia berteriak.

"Gaada oksigennya tolol!"

Alka terkejut, memang ia hanya membawa maskernya saja tanpa tabung oksigennya, dengan perasaan menahan malu ia cuma tersenyum-senyum sendiri.

Alka menyapu pandangannya, asap masih tebal di ruangan itu. Ia berusaha menggerakkan fisiknya juga, hingga akhirnya menemukan benda yang dimaksud, yaitu tabung oksigen yang tergeletak di lantai, Alka dan Acka mengubah posisi tubuh mereka menjadi duduk menyandar ke tembok. Alka menyambungkan tabung oksigen tersebut melalui selang ke masker miliknya dan juga Acka. Alka bernapas lega.

"Huh, hampir aja lo ti-"

Acka sudah terjerumus ke dalam mimpinya ketika Alka meliriknya.

"Dur."

---

Fallchra PoV

Setelah berlangsung lamaaaa banget, sekitar tiga puluh menitan lah, tapi rasanya udah kayak tiga puluh tahun, eh canda tiga puluh jam aja dah.

Asap yang tadi menyelubungi gue udah mulai menghilang. Pandangan gue juga udah enggak kabur lagi, cuma jalan-jalan doang paling.

Gue melirik bin menyapu bin luak-lieuk ke sekitar gue, semua murid-murid di UKS juga udah pada siuman, termasuk orang di sebelah gue yang kayaknya abis diusir dari mimpi indahnya tuh, Acka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost Squad [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang