2

7 5 0
                                    

DEAR DIARY
Sekian lama luka itu masih sama, tergores rapi dalam sebuah hati, ada rasa rindu kepada dia penggores luka. Namun, kata rindu tlah menghilang usai, seuntai jejak luka  perih pun tertera rapih, seperti sajak luka dalam sebuah buku.

~Argawinata~

Kring,,, kring,,, bel pulang pun berbunyi menandakan kegiatan belajar mengajar berakhir, begitu cepat terlewati, seolah olah hanya dalam satu jam.
Kini siswa siswi SMA TANAH BANGSA berhamburan  menuju ke parkiran motor mereka, terkecuali Arga yang masih berada dalam roftop sekolah, Ryan dan Romy pun telah pulang sedari awal, yah kebiasaannya duduk menikmati keindahan alam sekitar. Ketika ia berjalan menuju perparkiran motornya ia melihat seseorang terdiam dalam lamunannya hingga seseorang itu tak menyadari kehadiran Arga.

"E khem" dehemnya tuk menyadarkan wanita itu, namun tak kunjung tersadar dari lamunannya.
Pletak "Au,,,,ih" ringisnya karena merasa sakit pada dahinya

"Lo, yang jitak pala gue?" Tanyanya
"Iya" jawab Arga singkat, sambil melihat nametag nya, lalu mengalihkan pandangannya.

" ya allah kenapa harus ada sih manusia kek dia muka tembok apalagi sifat es nya ampun dah" batinnya , sambil menatap tajam ke arah Arga.

"Lo ngapain liat-liat ?"tanya nya ketus
"Nggak  kok" jawab wanita itu
Yah dia " Sharenacalista " gadis cantik, pintar dia juga seorang mahasiswi yang mewakili perlombaan sains, menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah.

"Ya" jawab Arga lalu pergi meninggalkan Sharen yang masih terpaku dengan sedikit senyum yang terukir indah di bibirnya lalu beranjak pergi untuk pulang.

Setelah tiba di rumahnya Arga bergegas menuju kamar tidurnya
"Eh den Arga " sapa seorang asisten rumah tangga, Bi Ijah.

"Iya bik" jawabnya
"Aden makan dulu yah" tawarnya

"Ga usah bik nanti aja " balas Arga sambil menuju ke kamar tidurnya. "ceklek" pintu pun terbuka, Arga pun bergegas menuju ke meja belajarnyadan mengambil sebuah buku kesayangannya. Buku DIARYnya

DEAR DIARY
Hari ini tetaplah sama, namun ada seorang bidadari yang hadir, dan mengingatkanku tentang Dia sang penggores luka.
Rasa sesak itu kembali terulang, setajam belati tertancap lekat, meninggalkan luka yang tak kunjung tersembuhkan.

~Argawinata~

Yah, dia mencurahkan isi hati nya dalam sebuah buku kesayangannya, karna hanya buku itu yang mampu memberikan rasa tenang dalam dirinya.

Tok,,,tok,,
"Iya, masuk " jawabnya
" Den Arga, makan yah, nyonya sama tuan sudah berada di meja makan " jelas Bi Ijah

"Iya bik, sebentar lagi saya ke bawah" ucapnya
"Ya sudah kalo begitu Den, cepat ya Den soalnya udah ditunggu sama nyonya dan tuan" jawab Bi Ijah
" Iya bik" ucapnya lagi, sambil berjalan menuju ruang makan.

"Eh , Arga ayo nak kita makan , mama sama papa juga udah lapar dari tadi " ucap Winda ibu Arga yah, Arga adalah anak tunggal dari pasangan Tomy winata dan Winda Winata.
Yang diangguki oleh Arga yang menandakan iya.
Hanya suara detingan sendok, garpu dan piring.

Setelah selesai makan siang Arga berjalan menuju taman belakang rumahnya, Iya duduk dan menikmati setiap inci keindahan senja pada sore ini, mereka indah.

"Senja kau mengajarkan ku untuk tak mengingkari sebuah perjanjian, karna kau berjanji untuk datang menutup hari ini dan menggantinya dengan esok , kau slalu datang meskipun hadirmu tampak berbeda "
~Argawinata~

Ucapnya dalam hati.

NEXT????
JANGAN LUPA VOTE AND COMENNYA 😁😂

DEAR DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang