written by. geehoonz (twitter)
Bunyi-bunyian bising mesin motor mulai mereda ketika satu per satu kendaraan roda dua yang memenuhi lahan parkir jurusan dibawa pergi pemiliknya.
"Ais, lo pulang sama siapa?" Jaehyuk buru-buru mengerem scoopy yang ia kendarai ketika mendapati Aisa duduk sendirian di bangku halte.
Gadis itu melambaikan sekilas handphone yang ia genggam. "Lagi mesen ojol nih."
"Waduh, belom dapet ya?" Jaehyuk lantas mematikan mesin motornya. "Mau ditungguin gak?"
Aisa buru-buru menggeleng. "Nggak usaaah, duluan aja. Palingan bentar lagi dapet."
"Tapi gerimis-gerimis gini biasanya--eh Bang!" Kalimat Jaehyuk terjeda ketika pandangannya menangkap sosok yang baru saja berjalan keluar dari pagar utama kampus. "Belom pulang lo? Bawa motor nggak?"
Aisa menoleh dan merasakan napasnya tercekat. Ternyata Hyunsuk, yang sedang diajak bicara oleh Jaehyuk. Yang sekarang berjalan santai ke arah mereka. Choi Hyunsuk, cowok yang Aisa taksir diam-diam sejak tahun pertama kuliah, kini dengan santainya menghempaskan tubuh dan duduk di spot kosong di sebelah gadis itu.
"Nggak bawa. Nebeng dong."
Dari sudut matanya Aisa bisa melihat cengiran usil yang melebar di wajah Hyunsuk.
Jaehyuk buru-buru menghidupkan kembali motornya dan terkekeh. "Hehe sori Bang, lain kali. Mau jemput cewek gue udah nungguin dari tadi."
"Yeeeu, bucin." Sudut mata Hyunsuk selalu membentuk kerut-kerut halus yang lucu setiap kali cowok itu tertawa. Salah satu yang selalu Aisa kagumi selain suara tawa Hyunsuk sendiri.
"Nitip temen gue ya Bang." Jaehyuk dengan kurang ajarnya mengerling ke arah Aisa. "Lagi nungguin ojol dia. Lo jangan pergi sebelum dia dapet driver."
Bibir Aisa membuka, hendak melayangkan protes atau sekadar kalimat pembelaan diri kalau ia tak butuh ditunggui. Tapi Jaehyuk sudah melajukan kendaraannya.
Menyisakan Hyunsuk, bangku besi halte yang dingin, rintik-rintik hujan dan Aisa yang separuh melongo seperti orang bodoh.
"Belum dapet ya?" Hyunsuk bertanya sembari memiringkan sedikit posturnya agar bisa mengintip layar ponsel Aisa yang memang sedang menampilkan laman aplikasi ojek online.
Rasa panik mengguyur kesadaran Aisa seketika. "Gak apa-apa Kak duluan aja, gak perlu nungguin aku. Itu tadi Jaehyuk bercanda doang. Serius Kak duluan aja." Adalah kalimat yang menyembur dengan cepat dan nyaris tidak jelas dari bibirnya.
Tapi Hyunsuk justru tertawa. "Gue nunggu bus kok."
Saat itu rasanya nggak berlebihan kalau Aisa bilang ia ingin menggelindingkan diri ke tengah jalan raya dan kabur sejauh mungkin dari cowok yang bernama Hyunsuk. Malunya bukan main. Aisa bahkan bisa merasakan pipinya memanas ketika ia memalingkan wajah.
Tawa singkat Hyunsuk terdengar lagi. "Becanda, Ais. Malem-malem gini bus udah nggak lewat lagi."
Cuma anggukan lemah yang bisa diusahakan Aisa. Ia enggan bersuara lagi. Takut berakhir salah bicara dan malu-maluin diri sendiri di depan orang yang ia suka.
Gemericik hujan dan jerit klakson di kejauhan mengisi keheningan yang terlewat selama bermenit-menit keduanya terdiam. Hyunsuk sibuk mengetik-ngetik sesuatu di ponselnya, mungkin sedang berbalas pesan.
Dan Aisa sendiri masih setia merenungi aplikasi ojol di ponselnya. Namun yang berbeda adalah, keinginannya untuk mendapatkan driver dan cepat-cepat pulang ke naungan atap kos yang nyaman sudah tak sebesar tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Everywhere
FanficWhen you found love, treasure them! × Kumpulan cerita pendek di hari penuh kasih sayang bersama TREASURE! Ready to fall in love? Contents: • Knock, Knock! by @xxdrixxi (twitter) • KYUVALEN by @dialyedam (twitter) • Chocomotion by @yongdamon (twitt...