hai, selamat datang.
・。- T h e c a s t -。・
"Jisung, teknik."
"Alana, sastra"
✃- - - - - - - - - - - ❛ ! ·﹆₎∖ ❀࿔₊°
"semalem Yiren nelfon gua. nangis gitu. putus kalian?"
Chenle melemparkan pertanyaan pertama. tertuju untuk teman laki lakinya yang sudah bersama sejak taman kanak, Jisung. yang mendapatkan pertanyaan hanya menoleh sekilas lalu kembali fokus pada layar televisi - game. tangannya sibuk menekan tombol stik. menjawabnya dengan tenang "iya,"
"kenapa? sejauh ini Yiren paling lama sama lu. berapa sih? dua minggu ya?",Chenle.
"satu minggu empat hari."
bukan Jisung yang menjawab. melainkan Asahi dengan tangan yang sibuk memegang satu gelas soda cola. memperhatikan permainan game Chenle dan Jisung sejak empat puluh menit lalu. lain hal dengan Dongpyo, selain dari mereka yang memilih bermanja di atas kasur besar Chenle sambil bermain ponsel - mungkin sedang saling berkirim pesan dengan degem-degemnya karena samar terdengar suara cekikikan dari sana.
iya, mereka ber-empat sedang berkumpul dirumah Chenle. menghabiskan waktu sebelum liburan habis.
Jisung sempat kaget sebab koreksi Asahi. pasalnya dia pun tidak ingat selama apa hubungannya dengan Yiren walaupun berakhir kandas seperti yang sudah sudah, tidak terhitung jumlahnya.
"nah iya kenapa putus?" tanya Chenle lagi.
"pake ditanya ya bosen lah." Dongpyo menyeletuk. merubah posisinya menjadi duduk diatas kasur.
Jisung terkekeh kecil sampai sebuah senyum tipis terlengkung diwajahnya.
"demi tuhan gua bosen dengernya. lu yakin mau gini terus? kagak mau nyari yang serius?" jengah Chenle.
"gua baik kali, mereka suka gue ya gua pacarin lah." bela Jisung.
"sekaya monyet lo aja dah, serius." selagi Chenle dan Jisung mengoceh. Dongpyo dengan diamnya mendapat secarik ide - ide gila.
"gini aja deh! nih kan kita udah mau masuk kuliah. ntar pas ospek gua tantang lo, Jisung." ,Dongpyo.
semuanya kecuali Asahi yang berlagak tidak peduli menole ke belakang, ke arah Dongpyo. "apa?" tanya Jisung, sedikit memendam rasa penasaran.
"gua tantang lo deketin cewek. kalo bertahan enam bulan, gue kasi hadiah." terang Dongpyo, wajahnya mencerahkan kebanggan atas siasat gilanya.
"apa dulu hadiahnya."
Dongpyo melirik Chenle, menyenggol lengan kanan lelaki tersebut yang bertengger diatas kasur dengan satu kakinya. "heh pak tarno, lo kan kaya lo dong yang kasi hadiah," kata Dongpyo.
"anjing," umpatnya kesal. "maserati gue buat lo dah," lanjut Chenle enteng.
Dongpyo membelalak. Jisung menoleh dengan mulut membuka kecil. Asahi berdiri dari sofa untuk bersiap pergi setelah pembicaraan gila ini berakhir.
"serius?" tanya Jisung, memastikan.
lantas Dongpyo memukulnya, "kampret. lo liat muka dia ada lawaknya emang?" Dongpyo.
seketika Jisung bangga punya sahabat seperti Chenle. ternyata dari sekian kerugian ada keuntungan juga.
"alias goblok, perasaan cewek jangan lo mainin." protes Asahi.
"yaelah, dia mah udah sering." ucap Chenle.
mengabaikan protesan Asahi, Jisung kembali bersuara tanpa berpikir lebih. padahal kenyataannya bisa aja Jisung beli kendaraan itu sendiri tapi - siapa sih yang gamau gratisan. terlebih menyingkirkan tentang hadiah, Jisung suka tantangan.
"oke, gue terima. kalo gue tahan enam bulan sama cewek.. maserati lo buat gue."
"deal?"
"deal."
dan akhirnya.. menciptakan awal yang seharusnya tidak menjadi awal.
A m at o r c u l i s t
dannnnn aku boleh dong minta vomentnya dari kalian, hehe.
©Zhsikl, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Amatorculist Ft.Park Jisung
Fanfiction[ a story ft. Park Jisung ] "caramu mencintai yang salah." untuk Jisung, terima kasih. terima kasih atas rasa menyakitkan sepanjang masa. terima kasih sudah membuka cerita indah dan menutupnya dengan derita. ∆ start on 28 aug 2021 ©Zhsikl, 2021