"Cinta itu bukan tentang dua manusia yang saling memadu kasih. Tetapi arti cinta sesungguhnya adalah mereka yang berani berjuang walupun sudah ditentang oleh Tuhan nya sekalipun."
.
.
.🎵Aisyah Istri Rasulullah
🐨🦅🐨
Cinta terhalang agama, memang sudah sangat pasaran bukan cerita seperti ini, antara dua insan yang saling mencintai namun terhalang oleh Tuhan mereka yang berbeda.
Perbedaan memang kerap kali terjadi, tidak asik rasanya jika sesuatu yang kita lakukan tidak ada tantangannya, begitu juga hidup seorang gadis cantik yang kini tengah menghabiskan sarapan paginya.
Bagi gadis itu hidupnya begitu monoton, hanya itu-itu saja, tak ada yang menarik, berangkat kuliah, mengerjakan tugas, mengaji, makan dan tidur. Sungguh sangat membosankan bukan.
Sebenarnya ia ingin sekali merasakan kehidupan mengasikkan seperti teman-temannya, tapi apa boleh buat, orang tuanya terlalu ketat menjaga dirinya.
Gadis itu mengelap bibirnya menggunakan tisu, sarapan paginya telah selesai, ia harus bergegas pergi ke halte bis agar tidak tertinggal bis seperti kemarin.
"Mama, Aisy berangkat!."
Gadis yang menyebut namanya Aisy itu mengambil tas cangklengnya lalu pergi keluar rumah untuk berangkat ke kampus. Namun, baru saja gadis itu membuka gerbang pintu rumahnya, sang ibu tiba-tiba saja berteriak memanggil namanya.
"Aisy! Sarung tanganmu ketinggalan!." teriak ibu Aisy sembari berlari ke arah anaknya.
Aisy tersenyum lalu menepuk jidatnya sendiri dengan pelan. "Ah! Aisy lupa lagi, Ma. Soalnya lagi buru-buru." Aisy mengulurkan tangannya kearah ibunya, agar sarung tangan yang dipegang ibunya dipakaikan pada tangan mungil nan mulusnya.
Ibu Aisy tersenyum hangat, dengan senang hati wanita paruh baya itu memakaikan sarung tangan pada anak tunggalnya. "Jangan pernah lupakan sarung tanganmu, anggap mereka seperti nafas mu dan bawa mereka selalu, mengerti?."
Aisy mengangguk, semua nasehat ibunya selalu ia patuhi tanpa terkecuali. Bukan tanpa alasan gadis itu selalu menggunakan sarung tangan ketika pergi ke kampus atau keluar rumah, tapi karena baru satu minggu kemarin Aisy keluar dari rumah sakit, jadi gadis itu harus ekstra dijaga oleh kedua orang tuanya. Aisy itu alergi dingin.
"Kalau begitu Aisy berangkat kuliah dulu ya, Mama. Aisy sayang Mama! Asalamualaikum." ujar Aisy sembari mencium pipi kanan dan kiri ibunya, lalu melenggang pergi dari rumah.
Ibu Aisy melambaikan tangan pada anaknya. "Walaikumsalam." jawab wanita paruh baya itu lalu masuk kedalam rumahnya.
Aisy berjalan keluar halaman rumahnya, gadis itu membalas lambaian tangan ibunya lalu pergi menuju halte bis didekat rumahnya.
Hanya seperti ini kehidupan seorang Aisyah Zulaikha Putri sehari-harinya, ditambah ia adalah anak tunggal yang penyakitan, bisa dibayangkan bagaimana rasanya dijaga terlalu ketat. Sungguh tidak enak.
Aisy sedikit berlari menuju halte bis, disana masih sepi belum banyak orang, gadis itu melihat jam tangannya yang menunjukan jam 6 pagi.
Masih belum telat, yang dimaksud telat disini adalah Aisy tidak mau jika menaiki bus di jam 7, karena disana sudah dipastikan banyak sekali penumpang, bahkan gadis itu nanti harus ikut-ikut terhimpit kalau benar ikut menaiki bis jam 7. Jadi Aisy memutuskan untuk selalu menggunakan bis jam 6 pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TERHALANG AGAMA | Jay
Fanfiction- Disaat lonceng berdentang dan azan berkumandang. Disitulah kisah kita dimulai - Namanya Aisyah Zulaikha Putri. Dia cantik, pintar membaca Al-Qur'an, dan memiliki sifat lemah lembut. Aisy terkenal dengan sikapnya yang ramah, mudah bergaul dan selal...