3. 🥀Pertemuan Eskul

7.2K 762 426
                                    

"Di amin yang sama, tapi di iman yang berbeda. Itulah kita, kamu dengan salib mu dan aku dengan tasbih ku."
.
.
.

🎵Atas Nama Cinta

🐨🦅🐨

"Aisy!."

Sang gadis yang dipanggil menoleh, Aisy sedang mengerjakan tugas makalah bersama Rere di taman kampus, tapi secara tiba-tiba ketua UKM Panduan Suara yang Aisy ikuti memanggil namanya.

Aisy bangkit dari duduknya. "Tunggu sebentar ya, Re." ijinnya pada Rere yang diangguki oleh gadis itu.

Aisy menghampiri ketua Panduan Suara nya yang bernama Satya Adi Wijaya. "Ada apa, Sat? Aku sedang mengerjakan tugas, apakah ada masalah dengan UKM Panduan Suara?."

Satya menggeleng. "Tidak ada masalah, Ai. Hanya saja aku perlu membicarakan hal yang sedikit serius. Nanti setelah jam kuliahmu habis kumpullah di tempat biasa, kita akan melakukan latihan gabungan bersama anak UKM Musik dan Tari. Kita mendapat undangan mengisi acara di salah satu pembukaan Olimpiade kampus UTB." jelas Satya.

"Hah! UTB!? Bukannya mereka punya UKM Seni lebih baik dari pada UNI, kenapa mereka malah mengundang kita yang masih di bawah mereka."

"Entahlah, mungkin mereka hanya ingin melihat sampai mana kemampuan kita. Itulah kenapa aku meminta gabungan anggota dari UKM Seni Musik dan Seni Tari, agar penampilan kita lebih baik."

"Apa mereka sudah menyetujuinya, kalau belum biarkan aku yang mengajukan surat pada ketua mereka."

"Mereka sudah menyetujuinya, kita semua tinggal kumpul untuk membahas persiapannya nanti. Dan juga, aku memilih dirimu untuk menjadi vokalis utama bersama ketua UKM Seni Musik, dia pintar bernyanyi juga karena sudah menjadi rutinitasnya di Gereja, jadi suaranya sering terlatih."

Aisy mengangguk paham. "Baiklah, nanti aku kumpul ke ruangan setelah menyelesaikan tugasku bersama Rere."

"Oke, titip salam untuk Rere juga ya, kalau begitu aku kembali." Satya melambaikan tangannya pada Aisy sebagai salam perpisahan. Gadis itu pun membalasnya.

Pluk!

Rere menepuk pundak Asiy pelan. "Apa yang dikatakan Satya padamu?." tanya Rere penasaran sambil mengangkat alisnya.

"Dia titip salam untukmu, sudah kan!."

"Ahh... Aisy... Tau aja aku nungguin salam dari Satya." ujar Rere sambil tersenyum malu serta salah tingkah.

Jujurly, sebenarnya Rere menyukai Satya sejak pertama kali ia menemani Aisy kumpul UKM Paduan Suara. Sudah lama, sangat lama, tapi Rere tak berani mengungkapkan perasaannya pada Satya, baginya mencintai pria itu diam-diam saja sudah membuat hatinya berbunga setiap saat, jadi ia tak akan serakah.

"Eh btw, Hani kemana, kok dari tadi aku tidak melihatnya? Bukankah kalian tadi dihukum bersama?."

"Lebih tepatnya di hukum bertiga, tapi kamu! Si pembuat masalah, malah kabur dan meninggalkan kita berdua."

"Ya maaf, biasa anak ngambis, mau gimana lagi kan, wkwk." Rere mengecek ponselnya, tak ada notifikasi dari Hani, biasanya gadis itu akan menanyai keberadaannya dan Aisy. "Apa dia marah padaku, Ai?."

CINTA TERHALANG AGAMA | JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang