H - hayyie kaliaan ! (。•̀ᴗ-)✧
Uhm , Vante ada bawaa chapter tiga nya nih , marii merapat ! Jangan lupa voment iyya ~
Dan oh , Vante ada sedikit warning juga nih buat chapter kali ini . . . b - because ada sedikit eerh-- yeah old content maybe (?) So, buat anak kicik harap bijak , othee ?
Happy Reading..
"Ugh.. bosaan ~ "
Ini erangan malas dari Jimin yang entah untuk keberapa kalinya terdengar, sudah sejak dari Ia bangun tidur tepat nya.
Dengan posisi terbaring malas ditengah kasur, sesekali bahkan Jimin tampak berguling kesana kemari sembari bergumam bosan dengan nada manja yang mengalun. Cermin lumayan besar di samping ranjangnya menjadi penonton setianya sejak tadi, memantulkan segala tingkah random Jimin yang tengah di dera bosan.
Maklum, ini hari libur, dan Jimin tidak memiliki jadwal lain lagi hari ini. Alhasil pagi jelang siangnya di isi dengan bermalas-malasan di dalam kamar.
Pakaian yang dikenakannya bahkan masih belum berganti sejak bangun tidur, masih memakai sepasang piyama hitam yang menenggelamkan tubuh kecilnya.
Tentu saja, karena itu piyama milik Jungkook yang sengaja ditinggalkan oleh sang pemilik saat liburan tahun lalu.
"Umh.. apa telefon Kak Taemin saja, ya?"
Tubuh yang semula bertelungkup itu tiba-tiba berbalik dan beralih tidur terlentang. Manik sabitnya mengerjap beberapa kali, lantas menoleh kesamping kanan nya, dimana disana terdapat ponsel miliknya yang sejak tadi ikut tertindih tubuhnya yang tidak bisa diam.
Diraihnya ponsel tersebut, lantas segera tangan dengan jemari mungilnya berselancar disana. Tentu, tengah mencari kontak Taemin yang sudah Ia anggap sebagai Kakaknya sendiri. Namun, sedetik kemudian wajah manis yang belum dipoles apapun itu merengut lucu, bibirnya bahkan mempout kecil dengan mata sabitnya yang dibuat sayu.
Seperti tengah menyesali sesuatu.
"Ung.. tapi, kalo lagi sibuk gimana? Nanti Jimin ganggu.."
Diucap dengan amat lirih sembari memainkan ponselnya tak minat, ada guratan sedih disana meskipun tidak kentara.
Sebenarnya Jimin bisa saja tinggal menghubungi Taehyung sejak tadi untuk menemani di apartemen, hanya saja sahabat kecilnya itu hari ini sedang ada janji dengan beberapa teman-teman nya. Jimin tidak tahun janji apa, yang pasti pemuda manis itu enggan mengganggu.
Jadi dibiarkan saja rasa bosannya sejak tadi, meskipun hati kecilnya ingin sekali menelfon sang sahabat. Setidaknya Ia memiliki teman untuk mengobrol.
Lalu Jungkook?
Ah, kekasihnya itu sedang memiliki banyak tugas. Dan Jimin tidak mau fokus Jungkook terbagi karena panggilan telepon ataupun pesan singkat darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Mistake
FanfictionSatu kesalahan yang dibuat Jimin karena kesalahan lain di masa lalu, menerima kehadiran orang ketiga tanpa pikirkan resiko yang akan terjadi setelah nya. Hanya karena rasa sepi dan butuh perhatian lebih dari sang kekasih yang jauh disana, keegoisan...