04

169 15 1
                                    

Umh hhi, hai lagi kalian. Ku balik lagi buat lanjutin book yang terbengkalai ini (semua book ku emang terbengkalai sih, adh ಥ‿ಥ)

Btw, please jangan baca sekarang, ya? Nanti aja abis maghrib, you know lah ada apa kalo kalian masih ingat di chapter sebelumnya gimana. Aku juga bingung waktu mau pub nya, tapi kalo gak di pub aku udah terlalu lama gak up disini. Mau ganti alur juga gimana, ini udah begini ku biat alurnya dari awal. Hadeh.

Btw lagi, kalo ada typo langsung komen disana, yya.


Mangat bacanya, semoga sukaa -!!










Taehyung sadar dengan sangat, bahwa setelah sore ini berlalu hubungannya dengan Jimin akan berbuah dan semakin mendekati pada hubungan yang Taehyung impikan sejak lama.

Iya, memiliki Jimin dengan sepenuhnya. Masa bodo dengan Jungkook dan hubungan sepasang kekasih yang mereka jalin, yang terpenting bagi Taehyung adalah Ia yang bisa memiliki Jimin sepenuhnya.

Mengapa bisa demikian?

Jawabannya mudah saja, cukup dengan kegiatan yang sedang mereka lakukan sejak beberapa menit yang lalu.





"T – taehyunghh.. sshh p – pleaseh~"

"Kenapa, hm? Mau gue langsung ke inti?"

Taehyung senyum kecil, seklias Ia gigit bibirnya. Gemas sekaligus gak sabar liat penampilan Jimin sekarang.

Terbaring pasrah di atas kasur, dengan atasan piyama yang hanya menggantung di kedua lengannya tak terkancing. Dan Taehyung adalah pelaku dari lepasnya seluruh kancing tersebut, sengaja untuk mempermudah aksinya dalam menjamah dada kelelakian Jimin yang tampak berisi dan menggemaskan dengan dua titik pusat kemerahan, dimana dua titik sensitive Jimin tersebut menjadi mainan bibir dan lidah Taehyung sejak tadi.

Menyesap dan menggigit, bak bayi yang tengah rakus menyusu. Membuat lenguhan serta desahan nikmat terus keluar dari bilah bibir bengkak Jimin.

Jangan terkejut, semua ini berawal dari beberapa menit lalu.

Jimin yang terpergok setengah telanjang, dan Taehyung yang tak sengaja mengintip. Lantas semuanya terjadi begitu saja, Taehyung yang jelas sudah dibuat menegang hanya karena kaki-kaki mulus Jimin yang terekspos tanpa sehelai benangpun, juga tubuh Jimin yang masih berada dalam kondisi terangsang.

Maka saat Taehyung menghampiri dan memberikan sentuhan pada tubuh sensitive nya, Jimin dengan refleks merespon seperti seharusnya. Menerima sentuhan demi sentuhan Taehyung pada tubuhnya, bahkan hatinya seperti bersorak senang karena mendapatkan apa yang sejak tadi Ia inginkan. Disentuh dan di manjakan, setelah sekian lama.

And then, itulah yang terjadi hingga kini Jimin terlentang menikmati afeksi dari Taehyung yang mengukungnya dengan tubuh shirtless.

Dibawah sana, penis mungil Jimin sudah kembali menegang dengan sempurna, bergesekan dengan milik Taehyung yang masih terbungkus celana jeans yang di pakainya. Sudah bisa di pastikan, Taehyung pun merasakan hal yang sama. Sesak dan ngilu namun sensasi nya begitu nikmat saat bergesekan dengan milik Jimin di bawahnya dari luar pabrik.

"Ji, liat–" ucap Taehyung, sembari merunduk kebawah. Melihat bagaimana milik Jimin yang memerah itu sudah mengeluarkan percum, buatnya terkekeh senang lantas bubuhkan ciuman mengambang pada rahang hingga leher Jimin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang