Part 7

135 8 0
                                    

Festival sudah lewat 3 bulan tetapi mark dan koeun tetap menjadi bahan omongan semua trainee, dan sudah 3 bulan ini mereka jarang bertemu.

Mark dan kawan-kawan nya di gabungkan dengan smrookies lelaki lain nya. Dan yang wanitapun sama. Semua di gabungkan menjadi satu. 

Tidak--

Maksud nya mereka tetap dipisahkan sesuai umur mereka, hanya gender yang membuat mereka disatukan.

Jadwal mereka pun selalu berbeda. Kelas mereka pun juga berbeda lantai. Hal tersebut membuat koeun merasa lega. Dia tidak perlu lagi merasa terganggu dengan adanya donghyuck and friends. 

Suara helaan nafas terdengar berasal dari orang yang berada di sebelah koeun saat ini.

Pipi wanita tersebut terlihat memerah, tangan nya tidak henti hentinya mengibas ngibas wajah nya "Aaaahhh.. aku sangat ingin odeng!-- unnie! haruskah kita diam-diam membelinya sebelum pulang?? otte?? otteee?? otte??" Herin menatap koeun dengan pandangan yang memelas.

Koeun mencoba tidak mendengar permintaan herin dan berjalan meninggalkan nya yang tanpa koeun sadari dia sedang mengikuti koeun dengan masih memasang wajah memelas.

"Unnie, apa kau tidak ingin memakan odeng disaat udara di luar dingin seperti ini? Aku makan 3 tusuk.. TIDAK.. 2 tusuk saja sudah merasa senang.. ya.. yaaa.. yaaa unnieeeee.." Herin menyatukan tangan nya memperlihatkan permintaan memohon dengan wajah yang tidak kalah memelasnya. 

Jujur koeun juga ingin memakan odeng saat ini. Tanpa koeun sadari korea sudah mau memasuki musim salju, Natal sebentar lagi akan datang. Minggu ini menjadi minggu terakhir sebelum mereka mendapatkan libur panjang natal dan tahun baru. 

Tetapi tetap saja sebelum mereka libur panjang, mereka tetap di minta untuk timbang berat badan di akhir minggu ini. Koeun di minta oleh ssaem untuk menjaga pola makan para trainee lain nya. Jujur ini hal terberat bagi koeun. 

"Unnie.. aku.. aku-ingin-Ramyun.. Gimana kalau kita masak ramyun saja??" Lami terlihat berbaring di tengah ruangan latihan sembari melamun menatap atap. 

Herin berlari kearah lami berada dan ikutan berbaring di samping lami, "Ya.. itu lebih bahaya lagi tau gak?! Lami-aaaah.. apakau benar benar tidak ingin odeng?"

"Yedeura.. geumanhae.. 2 hari lagi kan kita akan ada penimbangan berat badan.. bertahan lah.." koeun berjalan mendekat kearah pintu keluar. Mereka semua menghela nafas berat. Koeun tersenyum geli dengan reaksi mereka. 

"Kalian tidak ada yang ingin pulang?" koeun mendorong pintu dan hendak keluar, di balas dengan penolakan dari mereka semua. Mereka bilang masih ingin berlatih sebentar. Mendengar hal tersebut membuat koeun mengangguk dan berjalan keluar terlebih dahulu. Dia ingin pulang duluan. Lebih tepat nya dia ingin sendirian. 

Jam telah menujukan pukul 7 malam. Keadaan di luar terasa dingin, sangat dingin. Koeun mengeratkan padding yang dia gunakan, berharap angin dingin nya tidak masuk kedalam padding. 

Saat dia sudah berjalan kurang lebih 10 menit dari kantor SM, terdengar suara seseorang berlari sembari memangil namanya.

Hal tersebut membuat koeun menoleh dan menemukan Mark yang berlari kearahnya. 

"Ya! Hati hati! jangan berlari! jalanan sudah mulai licin bodoh." Sangking dingin nya cuaca disana, jalanan pun mulai terasa licin, entah dari air yang menggenang dan membuat air tersebut membeku. Ah entah lah.. tetapi jalanan benar benar terasa licin bagi koeun, berkali kali dia tak sengaja ingin tergelincir. 

Yang dimarahi hanya tersenyum lebar dan mencoba mengatur nafasnya yang berderu membuat nafasnya mengeluarkan Asap keluar dari mulut nya. Hidung nya pun terlihat memerah.

I GOT YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang