1 • Keluarga

90 46 72
                                    

Happy reading guys🤗🤗🤗
Di sini kalian akan disuguhkan alur yang maju mundur, so tetap tenang dan sabar aja😂😘

Semoga syuka....

______________________________________

Keluarga? Aku t’lah lama kehilangannya
~Senia

***

Tajam matanya menatap ke depan, aura dinginnya membuat orang sekeliling merasa enggan untuk mendekat. Gadis itu duduk di dalam ruang Bimbingan Konseling dengan guru di depannya yang sedang mengeprint sebuah surat pemanggilan orang tua.

“Pokoknya kali ini orang tua kamu harus datang, jangan kasih saya alasan yang tidak masuk akal.” Guru wanita itu menyodorkan surat yang baru saja di cetak.

Mengambil surat dan langsung pergi tanpa pamit, sikap tidak sopan seorang murid perempuan yang buat guru wanita tadi menghembuskan napas jengah.

Untung saya sabar. Batin guru bername tag Cindy.

Tepat langkahnya keluar dari ruangan ber-AC itu, gadis berperawakan dingin langsung meremas kesal surat tadi dan membuangnya di tempat sampah. Seakan surat pemanggilan orang tua tidak memiliki arti apa-apa buatnya.

“Gue gak punya orang tua,” bisiknya pada diri sendiri dengan senyum tipis tak terlihat.

Langkah angkuh dan dagunya yang selalu terangkat, membuat semua orang melirik padanya. Dia adalah Senia Taranisa Adisty, siswa yang baru saja pindah 6 bulan lalu ke sekolah ini. Akan tetapi, namanya sudah dikenal seantero sekolah karena selalu terlibat perkelahian.

Kali ini, Ia dipanggil ke ruang BK karena menampar teman sekelasnya. Tanpa takut dan segan tangannya mendarat begitu saja di pipi gadis malang yang hanya bisa diam menahan air mata saat panas menjalar di pipinya.
 
***

Di ruang kelas yang ramai, siswa berwajah mirip dengan Senia duduk mengepal tangannya kesal karena mendengar ocehan tidak penting dari teman-temannya.

Senia, bener-bener gak tahu diri.

Anak dajjal?!

Ringan tangan banget sih, kan kasihan Maudy.

Seharusnya dia gak usah pindah ke sini.

Beban.

Cewek gak jelas dan sok kecakepan.

“Kalian bisa diam, gak?” tanya gadis tadi, sudah tidak tahan mendengar saudari kembarnya dihina seperti itu.

“Gak bisa. kenapa? Lo mau marah? Sebaiknya gak usah ikut campur!” jawab gadis berambut pendek yang duduk tepat di sebelah Maudy—Cewek yang kena tampar Senia. Namanya Dita, sahabat sekaligus tangan kanan Maudy.

Sahabat seharusnya saling melengkapi, bukan dijadikan babu seperti halnya Maudy memperlakukan Dita.

“Iya, saudara kembar lo itu memang pantes digituin.” Maudy menatap Salsa.

Salsa Adisty Almaira—Saudara kembar Senia. Sifat mereka berbeda, Salsa gadis manis yang selalu tersenyum ramah ke semua orang dan bersikap jauh lebih baik ke teman-temannya.

“Gak ada hal yang membenarkan seseorang menghina orang lain,” ucap Salsa. Tatapannya tidak setajam Senia, nada suaranya juga tidak tinggi, tapi Ia juga bisa kalau hanya sekedar berbicara untuk melawan.

“Kok lo nyolot? Minta di tampar? Oh, atau gini aja. Gue bales sakit hati gue ke elo, itung-itung ringanin masalah saudara lo.” Maudy maju mendekati Salsa yang duduk di bangkunya.

BERANJAK [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang