Apakah Eren seorang Hero? atau Villain?
Apakah Eren seorang Anti Hero? atau Anti Villain?
Apakah Eren seorang Protagonis? atau Antagonis?
Thread dan perdebatan online mengenai beberapa hal di atas tidak pernah habis. Mulai dari jaman dulu sampe sekarang, perdebatan ini tidak pernah habis. Perdebatan ini tidak pernah dan tidak akan pernah habis karena definisi yang digunakan relatif campur aduk. Lalu, kali ini, mari kita bahas satu per satu, mulai dari Hero dan Villain.
Hero (Pahlawan) dan Villain (Penjahat) adalah definisi yang bisa dibilang paling mudah dipahami dan diterima oleh sebagian besar orang. Menurut KBBI, Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.
Di lain pihak, definisi penjahat, lebih menarik. Penjahat tidak memiliki definisi yang pasti seperti pahlawan. Penjahat hanya memiliki definisi turunan, yaitu orang yang jahat. Definisi jahat adalah sangat jelek, buruk; sangat tidak baik (kelakuan, tabiat, perbuatan). Dilihat dari definisi, kata jahat seolah diciptakan hanya untuk mendeskripsikan sesuatu yang tidak baik tapi dalam skala ekstrem (kata sangat pada definisi).
But, the problem is, tidak ada yang semudah itu dalam hidup ini. Hidup ini tidak linier, tidak semudah "Pahlawan itu baik" dan "Penjahat itu buruk". Kalau istilah dalam penulisan, hidup itu tidak 2 dimensi, tidak sekedar baik dan jahat, tidak ada garis yang jelas antara hitam dan putih.
Jika menggunakan perumpamaan cina, ada Yin dan Yang. Ada kebaikan di dalam keburukan (putih di dalam hitam), ada keburukan di dalam kebaikan (hitam di dalam putih). Hero yang didambakan adalah seorang yang pure putih dan penjahat adalah orang yang pure hitam. Namun, sayangnya, hal ini tidak mungkin terjadi. Kalau ada tokoh yang pure hitam, dia adalah iblis. Kalau ada tokoh yang pure putih, dia adalah malaikat.
Eit, tapi tunggu dulu. Ada juga karya dari Roma yang membuat kita kembali skeptis, yaitu patung Angel and Demon. Patung ini memiliki bentuk sebelah kiri berupa malaikat dan sebelah kanan berupa iblis (aku pakai iblis aja soalnya belum ada translate yang pas di indo). Patung ini semakin populer sejak muncul dalam novel Dan Bworn, Angel and Demon.
Jika ada orang hebat di sisimu, kamu akan menganggapnya sebagai Angel atau malaikat. Namun, jika orang hebat itu adalah musuh, kamu akan menganggapnya sebagai Demon atau iblis. Contoh yang paling gamblang dalam penggunaan Angel dan Demon ini adalah serial Gundam. Di serial yang pertama, tokoh utama Amuro Ray dan RX 78-2 mendapat julukan "White Devil". Di serial gundam baru, Mikazuki dan Barbatos yang menyandang gelar "White Devil". Siapa yang memberi julukan ini? Si musuh tentu saja. Padahal, menurut rekan-rekan Amuro dan Mikazuki, mereka adalah pahlawan, malaikat, orang baik. Musuh lah yang jahat.
Ada serial lain yang juga menggunakan angel and demon ini cukup baik, yaitu Youjo Senki, Tanya Degurechaff. Sebagai penonton, kita tahu kalau Tanya memang dasarnya jahat. Namun, bagi yang membaca novel dan komiknya, kita melihat bagaimana sosok Tanya disebut sebagai Malaikat oleh rekan-rekannya. Bahkan di awal dia mendapat julukan Eleven Goddess. Namun, musuh memberi julukan "Devil of Rhine."
Lalu, kalau kejadian dua dunia nyata, adalah perang dunia kedua dan Hitler. Pada zamannya, Hitler dianggap bak pahlawan karena dia berani mengemukakan pendapat mengenai ketidakadilan yang diterima Jerman pasca perang dunia kedua. Namun, apakah dunia saat ini menganggapnya sebagai pahlawan? Bagi sebagian orang, mungkin.
Ada ucapan "Sejarah ditulis oleh pemenang". Jadi, pada faktanya, pihak Sekutu dianggap sebagai pihak baik karena mereka yang menang dan Axis kalah. Sebagai pemenang, pihak Sekutu berhak menulis sejarah. Kalau dicari catatan perangnya, pihak sekutu tidak jauh lebih baik dari pihak Axis. Sekutu juga banyak melakukan kejahatan perang. Kalau seandainya dulu yang menang adalah Axis, bukan sekutu, apakah kita akan berpikiran sama dengan sekarang? Entahlah.
YOU ARE READING
Kumpulan Artikel Random
Non-FictionSebelumnya, judul buku ini adalah Web Novel vs Printed Novel. Tapi, gara-gara writer kadang random bikin artikel, jadi judulnya pun diganti. wkwkwkwk Di sini menggunakan kata ganti pertama writer, bukan author. Kenapa? Karena artikel adalah non fiks...