Klaim: Pendapat Pribadi.
Belakangan (beberapa tahun terakhir), banyak sekali yang protes dengan genre seperti isekai dan VR game yang MCnya santai tapi OP(overpowered). Dan, banyak juga pembaca yang mengatakan cerita dengan genre ini tidak seru, tidak ada gregetnya. Namun, meski banyak pembaca yang memberi komentar demikian, kenapa cerita ini justru semakin banyak? Jawabannya sederhana, tuntutan hidup dan uang.
Sebelum writer membahas lebih lanjut, di sini perlu dijelaskan target audience genre yang dimaksud. Menurut writer, genre ini TIDAK ditargetkan kepada mereka yang mencari greget dan keseruan dari sebuah novel, tapi kepada mereka yang mencari hiburan RINGAN tanpa perlu mengambil risiko. Siapakah orang-orang ini? Otaku yang sudah bekerja (bukan di industri kreatif), akan ditulis pekerja.
Alasan pertama kenapa genre ini bisa populer. Alasan pertama bagi pekerja, yang dari pagi sampai malam bahkan di rumah masih dapet telpon atau WA dari atasan, genre ini adalah yang paling aman untuk dibaca. Pasti ada yang bertanya, "Aman? Kan cuma baca! Baca doang mah ga ada risikonya,". Kalau ada yang bilang ga ada risiko, berarti belum pernah ngalamin terhanyut baca novel sampe begadang gara-gara terlalu seru atau mood ancur gara-gara karakter favorit tewas atau kena musibah.
Dua hal itu adalah sesuatu yang bisa dibilang sangat berisiko untuk pekerja. Kalau kamu terhanyut baca novel sampe begadang gara-gara terlalu seru padahal besok harus kerja, apa gak susah kerja tu entar? Dijamin gak produktif gara-gara begadang. Atau kalau mood ancur gara-gara karakter favorit tewas atau kena musibah, kerja dijamin gak produktif juga. Dan, untuk menghindari dua hal ini, pekerja condong meletakkan pandangan ke genre isekai dan game VR yang MC nya nyantai dan OP.
Genre ini relatif memiliki pace santai dan tidak berat. Pada genre ini, MC dipastikan bisa melibas semua masalah dengan mudah. Jadi memang tidak ada gregetnya. Maksimal, hanya memunculkan sedikit rasa penasaran. Dan tingkat greget minim dan sedikit penasaran ini lah yang membuat pekerja bisa mengakhiri baca novel di bagian atau chapter mana pun tanpa benar-benar kecantol sampai begadang. Jadi, kerja untuk besok pun aman.
Selain itu, genre ini hampir tidak pernah memiliki cerita dimana rekan MC tewas. Mungkin iya diculik atau terluka, tapi dipastikan MC nya datang sebelum parah-parah amat. Dan, begitu MC datang, semua masalah selesai plus Full Heal. Kalaupun rekannya tewas, MC nya bisa membatalkan kematiannya dengan sederhana dan dengan penyajian yang menghibur. Dengan begini, risiko mood ancur gara-gara karakter favorit tewas juga berhasil dimitigasi. Kalaupun beneran tewas, biasanya jadi ghost yang tetap ada di sekitar MC dan membantu banyak hal. Intinya, malah lebih menghibur.
Alasan kedua kenapa genre ini bisa populer. Alasan kedua bisa dibilang berhubungan dengan logika cerita yang dianggap pembaca "fail", seperti "Evasion" max bukan berarti semua serangan akan miss" atau "Defense max bukan berarti gak terima damage" atau komentar yang menggunakan "logika" lainnya. Untuk pembaca normal, hal ini memang bisa dianggap sebagai error atau plot hole bahkan mengatakan author ga pernah main game atau ga mikir atau bahkan ga punya otak. Di lain pihak, hal ini TIDAK dipedulikan oleh pembaca pekerja.
Seharian, pekerja sudah menggunakan "akal" ini di tempat kerja agar kerja lancar dan produktif. Begitu ada waktu luang istirahat atau pulang sebelum dihubungi atasan lagi, pekerja hanya ingin membaca sesuatu yang memberi HIBURAN RINGAN. Mereka tidak peduli dengan akal dan logika pembaca atau gamer lain. Coba pekerja ini kamu kasih "infinite dendogram", mau baca pikir-pikir, lumayan berat dan kelam. Kerja sudah susah, baca tambah bikin emosi. Tapi kalau kamu kasih "bofuri: I Hate Being In Pain So I Think Ill Make A Full Defense Build ", mereka akan suka karena ringan dan menghibur.
Ambil cerita Maple yang full defense/vitality (Bofuri: I Hate Being In Pain So I Think Ill Make A Full Defense Build). Bagi pembaca yang masih cari greget atau gamer yang keranjingan, mereka akan bilang anime atau novelnya fail karena gak mengikuti logika game normal. Tapi, apa pekerja yang sudah capek seharian mikir masih peduli? Jawabannya tidak! Mereka hanya mencari hiburan RINGAN, bisa ketawa, dan santai. Intinya, HIBURAN YANG GAK MIKIR. Tapi, setidaknya, isi novel masih cukup konsisten.
Alasan ketiga kenapa genre ini bisa populer. Jika dua alasan sebelumnya dilihat dari sisi pembaca, alasan ketiga ini dilihat dari sisi penerbit. Pembaca dan target genre ini umumnya adalah pekerja. Sederhananya, mereka punya uang. Kalau mereka anggep bacaan itu menghibur tapi terpaksa bayar, ya sudah, tinggal tarik uang atau transfer, beli. Gak peduli review, gak peduli rating, gak pikir panjang. Kalau CUKUP menghibur, oke beli. Mereka gak terlalu terlalu pusing uang dipake buat apa. Selama dapur mengepul, sisa uang terserah mau beli apa.
Coba dibandingkan dengan pembaca yang masih cari keseruan dan greget. Sebelum beli, mereka akan cari review dulu, ratingnya bagaimana, terus loophole nya banyak gak, plotnya bagaimana, dibandingin sama buku lain, dll. Intinya, terlalu banyak pertimbangan. Belum lagi, mungkin, setengah dari kalangan ini masih remaja atau kuliah yang uang masih dapet dari orang tua. Jadi, ga bisa asal beli dong. Harus bener-bener dipikir biar gak menyesal.
Dari dua paragraf sebelumnya, terlihat jelas bagaimana aliran uang mengalir bagi penerbit. Genre isekai VR game MC OP bisa mendapatkan penjualan yang mengalir hanya dengan mendapatkan predikat CUKUP menghibur, apalagi kalo lucu. Di lain pihak, genre serius dan seru susah mengalir karena banyak sekali pertimbangan untuk dibeli. Dari sini, bisa dilihat jelas kenapa penerbit terus merilis cerita isekai VR game MC OP.
Eits, tapi jangan dikira bikin novel genre ini gampang. Justru buat writer, genre ini tricky. Kenapa? Karena genre ini memiliki syarat yang cukup merepotkan, yaitu: harus menghibur, lucu, tidak boleh terlalu tegang atau terlalu greget, tapi harus membuat pembaca penasaran untuk melanjutkan baca. Bagaimana caranya? Wah, sori, writer belum bisa nulis genre ini. Jadi, gak bisa ngasih tips dan triknya. Wkwkwkwk.
Tapi, tentu saja, ada juga novel yang bisa menyasar semua audience seperti Konosuba. Bagi pekerja, Konosuba lucu dan menghibur. Mau pause atau stop di tengah juga ga terlalu masalah. Dan, kalau kazuma mati, dibawa idup lagi sama Aqua. Namun, novel ini juga cukup realistis dengan urusan adventurer, guild, hutang, dan sebagainya. Jadi pembaca yang masih cari keseruan pun tertarik baca.
Well, mungkin ada alasan lain kenapa genre isekai game MC OP terkenal, tapi menurut writer tiga alasan di atas adalah yang utama. Dan, sekali lagi, ini hanyalah PENDAPAT pribadi writer. Gak setuju gak masalah. Ngasih pendapat lain juga oke. But please, be civilized.
YOU ARE READING
Kumpulan Artikel Random
Non-FictionSebelumnya, judul buku ini adalah Web Novel vs Printed Novel. Tapi, gara-gara writer kadang random bikin artikel, jadi judulnya pun diganti. wkwkwkwk Di sini menggunakan kata ganti pertama writer, bukan author. Kenapa? Karena artikel adalah non fiks...