3. phone number

2.8K 169 1
                                    

Vote

Nara dan Jeni berada di kantin sekarang, banyak murid-murid yang memperhatikan keduanya sedari tadi namun keduanya tidak ambil pusing

"lo serius suka sama tu cowo? Ganteng sih, tp selain ganteng? Tajir?" ucap jeni dengan raut wajah mikir

"gue gatau sih soal itu, but nope. Actually gue sendiri gatau aja tbtb tertarik sama dia. Cuman, ada hal yg menarik tentunya." jawab nara langsung ceplos

"apaaaa? Asli gue kepo"

Nara berdehem sebentar abis itu dia jawab, "rahasia sih." Nara sebenarnya kesal kalau memberitahu yang sebenernya, soal jaemin yang menolaknya untuk hanya sekedar menjabat tangan.

Nara hanya senyum sambil memainkan sedotan di minumannya.

"Kutub utara" Ucap nara senyam senyum.

"Hah? p mkst?" Jeni keliatan bingung bgt terus garuk-garuk kepalanya yang ga gatel.

"Oohh. Dingin maksud lo?" Jeni bahagia banget karena paham setelah beberapa detik.

Nara angguk-angguk sambil senyum paksa, "daya tangkap kurang lo."

"oy ra, liat noh" ucap jeni menggoyangkan lengan Nara sambil menunjuk sesuatu di seberang sana dengan matanya.

Nara spontan menatap ke arah yang di maksud. Terlihat jaemin, renjun, dan jeno ke kantin. Nara langsung membusungkan dadanya mencoba duduk tegak dan membenarkan anak rambutnya.

"sayanggg!" ucap Jeni sambil teriak sedikit

Jeno, pacarnya pun menotice jeni, ia sedikit memberi senyum simpul sebelum memberitahu renjun dan jaemin,

"duduk situ aja, ayo lah, jun" ucap Jeno

Renjun hanya mengangguk santai. Jaemin cuman bisa ngikut saja. Lalu ketiganya menghampiri jeni dan nara.

"ra, ra mereka kesini" ucap jeni senyum-senyum

"ekhmm kkhmm" nara hanya berdehem gugup, tapi lebih tepatnya menggoda cowo-cowo itu.

Jeno, renjun, dan jaemin akhirnya duduk. Jeno duduk di samping jeni, renjun duduk di samping nara, dan jaemin duduk di samping renjun. Mereka berhadapan.

Wajah nara terlihat badmood karena jaemin memilih duduk menjauh darinya,

"jun, lo sebelah sini dong" ucap nara berbisik dan memohon ke renjun.

Renjun tibatiba saja tidak mood dan terpampang jelas raut sedihnya. Dia tidak tau mau bereaksi seperti apa. Namun untuk kali ini ia berpikir untuk mengalah terlebih dahulu. Lagipula ia kenal dengan jaemin, ia tidak mungkin mau dengan wanita seperti nara.

Akhirnya renjun pindah ke sebelah kanan, kini nara di tengah-tengah jaemin dan renjun.

Jaemin hanya sibuk bermain ponsel, lebih tepatnya pura-pura sibuk.

"kalian udah pesen makanan?" Tanya jeno

"udah, kamu pesen gih sana" ucap Jeni

Tanpa membalas apapun jeno hanya menepuk pucuk kepala jeni lalu berdiri.

"jun lo mau beli apa? Ah iya temen lo juga" Tanya jeno, sebenarnya jeno belum sempat berkenalan dengan jaemin, situasi canggung yang membuat mereka mengulur waktu, apalagi dengan sifat jaemin yang buat semua orang kesel itu.

"gue beli baso, jangan pake sledri. Jaem, lo?" Tanya renjun. Jaemin hanya menggeleng singkat masih dengan menatap layar ponselnya.

"sama minum aja dua gue sama jaemin." sambung renjun,

temannya ini sangat pengertian, setidaknya minum. Jeno langsung pergi saja setelah mendengar jawaban itu. Jeno pun kesal dengan sifat seorang jaemin itu.

"vampir lo ga makan?" ucap Jeni tiba-tiba. Membuat ketiganya menatapnya bersamaan. "hehe, abisnya" sambungnya

Sret!

Nara mengambil ponsel Jaemin itu, "dari tadi lu main hp terus, gue simpen deh klo gitu." ucap Nara dengan sangat santai. Tapi bukan malah di simpan, nara malah melihat isi galeri hp jaemin.

Jaemin benar-benar tidak tau mau bertindak seperti apa, dia hanya mengusap wajahnya kasar dengan raut wajah benar-benar kesal.

Jika di ladeni, gadis itu akan terus menjailinya. Jadi dia berusaha bodo amat agar gadis itu merasa kalah.

Nara cekikikan setelah melihat isi foto galeri jaemin, "kalo foto gapernah senyum ya?" ucap nara di akhiri tawaan

"balikin hp gue" ucap jaemin

"oowwww," Nara tidak percaya apa yang baru saja di dengarnya, "jadi gini suara lu" Nara tersenyum merasa berhasil.

"Manis ya." Celetuk nara

Jaemin menghela nafas, mencoba untuk memperpanjang kesabarannya, tapi-

"eh? Apa nih?" ucap nara tak percaya, dia membuka mulutnya lebar lebar sambil menutupnya, ekspresi tidak percaya itu muncul.

Jaemin masih pasrah dengan apa yang sekarang menimpanya. "apa ra coba liat" ucap jeni mencoba melihat layar hp jaemin namun nara tidak mengijinkannya. Jeni pun langsung kesal karena itu.

Namun renjun di sebelahnya dapat mudah melihat apa yang di layar hp jaemin itu, dia menahan cemburu sedari tadi. Kini Nara melihat foto jaemin yang memamerkan abs nya. Nara pun terus menerus mengezoom fotonya dan masih terbelalak tidak percaya

Nara buru-buru mencoba mengirim gambar itu ke nomor dia yang baru aja dia simpen di hp jaemin.

Sret!

Namun hp jaemin buru-buru di ambil renjun, dan renjun mengembalikan hp itu ke jaemin, jaemin buru-buru memasukan ke saku celanya, beruntung renjun membantunya.

"RENJUNNN?!" nara benar- benar kesal apa yang di lakukan renjun, renjun malah tidak bereaksi apa-apa sekarang.

Lalu jeno datang dengan makanan yang di pesan tadi.

🌝🌝🌝

Pulang sekolah,
"Nomor hp lo" ucap Nara sembari menyodorkan hp nya ke arah jaemin. Padahal dia sudah minta ke renjun. Tapi sama sekali tidak berhasil. Renjun beralasan kalau itu privasi orang dan menyuruh nara untuk memintanya secara pribadi.

Jaemin menatap ke arah depan sambil menghela nafas. Kemudian lanjut berjalan lagi. Padahal terus menerus di hadang nara.

Terakhir kali, nara menarik lengan jaemin dan membentaknya "susahnya apasih? Apatis bgt lo jadi orang, nyebelin anjing." setelah itu nara dan jaemin bertatapan lama, nara menatap penuh emosi, jaemin hanya cuman natap nara dengan datar. Sulit di mengerti, memang.

Jaemin kembali lanjut berjalan dengan santainya.

"yaa!! Bego!! Dasar tai lo sampah!!!" ucap nara teriak di lorong koridor

Bug!

Nara benar-benar emosi, ia melempar hp nya sampai mengenai punggung jaemin, namun jaemin hanya terus berjalan.

"sialan" umpatnya,

TBC


Maaf ya guys. Masih sedikit banget di part ini. Aku masih nyoba mendalami karakter nara sama jaemin. Jadi maaf kalo part ini keliatan kurang seru. Keep scrolling ya. Aku jamin kalian ga nyangka sama sifat sifat yg di munculin setiap karakternya.

[M] HORN | NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang