Siang itu, Angga begitu gembira. Dia dihubungi oleh HRD di sebuah perusahaan di daerah Jakarta untuk mengisi lowongan pekerjaan sebagai satpam.
"Wah, setelah sekian lama aku melamar pekerjaan, baru ini yang langsung menerima saya. Tanpa interview lagi." kata Angga dalam hati sambil senyum-senyum sendiri
"Yee, abang ngapain tuh senyum sendiri?" tanya Firda, istrinya.
"Dik, abang di terima kerja. Besok abang mulai masuk kerja jadi satpam" kata Angga gembira.
"Alhamdulillah doa ane di denger" kata Firdha dengan nada gembira sambil memeluk Angga, suaminya.
Dia teringat kejadian sekitar 15 tahun lalu, ketika usianya masih 20 tahun.
---Ingatan Angga---
Suatu hari, dia pergi ke sebuah cafe bersama Firdha, sahabat dekatnya. Setelah memesan hidangan, Angga hendak ke toilet.
"Fir, aku mau ke toilet dulu. Aku ngantuk banget setelah semalaman begadang," kata Angga.
"Ya sudah. Aku tunggu, Ngga," kata Firdha.
Angga bermaksud mencuci mukanya. Dia beranjak ke toilet. Sepeninggal Angga, seorang pemuda yang mabok menggoda Firdha.
"Hei … cantik. Temenin abang, yuk … ," kata Pemuda itu.
Dia mengusap nakal dagu Firdha. Firdha yang merasa risih bangkit dan menampar orang itu.
"Heh!! Jangan kurang ajar kamu!" bentak Firdha.
Pemuda yang di tampar Firdha tak tetima. Di bawah pengaruh alkohol, dia menyeret Firdha ke luar cafe, dan membawanya ke parkiran. Di situ, pemuda itu memukul wajah Firdha hingga dia terjatuh.
"Hehehe, … cantik. Beri abang kehangatan," kata Pemuda itu.
Dia memandang Firdha yang terjatuh, dan menindihnya. Firdha berusaha melawan, namun orang itu begitu kuat. Firdha berteriak sekeras-keraSnya. "TOLONG!!!"
Sementara, Angga yang baru keluar toilet mencari Firdha. Dia menemukan saputanganya. Rupanya ruang parkir cafe itu tak terlalu jauh dari tempatnya berdiri. Angga yang mendengar teriakan Firdha mendatanginya. Dia melihat seorang pemuda hendak merobek kaos yang do kenakan Firdha. Dengan kasar, dia tarik orang itu.
"Brengsek kamu!!" umpat Angga.
Pemuda itu terkejut. Angga tak memberinya ampun. Dia hajar orang itu, dan tak memberinya kesempatan. Dia terus memukul orang itu dengan kuat, dan membantingnya dengan keras. Orang itu pingsan dengan luka lebam yang banyak, dan tulang leher serta tulang belakangnya retak.
Petugas keamanan memanggil polisi, dan Angga ditangkap atas kasus penganiayaan. Dan di persidangan, beberapa hari kemudian ….
Di persidangan, orang tua korban menuntut Angga karena pemuda yang di hajarnya mengalami koma, dan patah kaki yang menyebabkan jalannya pincang.
"Pak Hakim, saya menuntut terdakwa dengan hukuman sepuluh tahun, karena pelaku hendak memperkosa teman terdakwa," kata jaksa penuntut umum.
Perdebatan berlangsung lama, dan akhirnya Hakim ketua memutuskan.
"Setelah kami membaca berkas perkara terdakwa, maka kami dewan Hakim memutuskan, Terdakwa Angga Pramudita di jatuhi hukuman sepuluh tahun penjara di kurangi masa tahanan," kata hakim ketua mengetok palu.
"Dok!" Hukuman Angga sudah di tentukan
Angga berusaha berlapang dada menerima hukumannya, sementara Firdha menangis ketika menyaksikan persidangannya. Sebelum di bawa ke ruang tahanan, Forda memeluk erat Angga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Satpam Baru
Short StoryKisah seorang mantan narapidana yang kesulitan mencari kerja. Setelah lama tak dapat pekerjaan, dia akhirnya menjadi satpam. Namun, di tempat kerjanya yang baru, ternyata banyak keganjilan. Apakah keganjilan itu akan terungkap?