Takdir kita sepertinya sangat tidak bagus keadaannya.
───────────────────── 𝔑𝔬𝔱 𝔬𝔨𝔞𝔶
Di pertengahan musim semi itu, saat netra oniksnya terpaku pada jejeran pohon sakura yang memamerkan keindahannya sembari menikmati kebebasan yang baru saja ia raih, telinganya menangkap suara familiar. Tangan kaku seketika dan bahu menegang. Wajahnya meringis masam ketika tahu perbuatan nakalnya sudah diketahui sang ayah.
"Riki,"
Suara tegas itu kembali mengudara, membuat si pemilik nama mencebikkan bibir dan mengerlingkan mata malas. Dibalikkan tubuhnya ogah-ogah dan sedikit menunduk saat tatapan tajam sang ayah berpapasan dengan matanya.
"Gomen," [ a/n: Maaf ]
Terdengar suara helaan napas panjang, Nishimura Rou, sang kepala keluarga, juga ayah dari remaja berjiwa pemberontak yang berjarak beberapa meter dari sang putra tunggal menatap lama Ni-ki lalu menghampirinya.
"...memarahimu seperti biasa tak akan membuatmu jera─ya, kan?" Nada dingin itu membuat Ni-ki terdiam dengan dahi mengernyit kesal. Dilirikkan matanya.
"Kenapa aku harus merasa bersalah dan menuruti semua perkataanmu, jika yang kulakukan hanyalah pergi melihat indahnya dunia yang kau sembunyikan dariku?"
Nada ketus balik dilempar sang anak. Ni-ki muak terus dikurung dalam rumah bak istana itu. Harus mempelajari semuanya, demi menjadi penerus keluarga yang hebat. Ia membuang pandangan ke samping saat mengingat hal itu.
Penerus keluarga.
Calon pemimpi keluarga Nishimura─yang merupakan salah satu keluarga bangsawan terkemuka di Jepang. Ia teramat benci dengan predikat yang disandangnya.
"Ikut aku."
Ni-ki mendecih saat nada perintah menyapa indera pendengarannya. Namun tak urung, ia tetap menuruti. Karena membangkang pun percuma saja, ayahnya pasti punya cara agar ia tunduk padanya.
Sepasang ayah anak itu menyusuri jalan setapak yang dikelilingi pepohonan menuju sebuah mansion. Hening mendera. Tidak ada yang ingin membuka percakapan, karena hubungan mereka memanglah terbilang buruk.
Sekitar 20 menit berjalan, dan bagian belakang mansion itu nampak. Rou mempercepat langkah saat melihat seorang bawahan yang terlihat sudah menunggu mereka sedari tadi.
"Apa dia sudah datang?"
Rou menatap puas saat bawahannya itu mengangguk mantap. Diliriknya Ni-ki yang bertampang tidak peduli. Ketika pandangan mereka tidak sengaja bertemu, Rou mengisyaratkan agar sang putra kembali mengikutinya. Wajah Ni-ki bertambah cemberut. Dilangkahkan kaki malas mengekori sang ayah.
Setelah sampai di ruang kerja sang ayah, Ni-ki langsung menyamankan diri di kursi yang berada di depan meja kerja Rou. Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu─yang entah mengapa, mengundang senyum ganjil di wajah ayahnya.
"Rou-sama, saya Shim Jaeyoon menghadap pada anda."
Mata Ni-ki sedikit terbeliak saat suara bass itu mengisi indera pendengarannya. Tubuh ditegakkan seketika dan berbalik menoleh pada sosok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not okay [ Jakeni ] ✔
FanfictionKetika pertentangan membuat kisah cinta mereka berakhir tragis Jake x Ni-ki © MinRenjiZ