Two

2.8K 289 14
                                    

"Look at me." pinta gadis itu pada sang sahabat.

Karina menurut saja.

"Jawab jujur, gue cantik gak sih menurut lo?" tanyanya kemudian yang membuat Karina mengernyit.

"Lo masih nanya gue?" tanya Karina balik. "Orang yang katarak sekalipun pasti bakal setuju kalau lo cantik banget Mara."

"Ish gue seriusan." ucapnya sedikit merengek.

"Emang kenapa sih, ada yang ngatain lo jelek? Siapa cepet kasih tau gue, biar gue colok mata dia!"

"Gak ada." jawab Amara. "Gue cuma minta validasi lo aja buat mastiin sesuatu."

"Dih, dasar!" cibir Karina. "Yaudah gue duluan ya, mau ke ruangan OSIS dulu."

Amara mengangguk sekali, lalu akhirnya Karina pergi lebih dulu dan setelah itu ia pun memutuskan untuk ke kelas.

Namun pergerakannya terhenti ketika menangkap sosok gadis tomboy yang dari kemarin membuatnya penasaran. Gadis tomboy itu baru saja keluar dari mobilnya dan hal itu berhasil mengalihkan atensi Amara.

Kok bisa sih ada cewek ganteng kayak dia?

Tanpa sadar Amara malah memuji seseorang itu, ia pun kini tersenyum dalam diam.

"DOR!!!"

Plak!!

Amara menutup mulutnya ketika refleks ia menampar Raka yang baru saja mengejutkannya.

"Ish lo apaan sih?!" kesalnya kemudian.

"Kok gue ditampar, sakit tauuu." Raka memanyunkan bibirnya sambil mengelus pipi.

"Salah lo sendiri ngagetin," cibirnya lalu pandangannya kembali mencari sosok gadis tomboy yang sedaritadi menjadi fokusnya kini sudah tidak ada. "Kan, sekarang orangnya jadi ilang gara-gara lo!"

"Emang tadi lo lagi merhatiin siapa?" tanya Raka yang kini ikut mencari kemana arah mata sahabatnya itu.

"Kepo banget lo kayak cewek aja." setelah melontarkan kalimat itu Amara pergi meninggalkan cowok itu.

Raka mengernyit heran. "Bukannya kepo itu manusiawi ya, emang cewek aja yang boleh kepo?" tanyanya pada dirinya sendiri.

####

Pulang sekolah hari ini Kezia memutuskan untuk naik kendaraan umum, ia malas jika harus menunggu jemputan dari abang kembarnya atau menebeng pada teman-temannya.

Begitu sampai di kompleks perumahannya, ia berjalan santai menuju rumahnya. Gadis tomboy itu tengah mendengarkan music, tetapi entah kenapa tiba-tiba perasaannya merasa seperti ada yang janggal. Ia perlahan mencoba membuka earphone-nya, lalu ekor matanya melirik ke samping sembari menghentikan jalannya.

Kezia merasa saat ini ada yang mengikutinya.

Gadis itu secara cepat memutar tubuhnya ke belakang, namun ternyata nihil. Ia tidak menemukan siapapun di belakangnya, kali ini gadis itu mencoba untuk berpikir positif dan setelah menghitung mundur dirinya langsung kabur.

Pusillanimous [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang