Sadam buru buru menutupkan kembali pintu setelah ia melihat sepotong adegan yang membuatnya kaget luar biasa. Dia langsung menuju kamarnya dan mengunci pintunya dari dalam. Setelah ia menjatuhkan tasnya begitu saja, dia mulai terengah engah menenangkan napasnya dan menyenderkan tubuhnya ke pintu. Ia masih tak habis pikir dengan apa yang dilihatnya tadi.
"Bang ... bang, please kita bicarain dulu bang," Gazriel berusaha menemui Sadam dan mengetok ngetok pintunya yang memang terkunci.
"Bang ... pokoknya nanti kita harus bicara ya, bang. Gua anterin dia balik dulu."
Sadam masih tak membuka pintunya, dan memikirkan semua ini. Membiarkan Gazriel berlalu dulu. Memikirkan langkah apa yang bisa ia ambil ke depan, untuk mengatasi apa yang dia lihat. Dia juga merasa tak kan mungkin untuk memberitahu Raka dan Dela tentang apa yang dilihatnya. Mereka akan sangat marah besar dan membawa Gazriel pulang ke rumah. Lalu ... mungkin menyiksanya? Entahlah.
Dia harus segera memikirkan cara yang tepat untuk mengatasi semua ini. Mau tidak mau, dia harus segera menemukan solusi, sebelum Gazriel kembali dan dia tak bisa merespon apa apa.
Alih alih mencari di situs pencarian, dia langsung membuka twitter dan membuka forum. Ah ya, Sadam belum memberitahukan sebelumnya kalau mutualan Sadam di twitter cukup banyak. Dan twitter merupakan jenis peralihan sementara dari hiruk pikuk kesibukannya sehari hari bekerja dan tak mempunyai pasangan. Jadi dia sengaja membuat sebuah akun alter untuk mengekspresikan dirinya dengan leluasa di jejaring media sosial tersebut. Jujur ... dia memang merasa lebih nyaman saat dia bisa menyampaikan segala unek uneknya di situ. Sadam yang tidak terlalu banyak bicara di dunia nyata, namun ... di twitter-land, dia mampu berkomunikasi dengan cukup baik.
Dia langsung mengunggah sebuah tweet.
"Hey, please ... bantu gue. Gue udah ceritain ke kalian kan .. tentang gue kedatengan ponakan yang kualitasnya ah ... mantap itu! Nah ... hari ini gue ngeliat sesuatu yang tidak seharusnya dong! (Ga ckup lanjut di bwah ya)"
"Pas gue balik dari kerjaan, dan masuk kontrakan ... gue kan kayak biasa ya, mau ngecek kondisi ponakan gue itu di kamarnya. Gue udah agak aneh, karena denger suara cewek yang kayak ... mendesah gitu. Merintih gitu lah."
"Nah ... pas udah deket kamar, ya udah kan ya, gue ga pikir panjang lagi. Gue buka pintunya, dan ga dikunci dong! Mungkin dia kelupaan karena sebelum2nya ngerasa aman gue ga pernah balik sore sore."
"Dan ... pas gue buka, aduh sumpah mataku! Gue pengen lihat full naked-nya ponakan gue itu, tapi kehalang karena pusakanya dia udah masuk di lubang seorang gadis, mungkin ... temen atau pacarnya gitu sih. Soalnya masih sama sama muda juga."
"Sekarang gue sumpah bingung banget, harus reaksi gimana ke dia? Dia lagi pergi nganterin dulu cewek itu, dan nanti pas dia balik lagi, gue harus bilang apa? Apa yang harus gue lakukan? Tolong bantu gue sebelum dia beneran balik!"
Belum satu menit unggahan twit-nya itu, dia sudah mendapatkan cukup banyak like dan reply. Membuat dia sangat berterima kasih kepada circle twitter-nya itu karena telah memberi 'sedikit' masukan dan lebih banyak ceng-cengin Sadam sih sebenernya. Meskipun demikian, dia harus memfokuskan diri untuk menemukan solusi dibanding merespon semua pendapat yang masuk yang berniat untuk ceng-cengin dia doang.
Sampai akhirnya dia menemukan sebuah respon yang membuatnya berpikir telak. Pernyataannya 'kontroversial' untuk hidupnya yang begitu datar dan malas membuat huru hara dari zaman sekolah hingga ia bekerja, membuat bagian dari dalam dirinya merasa sangat terusik. Bagaimana mungkin Sadam berani melakukannya?
Komentarnya sebenarnya santai saja, ditulis dengan gaya bahasa yang amat santai seperti yang biasa anak anak twitter gunakan kalau memberikan respon dari suatu cuitan. Terbaca juga sebagai sebuah candaan, namun bagaimanapun, satu kalimat ini sudah mengusik Sadam sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjerat Keponakan
Short StorySadam awalnya sama sekali tak kepikiran untuk berhubungan dengan lelaki manapun. Ia sudah menahan dirinya sejak kecil, dengan menyibukkan diri di berbagai kegiatan, termasuk rencana rencana hidupnya yang sudah ia tata sedemikian rupa. Dan ia sangat...