.
.
.
.
AUTHOR POV
"Kenapa kau tidak memberitahu ku saint?!! Kenapa kau menyembunyikan keadaan yang sebenarnya kalau kau... Kalau kau hamill??!!! Kau membuatku merasa buruk sebagai suami kau tau??!!!!"
Nada bicara perth sedikit meninggi dan membuat saint tersentak..
Flashback on
"Dokter bagaimana keadaannya?"
"Maaf sebelumnya, pasien ini adalah keluarga anda??"
"Dia pasangan saya dokter.."
"Ahh baiklah.. apa anda sudah mengetahui keadaan pasangan anda seperti apa?"
"Keadaan? Maksudnya apa dok?? Yang saya tau pasangan saya baik-baik saja dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.."
"Apa sebelum ini pasien sudah pernah masuk rumah sakit?"
"Pernah dok."
"Baiklah tuan,, saya tidak bisa memberitahu lebih detail lagi mengenai keadaan pasangan anda, tapi mungkin anda bisa mencari tahu kepada dokter yang menanganinya saat itu.."
"Sebenarnya ada apa dokter?? Apa yang terjadi pada pasangan saya????"
"Dari hasil pemeriksaan kami, pasangan anda dinyatakan sedang mengandung 6 minggu."
Perth tertegun tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sang dokter..
"Mengandung??? Maksudnya pasangan saya hamil??? Oh ayolah dok, pasangan saya ini jelas-jelas seorang pria, tidak mungkin untuk dia hamil.."
"Saya sama terkejutnya dengan anda tuan, tapi memang itulah hasil pemeriksaan kami.."
Dokter kemudian memperlihatkan hasil USG itu kepada Perth.
"Ini adalah hasil USG nya,, secara fisik pasangan anda memang laki-laki, tpi didalam tubuh pasien terdapat rahim, walaupun tidak sesempurna rahim wanita pada umumnya.. perkiraan saya, mungkin pasien mengalami kelainan gender saat dilahirkan dlu.. tapi itu hanya prediksi saya,,anda bisa bertanya kepada dokter spesialis nantinya.."
Perth memandangi hasil USG itu tanpa berkata apa-apa..
"Apa ini benar-benar nyata dok??"
"Ini nyata tuan.. satu lagi, saya harap setelah ini pasien harus mendapatkan nutrisi yang cukup, bahkan 2x lipat dari posri normalnya, dan jangan biarkan pasien mengalami stres, dan tertekan karena itu akan sangat berpengaruh pada keadaan calon bayi kalian.."
Flashback off
"Kau membuatku benar-benar merasa buruk saint!"
Saint hanya bisa menunduk meremas sprai yang menutupi tubuhnya.
"Maafkan aku perth..aku benar-benar minta maaf.."
"Maaf? Aku ini ayahnya saint, aku berhak tau! Apa kau berniat terus menyembunyikan ini semua dariku??!!!"
Saint benar-benar tidak kuat menahan air matanya dan meluapkan apa yang ada dihatinya..
"Bagaimana aku bisa memberitahu mu perth,, bagaimana aku bisa punya keberanian untuk mengatakan ini padamu sedangkan aku mendengar pembicaraanmu denga yatch,, kau bilang sangat menggelikan jika aku hamil, dan kau bilang padaku kau tidak ingin memiliki anak selain pin?!! Kau pikir bagaimana perasaan ku perth?!!!! Aku merasa aneh dan menjijikan kau tau,!! Akupun tak ingin seperti inii!! Aku tidak menginginkan anak inii!!!"
Saint menangis sejadi-jadinya dan terus memukul-mukul perutnya.
"Apa yang kau lakukan saint!! Sudah hentikan!!"
