Terjemahan literal dari judul tersebut adalah "Pengembang Bunga Kakek". Sesuai dengan namanya, Hanasaka Jiisan mengisahkan tentang seorang lelaki tua yang mampu membuat pohon mati berbunga.
Bercerita tentang sepasang kakek nenek tanpa anak yang mencintai anjing kesayangan mereka. Suatu hari, anjing tersebut menggali tanah di taman dan menemukan sebuah kotak berisi emas.Sepasang suami istri - kakek yang tahu itu mengira bahwa anjing mereka bisa menemukan emas, lalu meminjamnya.Namun, ketika anjing itu mulai menggali di tamannya, yang dia temukan hanyalah tulang belulang. Karena merasa marah, dia kemudian membunuh anjing tersebut dan memberi tahu kakek neneknya bahwa anjing mereka sudah mati. Dengan perasaan sedih, kakek dan nenek menguburkan tubuh anjing kesayangannya di bawah pohon ara, dimana anjing tersebut menemukan sebuah kotak berisi emas. Suatu malam, anjing peliharaan kakeknya datang ke mimpinya dan menyuruhnya menebang pohon dan membuat lesung dari pohon itu. Nenek yang mendengar cerita itu kemudian meminta kakeknya untuk menuruti permintaan anjingnya. Setelah membuat lesung dari pohon yang mereka tebang dan memasukkan beras ke dalamnya, beras tersebut langsung berubah menjadi emas.Mengetahui hal tersebut, para tetangga langsung meminjam lesung milik kakek mereka, namun alih-alih mengubahnya menjadi emas, nasi yang mereka masak berbau tidak sedap. Pasangan itu sangat marah, mereka kemudian menghancurkan dan membakar lesung kakek mereka.
Malam itu, sang kakek kembali ke anjing kesayangannya dalam mimpi. Dia memintanya untuk mengambil abu dari lesung yang telah dibakar oleh tetangga mereka, lalu menaburkannya di salah satu pohon sakura. Ketika kakek saya memberi perintah pada anjingnya, pohon ceri mulai bermekaran. Ketika seorang Daimyo (tuan tanah feodal) lewat di depannya, dia mengagumi keindahan pohon ceri dan memberi kakeknya banyak hadiah.Tetangganya yang cemburu mencoba hal yang sama lagi, tetapi saat dia menaburkan abu di pohon ceri, abunya terbang dan memasuki mata Daimyo. Akhirnya pasangan jahat itu dimasukkan ke dalam penjara. Setelah bebas, penduduk desa melarang mereka untuk tinggal dan melakukan kejahatan mereka.