Tanabata

20 2 6
                                    

Meskipun Anda mungkin mengenal Tanabata sebagai Festival Bintang yang berlangsung sekitar 7 Juli (atau 7 Agustus, tergantung daerahnya), Tanabata juga merupakan cerita klasik Jepang. Ada beberapa versi seperti biasa dalam cerita rakyat, namun versi ini yang paling terkenal. 

Tanabata berasal dari legenda Cina bernama Qixi yang dibawa ke Jepang pada abad ke-8, menceritakan tentang sepasang kekasih. Putri Orihime, seorang penjahit yang sedang menenun pakaian indah di tepi sungai di surga menjadi simbol pengabdiannya. Orihime yang bekerja keras menenun pakaian indah menjadi sedih dan putus asa karena tidak pernah merasakan cinta. Mengetahui hal ini, Dewa Surga (ayah Orihime) mengatur agar Orihime bertemu dengan Hikoboshi, seorang gembala yang tinggal di galaksi lain. Keduanya langsung jatuh cinta dan menikah. Cinta dan pengabdian mereka begitu dalam sehingga Orihime berhenti menenun dan Hikoboshi membiarkan sapinya berkeliaran di surga.

Ayah Orihime menjadi marah dan melarang pasangan itu untuk bersama, tetapi Orihime memintanya untuk membiarkan mereka tinggal. Dewa surgawi yang begitu menyayangi putrinya kemudian luluh dan memutuskan untuk mengizinkan sepasang kekasih untuk bertemu setahun sekali, pada hari ke-7 bulan ke-7 asalkan, Orihime harus menenun lagi. Pada hari pertama Orihime dan Hikoboshi bisa bertemu, mereka terhalang oleh sungai (bimasakti) yang sulit dilalui. Orihime yang sedang bersedih ditolong oleh sekawanan burung murai dan membuatkan jembatan untuknya.


Legenda mengatakan bahwa jika hujan turun pada hari Tanabata, burung murai tidak akan dapat menemukan cara untuk membuat jembatan bagi Orihime dan Hikoboshi untuk bertemu.

Taiko-eiji yoshikawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang