Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jl. MH. Thamrin, Jakarta 11.20 PM
Who's gonna be the first one to start the fight? Who's gonna be the first one to fall asleep at night?
Refleks Adam tersenyum ketika lagu dari band lawas itu terputar di telinganya yang tersumpal earphone. Ingatannya melayang pada satu sosok yang mengisi hari-harinya-dulu, yang sering menelfonnya hanya untuk mendebatkan hal kecil, lalu meminta Adam untuk menyanyi sambil bertaruh siapa diantara mereka yang akan tidur lebih dulu.
Adam rindu.
Who's gonna be the last one to drive away? Who's gonna be the last one to forget this place?
Mata Adam menerawang ke arah jalanan yang dilaluinya, sementara tangannya mencengkeram setir sedikit lebih keras ketika ingatan itu masih terputar, mengingatkan kebiasaannya untuk keluar malam-menjemput gadis itu hanya untuk night drive sambil berburu bakmi jawa terenak di penjuru ibukota.
Akankah dia melupakan tentang mereka secepat itu?
Adam menggigit bibirnya, ragu.
We keep taking turns Will we ever learn
Oh spaces between us Keep getting deeper It's harder to reach you Even though I try
Adam tidak tahu kenapa pandangannya berair ketika lagu mencapai bagian reff. Ada rasa sesak yang tiba-tiba menyerbu, menyeruak bersama rindu. Lagu ini, sungguh, Adam bersumpah bahwa lagu ini mewakilkan perasaannya saat ini pada pemilik sepasang jelaga cemerlang favoritnya-bahwa sekuat apapun Adam mencoba, Adam tidak pernah bisa mendapatkannya.
Spaces between us Hold all our secrets Leaving us speechless And I don't know why
Adam tidak pernah tahu kalau rasanya mengenang kembali se-sakit ini-terlebih perpisahannya dengan si pujaan hati bukan keinginan mereka. Adam masih cinta, itu nyata. Dan hatinya berharap bahwa Anin-nama gadisnya (atau mantan gadisnya, tepatnya) juga merasakan hal yang sama.
