Sekretariat UKM Orkresta
16:14 WIBTadinya sih, selesai kelas Anin berniat langsung pulang. Tapi berhubung Aileen-teman satu UKM-nya mengingatkan bahwa mereka hari ini ada rapat proker bulanan, mau tidak mau sebagai bendahara Anin berangkat ke sekretariat.
"Wih gercep ya ibu mentri keuangan."
Anin nyengir ketika menemukan Byan, ketua UKM, baru muncul dan menyapanya. "Sekalian, Yan, gue gabut soalnya."
"Kelas lo emang kelar jam berapa deh?"
"Tadi jam 15.10 jadi langsung deh kesini." Ujar Anin sekenanya, lalu menoleh ke sisi lain dimana netranya menangkap Danisa, anggota UKM lain, tengah memetik gitarnya. "Loh, sejak kapan kita punya gitar?????"
"Itu bukan punya kita nin," sahut Aileen dari sudut. Cewek itu sibuk membersihkan make up tebalnya. "Itu punya bang Jordan, kemarin dipinjem."
Anin mengangguk paham.
Jelaslah Anin mengenal siapa Jordan Alugara. Cowok ganteng dari prodi kedokteran itu kan teman akrab Resa-sering mampir apartemen juga beberapa kali sambil membawakan martabak.
"Boleh gue pinjem bentar gak gitarnya?" Tanya Byan tiba-tiba, mengulurkan tangan pada Danisa.
Yang diinterupsi manyun, tapi tetap menyerahkan gitar itu. "Buat apa, kak?" tanyanya.
"Buat betot palamu," Canda Byan, sambil tertawa sementara Danisa memajukan bibir. "Canda, sayang. Ya buat dimainin lah. Pengen nyanyi nih gue."
"Nyanyi? Emang lo bisa nyanyi?" Aileen mencela dari sebrang ruangan-maklum, love-hate relationship memang nyata adanya bun antara ketua dan sekretarisnya. "Kirain cuma bisa gesek gesek cello doang."
"Wah ngejek banget nih orang. Belom juga lo denger gue nyanyi, minta nikah tar lo sama gue."
"Dih si bego, GR banget lu!"
"Dah ah mager ladenin Aileen." ujar Byan lantas mencoba kunci gitar dalam beberapa petikan sebelum menyenggol Anin, "Nin, duet yuk."
Yang disenggol tergeragap. "Hah? Duet?"
"Iye, gue yang gitaran lo yang nyanyi."
"Nyanyi apa?"
"Ya terserah lo, deh."
Anin menarik nafas-ajakan Byan barusan melemparnya pada kenyataan bahwa didepannya bukan lagi Adam walaupun tawaran mereka serupa.
Mengajaknya bernyanyi, sementara si pemuda akan memainkan musiknya.
Lantas menikmati harmonisasi suara, karena suara Adam sama indahnya.
"Nin? Melamun?"
"E-eh, bentar gue tuh bingung." balas Anin buru-buru, sebelum kemudian berdehem satu dua kali untuk membersihkan tenggorokan. "Gue main gitar sendiri aja, boleh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙥𝙖𝙘𝙚𝙨 ; Yedam
Fanfic[Rumah Babeh Universe] "Segalanya tentang kamu mewujud nyata dalam netra. Kamu ada disini, namun terasa milyaran kilometer jauh disana. Apalagi yang aku lewatkan tentang kita, Adam?" "Kita memang beda jalan, Anin." © cathastrophia, 2021