Bab 48 Lemah

1.4K 174 2
                                    

Keesokan harinya, kita dapat melihat Lingxue berbaring di tempat tidur dengan alisnya berkedut, menandakan bahwa dia akan bangun dari tidurnya.

'' Di mana Aku. '' Lingxue bergumam sambil membuka matanya.

Sebuah ruangan yang tidak diketahui muncul di depan matanya saat dia mengingat kejadian kemarin.

'' Aku tidak tahu namanya ... '' Dia bergumam tanpa mengetahui nama Lin Feng.

'' Huu ... ''

Lingxue mulai memikirkan apa yang terjadi padanya kemarin saat kerutan muncul di wajahnya.

'' Tidak mungkin penyamaran ku gagal ... '' Dia bergumam.

Dia sudah membunuh tiga pangeran, sedangkan untuk pangeran keempat, yang bodoh dengan sikap tuan mudanya, dia masih memutuskan apakah akan membunuhnya atau tidak.

Kaisar kekaisaran ganda surga seharusnya tidak tahu tentang pembunuh itu.

Karena pihaknya sudah menutupinya, tapi ada kemungkinan pihak ketiga masuk ke dalam game.

'' Ada orang yang mungkin sudah berencana untuk membunuh pangeran pertama, yang Aku gantikan saat ini. '' Dia berkata sambil menebak.

'' Hmm? ''

Lingxue memiringkan kepalanya karena dia tidak bisa merasakan gerakan apa pun karena ruangan itu sangat sunyi.

'' Apakah mereka masih tidur ... ''

Dia kemudian mengangkat tubuhnya dari tempat tidur saat dia berjalan menuju kamar Lin Feng dan memutuskan untuk mengintip sedikit.

(A-Apa yang mereka lakukan!) Lingxue berpikir dengan tersipu saat melihat Aria dan Lin Feng ditutupi oleh selimut.

'' T-Tapi, Dia masih anak-anak ... '' Dia bergumam sambil mencoba mengintip lebih jauh.

Aria mengerutkan alisnya saat merasakan ada sesuatu yang menatap dirinya dan tuannya.

(Gadis itu) Aria berpikir dengan cemberut saat dia mengingat Lingxue.

'' Tuan ... '' Dia bergumam sambil melihat wajah tidur Lin Feng.

Meskipun dia tidak ingin kehilangan kehangatan tuannya, dia kemudian memutuskan untuk keluar dari selimut.

Sosok Aria tiba-tiba muncul di depan pintu saat dia membuka pintu, menunjukkan Lingxue yang kaget jatuh ke lantai karena shock.

'' Ah! '' Lingxue berteriak karena terkejut.

Dia kemudian melihat wanita cantik yang akrab dengan pakaian pelayan di depannya.

'' K-Kamu ... '' Lingxue mengarahkan jarinya ke arah Aria.

'' Apa yang kamu lakukan, '' kata Aria dingin sambil menatapnya.

'' kau mengintip, bukan ... ''

'' Seharusnya Aku yang menanyakan itu, '' balas Lingxue sambil mengangkat tubuhnya dari lantai.

''Apa yang kalian berdua lakukan.''

'' Dia masih anak-anak. ''

'' Tidak senonoh melakukan sesuatu yang kotor seperti itu! '' Dia berkata dengan tersipu sambil membusungkan dadanya.

(Sesuatu yang kotor seperti itu?) Aria memiringkan kepalanya dengan bingung.

'' Hal kotor macam apa yang dia bayangkan ... '' Aria bergumam sambil menatap Lingxue.

''Masa bodo...''

'' Jangan ganggu waktuku yang berharga dengan tuanku, '' kata Aria, '' Bye. ''

Summon System in Douluo DaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang