Hari ini.

16 2 1
                                    

Pagi ini Naru sungguh sangat malas untuk belajar di sekolah,
Gara gara ulah Bayu, lukanya masih membekas jelas disana, Naru tidak ingin banyak yang menanyakan perihal luka miliknya.

Tapi jika tidak masuk sekolah, akan lebih berabe lagi, bisa dijewer oleh Mama telinganya, dan Simbok juga hanya diam tidak membela mereka,
Naru jadi serba salah, mau sekolah tapi nanti malah ditanya, ga sekolah takut dijewer,

Dan sepertinya, sekolah lebih penting, dia juga tidak mau kehilangan kesempatan untuk menjadi seorang pintar, dia ingin membanggakan orangtuanya,
Meskipun....
Ya pikir sendiri.

Naru beranjak malas dari tempat tidur, sudah pukul 6 , Naru agak tergesa bersiap-siap, siapa suruh tadi bengong ,-
Simbok dan Mama tidak ada dirumah, mungkin Mama sudah berangkat bekerja dan Simbok sedang pergi ke pasar, atau entahlah, mereka tidak berpamitan pada Naru.

Naru yakin Simbok tidak meninggalkan makanan, karena sepagi ini dia tidak mencium aroma makanan/suara ribut di dapur, ah yasudah nanti di kantin, dia bisa makan . Alibinya saja , dia ingin makan yang banyak, terlalu gengsi makan banyak walau dirumah sendiri, Dasar......

Setelah Naru selesai ini itu, dan sudah pukul setengah tujuh, Naru segera bergegas menuju Garasi rumahnya, sekolah dengan rumah memang dekat, tapi Naru ingin sarapan di sekolah sebelum kantin penuh, biasa kantin sekolah nggak pagi nggak siang nggak sore , kaya pasar ayam.
Naru mengeluarkan motor sport miliknya, memakai helm full face nya , dia tidak mengunci pintu depan, nanti Simbok mau lewat mana,

Naru melajukan motornya dengan agak ngebut, tenang saja Naru sudah pandai mengendarai motor, mobil pun sudah,-

Sampai di sekolah, semua pasang mata yang kebetulan ada dihalaman+diparkiran sekolah menatap Naru dengan nanar, terutama para gadis gadis, bagaimana tidak? Naru cukup tampan dengan penampilannya, apalagi kacamatanya sudah tidak ia pakai,

Bahkan sebelum membuka helmnya, sebagian gadis sudah tau bahwa itu Naru,
Bukankah itu sungguh menakjubkan? Bayangkan betapa cool nya Naru disana,

Naru segera melepas helmnya, lalu menaruhnya di atas rak helm yang sudah dikhususkan untuk siswa disana, lalu berjalan santai, bajunya rapi rambut nya sedikit acak acakan, dengan kalung salib panjang yang menggantung manis di lehernya, tak sedikit dari mereka (teman Naru) yang terkejut melihat Naru, bahkan ada yang teriak teriak dengan histeris, seperti melihat Oppa Oppa Korea,

"Itu sungguhan? Itu Naru kan? Astaga dia begitu tampan"

"Aaaaaaaaaaaaaaa Naruuuu ganteng banget, "

"Fiks Naru ayo pacaran"
"Enak aja , Naru buat gue, Lo sama si cupu sana"

"Naruuuu , aaaaa kenapa ganteng banget"
"Sadar diri Lo! Lihat kalungnya!"

Begitulah kira-kira histerisnya para gadis saat melihat Naru berjalan menuju ke arah kelasnya,
Naru tidak bisa untuk tidak tersenyum, Naru tersenyum manis menatap gadis yang meneriaki namanya , dan matanya juga ikut tersenyum, sungguh pemandangan yang indah.

Karena perut Naru yang sudah meraung-raung meminta jatah , Naru mengambil langkah kekanan, menuju kantin sekolah yang belum terlalu ramai dikunjungi oleh para siswa , segera Naru memesan nasi goreng dengan teh hangat,

Naru menunggu di meja yang udah disiapin disitu, banyak gadis yang caper caper sama Naru, misalnya saja, duduk didepan Naru terus duduk di deket Naru, ga cuma itu ada yang pura² jatoh ke kursi yang Naru pakai ada yang pura² pingsan,

Naru sedikit risih dengan ulah mereka, padahal Naru mengendarai motor karena emang dia mau makan di kantin , keburu rame soalnya. Bukan pamer apa apa, tapi gadis sekolahnya sungguh lebay,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NARUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang