Bel istirahat berbunyi, membuat siswa siswi terburu-buru ingin ke kantin dan mengistirahatkan otak dari pelajaran yg menjajah pikiran.
Sakura yang langsung menggeret Gaara keluar kelas tanpa basa basi mengundang perhatian teman sekelasnya termasuk Sasuke ehm.
"Dasarrr panda tengil, kemana saja kau hah sudah dua tahun lamanya kukira kau ditelan oleh pasir"
"Hhhahaaa mana mungkin cowo tampan dan jenius seperti ku tertelan begitu saja" ucap gaara seraya terbahak dengan tingkah kangen kakak sepupunya itu "Peluk?" Gaara merentangkan tangannya.
Ah adik tengil yg satu ini selalu saja membuat dia rindu. Sakura pun memeluk gaara. Hanya 5 detik sampai suara deheman menyudahi adegan teletubis itu.
"Sebenarnya siapa yg kakak adikan disini hem" ujar Temari.
"Temari nee kau tetap saja galak, aku ingin jd adik angkatnya Sakura saja" ujar Gaara meledek Temari.
"Anak ini memang harus diberi pelajaran lihat saja nanti" desis Temari sambil menatap Gaara kesal.
"Sudahh Temarii kalian ini tak pernah akur, Ino mengirim chat dia dan yg lainnya sudah menunggu di kantin. Lebih baik kita segera kesana" sela Sakura.
"Temari neesan kau akan mentraktir ku kan, kali ini saja oke" ucap Gaara sambil menyenggol bahu Temari.
Yang dibujuk hanya memutar bola matanya jengah seraya terus berjalan mengabaikan celotehan Gaara. Sakura hanya cekikikan melihat perdebatan kakak adik itu, memang tak pernah akur keduanya.Di sisi lain Sasuke yang sedang berjalan bersama Shion untuk membantu cewe itu menyerahkan lembar tugas kelas X, ia berpapasan dengan Sakura. Melihat gadis pinky itu lebih ceria dari biasanya karena kehadiran Gaara rasanya seperti cemburu mungkin?
"Sasuke kau baik baik saja?" tanya Shion yg dari tadi memerhatikan perubahan raut muka Sasuke.
"Hn aku baik" Sasuke berjalan mendahului Shion dengan raut muka datar stadium akhir.
.
Di kantin
Kali ini giliran Sakura dan Tenten yg memesan makanan.
"Pesan apa gais?" tanya Sakura."Samakan saja ramen dan ocha" ujar Temari
"Oke jd semua sama ya" ujar Tenten lalu melenggang pergi bersama Sakura.
"Wahh! jadi Gaara ini adik mu Temari, kenapa kau tak pernah bilang kalau punya adik sekeren ini" ucap Ino antusias.
"Untuk apa aku menceritakan tentang bocah tengil ini" sewot Temari seraya melirik Gaara yg hanya cengengesan.
"S-sudahla Temari sepertinya kau harus lebih lembut pada a-adik sendiri" ujar Hinata.
"Nah dengar itu Temari nee" ucap Gaara.
Sakura dan Tenten sudah datang membawa nampan berisi ramen dan ocha, sungguh menggiurkan.
Tidak perlu basa-basi lagi mereka segera menyantap makanannya.
"Ittadikimasu!"Disisi lain
Para Sasuke dkk tiba di kantin.
"Kau lihat Teme bahkan Gaara seperti men of harem, baru beberapa saat saja sudah menang banyak" ujar Naruto seraya menyenggol bahu Sasuke.
Yang di ajak bicara hanya bergumam andalannya dan melayangkan tatapan dingin kearah Gaara."Lo lagi deket sama Shion yg dari kelas sebelah itu?" ucap Neji.
"Hn"
"Mendokusainaa satu cewe saja ribet, lo malah naksir dua-duanya" ujar Shikamaru menatap jengah kelakuan Sasuke akhir-akhir ini.
"Gue cuma suka Shion" jawab Sasuke singkat.
"Apa kau yakin? Bukannya lebih menarik gadis pinky itu" Ucap Sai seraya tersenyum palsu
"Ck urusaii"
"Sudahlaa sahabat kasian Teme pasti sangat tertekan hhhaa, aku ingin pesan ramen kalian ada yg mau nitip?" Ujar Naruto mencairkan suasana.
"Seperti biasa saja" ujar Neji.
"Ok, akan segera datang"
10 menit kemudian Naruto kembali dengan makanan yg tadi mereka pesan.
"Yoshh! Ittadikimasu"Tak ada percakapan lagi semuanya sibuk dalam pikirannya sendiri termasuk Sasuke yang sesekali melayangkan tatapan dinginnya ke arah Sakura dan Gaara.
Bohong saja kalau uchiha yang satu ini tidak tertarik dengan Sakura.
.
.
.
.
Yo minna
Gimana lama banget ya nunggu chapter ini
Gomen karena authornya ini sangat sangat mager jd cerita ini lama banget tamatnya
Arigatou yg masih stay disini
Jangan lupa kasih vote kalian ya
See you next chap
KAMU SEDANG MEMBACA
SASUSAKU "Betrayal Of Love"
ФанфикCinta ini penuh lika liku dan terkadang tercipta pengkhianatan di dalamnya. Tentang dua hati yang saling tersakiti, dan bersatu untuk menyembuhkan satu sama lain. "Kenapa kau mengkhianati ku hiks... " Andai waktu itu aku tak melepasmu untuk pergi...