06

1.3K 189 14
                                    

Typo?

◀Suna Rintarou x You▶



Setelah sarapan dari rumah Rintarou , (Name) memutuskan pulang. Sebelumnya Rintarou sudah menawarkan diri untuk mengantarnya pulang , tapi (Name) menolaknnya , karena dia tak mau lagi merepotkan Rintarou. Saat sedang asyik berjalan tiba-tiba..

"Akhirnya kami menemukanmu nona" ujar seseorang dengan suara bariton khasnya. Lantas (Name) menoleh , dia berusaha lari tapi 2 pria itu dengan cepat mencekal pergelangan tangan (Name).

"LEPAS!" berontak (Name)

"Maaf nona ini perintah tuan" ujar bodyguard 1

"APA YANG DIA MAU? HAH?!" bentak (Name)  , masih memberontak.

"Soal itu.. Lebih baik anda bicarakan sendiri dengannya" kata bodyguard 2.

Mereka berdua akhirnya membawa (Name) masuk mobil. Sementara (Name) tak berhenti mengucapkan sumpah serapah dalam hatinya. Setelah cukup lama ia berkutat dengan perasaan muaknya. Akhirnya mereka sampai disuatu tempat yang sangat asing.

Mereka bertiga keluar. Tak lupa dengan tangan (Name) yang setia mencekal (Name).

"Lepaskan tanganku sialan!" bentak (Name) menatap tajam.

"Maaf nona , aku tidak bisa memenuhi permintaanmu" ujar bodyguard 1. Setelah itu mereka berdua menarik (Name) masuk kegedung tersebut. Mereka berjalan melewati koridor dan anak tangga. Dan akhirnya mereka sampai disebuah pintu. Bodyguard 1 mengetuk pelan pintu tersebut.

"Permisi tuan kami-" belum sempat ia melanjutkan perkataannya tapi sahutan dari dalam sudah memotongnya.

"Masuk"

Bodyguard 2 membuka pintu dan dari situ  menampakkan seoralng pria dengan pakaian kantoran sedang duduk rapih menghadap mereka bertiga saat ini.

"Kenapa kau membawaku kesini? Hah?!" (Name) sudah tak bisa lagi mengontrol emosinya. Orang itu tertawa.

"Ahahaha , santai lah (Name).. Kau terlalu emosi , aku hanya bermain-main saja" ujarnya menyeringai dan menatap remeh (Name).

"Bawa dia kemeja makan" pinta pria tersebut

"Aku tidak sudi dengan makanan yang kau sajikan padaku" ujar (Name).

"Ara?"

"Apa yang kau mau sialan?! Cepat! Aku tak ada waktu untuk bermain-main sekarang!"

"Baiklah-baiklah" ujarnya seraya beranjak dari tempatnya. Ia berjalan mendekat kearah meja makan , menggeser 1 bangku.

"Lepaskan dia" ujarnya , detik berikutnya (Name) terlepas dari cekalan 2 manusia berbadan besar tersebut.

"Duduklah" ujarnya dengan senyuman khasnya.

"Apa yang kau mau?!" bentak (Name) untuk kesekian kalinya.

"Sudah kubilang bukan? Duduklah dulu" mau tak mau dia menuruti permintaan pria itu atau kalau tidak masalahnya tidak akan selesai.

"Gadis pintar" ujarnya.

"Jadi.. Meskipun aku tak memebritahumu..  Seharusnya kau sudah tau bukan?"

"Aku menolak , sudah bukan? Biarkan aku pergi , sekarang!" ujar (Name).

"Oi-oi santailah (Name)... Kau ingat kita ini-"

"Diamlah! Aku tidak sudi punya calon suami bajingan sepertimu!" ujar (Name) kembali meninggikan suaranya.

"He~ bajingan ya? Hahahahah" tawanya. Setelah ia puas tertawa tanganya terulur ke arah rambut (Name) , dan dengan kasar ia menjambaknya. (Name) hanya meringis kesakitan.

"Hey (Name) kau tau? Aku bisa mendapatkan semua yang kumau , dan kau.. Adalah salah satunya , bagaimanapun caranya , sekotor apapun jalannya aku akan mendapatkanmu sekalipun aku harus membunuh orang yang berani mendekatimu" ujarnya lalu melepas jambakan dirambut (Name).

"Kuberi waktu 1 minggu untuk kau berfikir , mau ikut denganku dan menemui orang tuamu atau... Aku akan melakukan hal diluar nalarmu , pergilah" ujarnya melembut dibagian terakhir. (Name) langsung keluar dengan muka kusutnya. Dia mencari taksi dan segera pulang menuju tempat ia tinggali.

Dia membuka pintu kamarnya kasar. Menendang meja lalu berjalan menuju depan kaca. Karena ia tersulut emosi ia langsung melayangkan pukulan kekaca tersebut hingga pecah.

"Ah!!!! Sialan!!!" gerutunya.

"APA KAU SUDAH GILA?! HAH!" bentak seorang dari ambang pintu. (Name) menoleh , matanya membulat terkejut.

"Seichi?!"

Pria yang bernama Seichi itu berlari mendekat dan melihat jari jemari (Name) berdarah akibat dari emosinya tadi.

"Kau kehilangan akalmu ya? Berpikirlah jernih bodoh! Lihat ini?!" bentaknya , lantas (Name) melihat kearah jemarinya. Perih ia rasa.

"Bersihkan darahnya" ujarnya lagi.

"Perih lah bodoh kalau pakek air"

"Siapa suruh kau memukul kaca menggunakan tangan hah?!" ya.. Ucapan Seichi ada benarnya.. Tapi itu (Name) lakukan dengan spontan.

"Diamlah! Bawel!" (Name) berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan tangannya yang berlumuran darah dengan air perlahan. Sementara pria itu-Seichi menyuruh pelayan untuk membersihkan serpihan kaca yang pecah itu.

Setelah itu (Name) telah selesai membersihkan jarinya dari darah yang mengalir tadi. Seichi memberi perbang di jemari (Name) sambil terus mengoceh.

"Kau kalau emosi bisa tidak yang wajar saja?" keluhnya. (Name) tak menggubris pertanyaannya. Ia lebih tertarik untuk menanyakan perihal..

"Bagaimana kau bisa tau aku disini?" tanya (Name).

"Kau pikun ya?" Seichi berhenti sejenak mengambil ponselnya dan menunjukkannya pada (Name).

"Sialan kau Seichi , jadi selama ini kau mengikutiku?! Dasar penguntit ulung!"

"Diamlah bodoh! Ini juga demi kebaikanmu!" ujarnya melanjutkan memperban jemari (Name)

"Kau tau apa soal kebaikanku?!"

"Diam!"

Suasana menjadi canggung.

"Selesai" ujarnya. (Name) mengeliat tangan kirinya terbalut perban sekarang.

"Doumo" lirih (Name).

"Apa kau bilang?" tanya Seichi , karena tqk mendengar perkataan (Name) saking lirihnya.

"Aku bilang terimakasih bodoh!" kata (Name) dengan meninggikan suaranya

"Kau kerasukan apa? Kenapa kau-"

"Berisik!" potong (Name).

"Baiklah-baiklah... Lebih baik sekarang kau ceritakan apa yang dilakukan Ryuzaki padamu"







































(A/N)

Em... Yo! Lama nggak jumpa..

Iya-iya maaf bafu bisa up , fira baru.. Senggang beneran demi apapun. Bukan mager beneran deh nggak boong. Maaf baru bisa up. Makasih karena dah nunggu demgan setia meskipun jiwa-jiwa ingin demo author begitu besar') , enjoy aja ya..
Oh ya kemaren yang ngira itu suruhan bapaknya kurang tepat:b

Apakah kalian kepo dengan kelanjutannya? Yah sabar ya.. Tunggu waktunya up lagi tehee.. Oklah sampai jumpa readertachi.

See you next chapter^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

❞ 𝐀 𝐆𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐎𝐟 𝐖𝐢𝐧𝐞 ❞ | 𝐒𝐮𝐧𝐚 𝐑𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang