05

1.2K 204 16
                                    

Typo?

◀Suna Rintarou x You▶



Tetesan hujan mulai jatuh membasahi jalanan. Rintarou mengeliat keatas langit malam dengan rintikan hujan yang sepersekon detiknya mulai menderas. Ia bergegas pulang menuju apartemennya. Karena terburu-buru ia tak sengaja menabrak seseorang.

'Bruk'

"Maaf , aku tidak lihat" ucapnya. Orang yang ditabrak menoleh kearah Rintarou. Tatapan mereka saling beradu beberapa detik , sampai akhirnya mereka berdua tersadar.

"Suna-san/(Surname)-san" seru mereka serempak.

"Apa yang kau lakukan ditengah malam seperti ini? , mana lagi hujan lagi" tanya Rintarou.

"Tolong aku" katanya lirih. Rintarou menerjapkan matanya sesaat.

"Tolong apa?" tanyanya.

"Yang jelas kita harus pergi dari sini dulu" kata (Name) seraya menoleh kearah belakangnya was-was. Rintarou tentu merasa aneh dengan gelagat (Name). Akhirnya ia meng'iya'kan permintaan (Name).

Mereka berdua akhirnya berlari , karena hujan semakin deras. Singkat cerita mereka berdua telah sampai di apartemen milik Rintarou.  Rintarou menyodorkan handuk baru pada (Name). (Name) menerimanya seraya berterimakasih.

Mereka berdua duduk diruang tengah , tempat dimana Rintarou biasanya menonton tv.

"Jadi... Apa yang terjadi padamu? Apa yang membuatmu sepanik itu?" tanya Rintarou setelah memberikan (Name) segelas teh hangat. (Name) meneguk tehnya pelan sebelum akhirnya menjawab pertanyaan yang dilontarkan Rintarou.

"Aku pulang dari jalan-jalan dan karena gerimis jadi aku pulang , aku masuk lift dan menuju kelantai 2 , dan saat lift sudah terbuka aku keluar dan.. Bisa kulihat dari jauh kalau ada 2 orang asing tengah berdiri didepan kamarku , saat mereka tak sengaja melihatku mereka langsung mengejarku. Aku langsung lari lewat tangga" jelas (Name) panjang lebar. Rintarou hanya mengangguk mengerti.

"Kurasa hujannya sudah mulai reda , terimakasih tumpangannya , aku akan pergi" kata (Name) seraya berdiri. Saat ia hendak berjalan menjauh tangannya dicekal oleh Rintarou. Lantas ia menoleh.

"Ka-kalau kau mau.. Kau bisa menginap disini" kata Rintarou menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Aku tak mau merepotkanmu Suna-san" kata (Name).

"Sungguh , aku tak merasa direpotkan , kau bisa pakai kamarku" kata Rintarou. (Name) jadi tak enak hati. Mau bagaimana lagi Rintarou sudah menaruh harapan padanya , akhirnya (Name) mengiyakan saja permintaannya.

"Aku tidur disini saja , Suna-san tidur dikamar saja" kata (Name) kembali duduk disofa.

"Tapi disini dingin loh" kata Rintarou.

"Tak apa" balas (Name).

Rintarou sedikit tak yakin tapi pada akhirnya dia mengangguk. Rintarou berjalan menuju kamarnya sementara (Name) merebahkan tubuhnya disofa.

"O-oyasumi" kata Rintarou sebelum menutup pintu. (Name) hanya membalassnya dengan senyuman. Rintarou menutup pintu kamarnya dan mengintip lewat celah-celah pintu. Ia melihat (Name) kembali mendudukan posisinya sambil memainkan handphonenya. Ia tampak begitu serius.

Rintarou jadi penasaran sendiri apa yang dilakukan (Name) sampai menatap serius Handphone-nya. Akhirnya ia memutuskan untuk tidur.

--•°sekitar pukul 02:00 pagi °•--

Rintarou terbangun dari tidurnya karena tiba-tiba dia merasa gerah dan ingin minum.

"He.. Pantesan gerah , AC nya lupa kuhidupin" katanya. Tak lama ia berdiri dan berjalan keluar kamarnya. Lalu ia tak sengaja melihat (Name) yang tengah terlelap. Ia tersenyum tipis , ia kembali kekamar untuk mengambil selimut. Ia mendekat kearah sofa yang ditiduri (Name) . Rintarou menyelimuti tubuh mungil (Name). Menatapnya sebentar. Menatap begitu polosnya wajahnya ketika terlelap.

"Dia masih terlihat cantik meskipun tidur" lirihnya. Tak lama setelah puas melihat wajah (Name) ia kedapur untuk minum dan kembali lagi kekamar untuk tidur kembali , kali ini ia menghidupkan AC.

--•°•°•--

M

atahari mulai menampakkan wujudnya. Tanda bahwa hari telah berganti menjadi pagi. Rintarou keluar dari kamarnya dan mendengar suara bising didapur , kakinya tergerak untuk mendekat kesumber suara. Tak lama ia melihat sosok (Name) yang tengah memasak.

Merasa ada kehadiran orang lain (Name) menoleh. Saat tau siapa ia langsung menyapanya.

"O-ohayou Suna-san" sapa (Name) sedikit kikuk.

"O-oh.. Ohayou" balasnya ikut kikuk.

Suasana mendadak canggung. (Name) fokus dengan memasak makanannya. Sementara Rintarou masih setia berdiri diambang pintu. (Name) tersadar bahwa Rintarou samsekali tidak bergeming.

"Suna-san?"

"Eh? Iya?"

"Kenapa kau berdiri , duduklah.. Nasi Kari-nya akan segera jadi" kata (Name). Iya (Name) sebenarnya pandai memasak hanya saja tertutup jiwa kemagerannya "kalau bisa beli makan kenapa harus buat" begitulah kurang lebih isi pikirannya.

"O-oh.. Baiklah..." Rintarou berjalan lalu duduk dikursi. Tak lama (Name) datang dengan nasi Kari yang ia buat yang ia buat. Mereka makan bersama. Rintarou memakan suapan pertama , lidahnya langsung takjub. Dan ia reflek mengatakan..

"Enak"

(Name) yang mendengar itu tersenyum lega.

"Syukurlah kalau Suna-san suka" ujarnya. Rintarou menelan makanannya lalu tersenyum.

"Oh ya Suna-san setelah ini aku harus pergi" kata (Name) , Rintarou mengangguk lalu mereka berdua lanjut makan.































(A/N)

Reader: "Wah Thor kok baru up si?!"

Iya-iya maapin fira , fira sebenernya dah mau up dari kmrn² tapi mood nya nggak ada hiks:') , maapkan akhuu. Oh ya btw.. Apakah kalian penasaran dengan 2 oarang asing tersebut? Hayoo tebak siapa? Wkwkwk see you...

^^

❞ 𝐀 𝐆𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐎𝐟 𝐖𝐢𝐧𝐞 ❞ | 𝐒𝐮𝐧𝐚 𝐑𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang