1996' The Girls

535 53 9
                                    

"Kalian tau gak?"

Suara Sejeong membuka perghibahan di balik kata percakapan siang ini. Perempuan dengan rambut digerai yang menampakkan warna coklat muda ketika terkena sinar matahari itu menatap teman-temannya yang sekarang memberinya tatapan bertanya-tanya.

Sejeong, lengkap dengan seragam yang agak berantakan miliknya menyibakkan beberapa helai rambutnya ke belakang sebelum melanjutkan ucapannya, "yang lagi rame itu loh."

"Si Jeon Wonwoo," lanjutnya sambil menghela nafas dan memutar bola matanya malas ketika teman-temannya tidak mendapatkan kode yang sudah ia berikan sebelumnya.

Chungha mengaduk jus stroberi miliknya dengan sedotan, tidak begitu tertarik. "Oh, yang freak itu?"

"Jeon Wonwoo?"

Semua orang yang ada di sana sontak menatap Sana bingung, "lo gak tau Jeon Wonwoo?" Yang ditanya menggeleng polos, "enggak tuh. Emangnya dia siapa?"

Dan mulailah percakapan mengenai Jeon Wonwoo Si Freak antisosial dari kelas XI IPA 5. Seperti biasa kalau di setiap geng membahas sesuatu seringnya cowo salah seorang dari mereka pasti tidak tertarik. Kebetulan orang yang tidak tertarik dengan pembahasan kali ini adalah-

"Yoo Jeongyeon."

Bukan hanya Sang Pemilik nama yang menoleh, kelima temannya yang juga duduk di sana pun menoleh penasaran. Kelima pasang mata itu menatap seorang laki-laki dengan seragamnya yang tidak terpasang rapih. Ia langsung mengambil tempat duduk di hadapan Jeongyeon yang sedari tadi cuma melamun.

"Hari ini kamu ada waktu gak?" tanyanya sambil mengulum senyum.

Hampir semua orang kecuali Sana, dan Yerin meringis. Momo yang bahkan selalu punya nafsu maka tiba-tiba jadi tidak berselera. Kebetulan karena pembahasan sekaligus penjelasan tentang Jeon Wonwoo secara singkat, semuanya jadi mendekat pada Sejeong menyisakan ruang di tempat duduk yang sebelumnya diduduki oleh Joy, yang kini tengah pergi membeli makanan bersama Jennie.

Panjang umur, perempuan bermarga Park itu langsung muncul. Mendesis persis seperti ular dengan tatapan jijiknya yang dilimpahkan pada pemuda yang kini duduk di tempatnya.

"Minggir lo!"

Park Jimin, kakak kelas sekaligus pemuda yang sudah terkenal baru-baru ini mendekati Jeongyeon dengan seribu jurusnya,  yang tentu saja tidak diacuhkan melirik sebentar kemudian langsung berdiri sambil menghela nafas jengkel. Kepergiannya diiringi dengan tatapan sebal sekaligus lega keenam perempuan termasuk Jennie yang sekarang ini kelihatan sangat jengkel.

"Ish sumpah tuh orang gak tahu malu banget gak sih, gue denger-denger kemaren dia baru putus sama Kak Seul, ew."

Baru saja Jennie duduk di kursi bibirnya tidak bisa berhenti menyerocos membicarakan kejengkelannya. Joy sendiri masih sibuk membersihkan jejak Park Jimin yang masih tersisa setelah ia menaruh makanannya di atas meja.

Jennie memutar bola matanya. "Sumpah Yeon, kok lo bisa-bisanya ditempelin parasit kayak gitu sih?" tanya Jennie julid. Dia adalah satu dari kelima orang yang paling gak suka dengan kenyataan bahwa Park Jimin sedang mendekati Jeongyeon.

"Gitu-gitu temennya mantan lo Jen, wkwk."

Celetukan dari bibir Sejeong membuat Jennie mendengus kesal. "Ugh, jangan bahas itu lagi. Gue alergi sama Kim Jongin dan kawanannya. Wle," cerocos Jennie sambil pura-pura muntah.

Sejeong ketawa paling kenceng, entah kenapa perempuan tomboy yang satu itu paling senang dengan penderitaan temannya. Mungkin karena dia memang gak suka Jongin, apalagi ketika Jennie dan Jongin memutuskan untuk pacaran dulu.

"Bisa gak sih kita ganti pembahasan?" tanya Jennie jengkel dengan Sejeong yang saat ini sedang terbatuk-batuk saking senangnya tertawa. "Mampus kan, lo."

Yerin sedang sibuk dengan minumannya ketika namanya menjadi target pergibahan yang selanjutnya, "eh Yer. Denger-denger lo lagi deket sama Kak Taehyung kan?"

Mata Yerin langsung terbelalak.

"Oh iya, gue denger-denger kalian berduaan aja di lapangan basket kemarin," tambah Chungha memanas-manasi.

Yerin geleng-geleng wajahnya terlihat panik, ia kemudian melirik Joy dengan ekor matanya. Melihat reaksi perempuan yang mempunyai hubungan tanpa status dengan Kim Taehyung-salah satu kakak kelas yang populer karena wajahnya, sejak lama.

Lagipula sudah sejak lama ada peraturan tidak tertulis bahwa mereka tidak boleh saling mendekati hubungan tanpa status, pacar, bahkan mantan pacar di antara mereka masing-masing.

"Kata siapa? Hoax tau itu ih! Kemarin aku ke lapangan basket karena nungguin Doy--" Bagus, Yerin terjebak perangkap maut 1001 cara mengetahui temanmu sedang dekat dengan siapa buatan Kim Sejeong.

Belum sempat berbicara dengan lengkap, ucapannya dipotong. "Oooh, lagi deket sama Doyoung sekarang?" tanya Sejeong sambil menaikkan satu sudut bibirnya.

Yerin otomatis menyatukan alis matanya mendengar kesimpulan agak brengsek yang keluar dari bibir Sejeong. "Ih Sejeeee! Gak gitu tauu!"

***

Jeongyeon berjalan di koridor dengan Momo, yang lainnya berpisah karena kelas mereka berbeda sedangkan beberapa pergi duluan karena harus pergi ke koperasi. "Yeon, emang Si Yerin lagi deket sama Si Taehyung?"

Momo bertanya sambil mengemut permen kaki di mulutnya. Jeongyeon melirik ke arah Momo sebentar sebelum menjawab, "entah. Kayaknya dia jujur kalo lagi deket sama Doyoung."

Momo cuma ngangguk-ngangguk.

Semua orang tahu kalau Joy dan Taehyung terlibat sesuatu tanpa kepastian. Entah siapa yang seenaknya memegang kendali sehingga hubungan mereka mengambang tak pasti seperti itu.

Tapi yang pasti, siapapun yang dekat dengan Taehyung selain Joy, sudah dipastikan tidak tenang. Karena itu Yerin sangat berhati-hati dengan air muka Joy tadi.

"Eh, tapi lo gak ada niat cari pacar Yeon? Kan lumayan biar yang deketin lo berkurang," ucap Momo tahu bahwa sahabatnya itu merasa risih dengan banyak cowok yang mendekati. "Kan lumayan biar lo-"

Belum sempat Momo menyelesaikan kata-katanya mereka berdua dikagetkan dengan pintu kelas yang tiba-tiba terbuka. Momo berteriak, refleks.

Ya wajar saja. Wajah Jeongyeon bahkan hampir saja berbenturan dengan pintu kayu yang baru saja terbuka dengan tiba-tiba tersebut. Tak lama kemudian muncul seseorang yang sangat tidak mereka sangka sebelumnya.

Ia terdiam sebelum meminta maaf dengan suara baritonnya yang terdengar seksi, "sorry."  Terdengar bersalah, sedikit.






-
halo, ini huruharu. setelah maju mundur selama-lamanya (bercanda) aku akhirnya mutusin ngepublish buku ini sebelum SOU 15 chapter karena lagi mentok banget bikin short story yang uwu 🤗 ya jadi ini ... jeongyeon x wonwoo kalo kalian tagnya.

iya ini kapal gaib 🤗 tapi aku suka 🤗 oke 🤗 gitu aja 🤗 dadah. aku mau coba ngetik SOU dulu 🤗 semoga 🤗 aku 🤗 lancar 🤗 ngetik 🤗 ini 🤗 ya guys 🤗 dadah 🤗

1996' Dating A FreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang