1996' The Door

287 51 6
                                    

"Ya, it's okay."

Walaupun berkata begitu, Jeongyeon terlihat pucat. Jantungnya memang berdegup kencang. Ia berandai-andai apabila pintu tersebut menabrak ke wajahnya tanpa kontrol. Pasti sakit, ah kepalanya jadi pusing hanya dengan memikirkannya.

"Gapapa gimana?! Yeon muka lo pucet kayak gitu!" protes Momo sambil menatap Jeongyeon tak terima.

Ia mengarahkan pandangannya sinis ke arah Wonwoo yang kini cuma terdiam menatap mereka berdua. Sama sekali tidak bereaksi.

Tangan Jeongyeon bergerak mengait lengan Momo, ia menggeleng pelan. "Gue gapapa, kita ke kelas aja. Udah bel."

"Ugh, tapi Yeonn."

"Gue cuma kaget, gak ketabrak beneran Hirai Momo." Yang nama lengkapnya disebutkan mengerucutkan bibir, kini tak bisa mengalah. Kalau Jeongyeon sudah menyebutkan nama lengkap seperti itu berarti ia sedang tidak mau dibantah.

Mereka akhirnya pergi dari sana, dengan Momo yang menatap sinis Wonwoo sambil merangkul lengan Jeongyeon.

***

Di kelas, mereka disambut dengan Chungha dan Sana yang sudah datang duluan sambil duduk di kursi. Beruntungnya guru mata pelajaran mereka belum datang. "Kalian kok dateng duluan?" tanya Momo sambil menarik kursinya.

Chungha menghela nafas sambil memutar bola matanya malas, "lo tau gak sih kalo kita cuma ngambil jalan memutar biar lewat kelasnya Changkhyun. Bukan ke koperasi?"

"Chungha ih, kan aku bilang rahasiaa!" rengek Sana yang sekarang sedang membenamkan wajah dengan telapak tangannya.

Chungha hanya memutar bola matanya jengkel. Ia kira Sana ada keperluan sepenting apa. Ternyata cuma modus. Duh gak lagi deh Chungha mau nemenin. Males banget.

"Kenapa Jeongyeon?" tanya Chungha ketika mendapati Jeongyeon hanya diam dan menempelkan wajahnya ke permukaan meja.

Momo kemudian menjetikkan jarinya, ia akhirnya ingat tentang kejadian yang tadi. Ah, ini sih harus diceritain pokoknya! Kira-kira begitu isi hatinya sekarang ini.

"Sumpah tau gak sih, tadi gue sama Jeongyeon ketemu sama Wonwoo," ucap Momo mulai julid. Dari kesembilan orang-minus Hayoung karena perempuan itu sedang liburan sekarang, Momo adalah salah satu yang jarang membuka perjulidan seperti ini.

Alasannya? Karena dia malas ngomong.

"Jeon Wonwoo? Yang freak?" tanya Chungha memastikan. Momo mengangguk. "Dia beneran ganteng emang?"

Momo terdiam sebentar, mencoba mengingat-ngingat wajah Wonwoo berdasarkan ingatannya tadi. "Lumayan sih ganteng, IH TAPI-"

Suara riuh Momo yang berteriak membuat hampir seluruh kelas menoleh ke arahbya. Momo langsung menutup bibir kemudian melanjutkan gibahannya dengan volume yang lebih pelan, "tapi nyebelin banget sumpah ...."

Sana yang penasaran jadi ikut membalikkan tubuhnya, "nyebelin kenapa emang?"

Momo menarik napas dalam bersiap untuk bercerita.

"Jadi kan tadi gue sama Jeongyeon lagi jalan di koridor, terus kayak-ya jalan biasa gitu lah sambil ngobrol-ngobrol. Nah pas ngelewatin kelas sebelas IPA 5 tuh tiba-tiba pintunya kebuka,"

1996' Dating A FreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang