empat

173 26 0
                                    

Happy reading guys.



Sekarang doyoung sedang ada di kedai es krim bersama haechan dan tentu nya dengan taeil yang sedang berdiri sambil mengawasi.

"kak, b - boleh pinjam ponsel nya?" tanya haechan dengan matanya yang menatap ponsel di dekat tangan doyoung itu.

"boleh. Mau buat apa? Kau ingat nomor telpon orang tua mu?" tanya doyoung balik. Dan haechan hanya mengangguk lucu.

"ini" doyoung memberikan ponsel nya lalu haechan mengetikan sebuah nomor telpon di sana.

"hei kau tak capek kah berjalan mondar mandir gitu?" tanya doyoung ke taeil.

"tidak, tubuh ku mati rasa" jawab taeil.

"tapi kan kau ini arwah yang terpisah dari tubuhmu" ucap doyoung lagi.

"oh iya juga"

"halo?" ucap haechan sambil mengarahkan ponsel itu ke telinga nya.

"...."

"iya echan pulang, tapi gak tau dimana. Echan tersesat huuweeee" haechan kembali menangis.

"...."

"ya udah jemput echan di—aiih nanti echan kirim lokasi nya deh" ucap haechan yang sekarang sedang tersenyum. Anak ini mood nya cepat berubah.

Pip!

Telpom itu sudah di matikan oleh Haechan. Doyoung dan Taeil menatap ke arah haechan.

"mau tungguin echan nda kak?" tanya nya sambil memasang muka lucu.

"o - okee"

Lalu mereka menunggu orang tua haechan di kedai itu, lamaaa sekaliii.

Doyoung sudah mulai mengantuk, Haechan masih celingukan nyari orang tua nya yang mau kesini. Sungguh Doyoung pengen tidur, dia lelah.

"ngantuk?" tanya taeil sambil mengelus rambut doyoung pelan.

Doyoung menatap taeil, "gak. Siapa juga yang ngan—hoamm...." ucap doyoung lalu menguap.

"tidur aja, biar saya yang jagain tuh anak" ucap taeil, tapi doyoung menggeleng.

Tiinn...tiinn...tiinn...

Suara klakson mobil berbunyi agak keras. Haechan tersenyum lebar ketika mobil itu sampai. Mungkin itu mobil orang tua nya?.

Seorang lelaki yang tinggi kayak tiang, turun dari mobil lalu menghampiri haechan dan menatapnya khawatir.

"gak papa kan chan? Ada yang luka? Maaf tadi daddy gak sengaja" ucap lelaki itu sambil menatap turun Haechan.

"endaa dad, echan yang salah disini. Pake kabur kabur eung" cicit haechan lalu memeluk ayah nya?

Lelaki itu menatap doyoung yang sudah menyipit matanya, ngantuk dia tuh.

"terima kasih sudah nolongin anak saya" ucap nya.

"gak papa, santai aja" doyoung terkekeh.

"iya. Saya seo johnny, kalo mau minta apa apa hubungi saya" ucap johnny sambil mengasih sebuah kartu nama.

Doyoung agak terkejut, "eh gak usah, aduh"

"udah terima aja. Sekali lagi terima kasih" ucap johnny lalu berjalan menuju mobik nya dengan menggandeng haechan.

Haechan melambaikan tangan ke doyoung, "papaayy kak!" teriak haechan lalu ikut masuk ke dalam mobil.

Mobil itu sudah berjalan menjauh dari sini.

"aiihh lucu banget haechan. Pipinya gembul gitu" gumam doyoung.

"makanya cepet cari pasangan mas" ucap yang punya kedai es krim itu.

"udah ada kok mas" sahut taeil.

"heh! Jangan ngadi ngadi. Saya masih single" ucap doyoung tak terima.

"becanda doy, serius banget"

"eh tapi kalo mau dianggep serius gak papa sih." lanjut taeil. Seketika mendapat cubitan dari doyoung. Tak sakit, tapi entah kenapa kok rasa nya geli.

"mas mas ngomong sama siapa?" tanya pemilik kedai. Kan kan doyoung jadi lupa kalo Taeil tuh gak bisa dilihat orang lain.

"sttt....saya lagi telponan" ucap doyoung agak pelan. Pemilik kedai hanya membentuk mulut 'o'

"kang bohong jadi jodoh saya lho" ucap taeil lalu terkekeh.

"diem kamu" ucap doyoung menatap tajam taeil, lalu ninggalin Taeil gitu aja.

"ngambekan, tapi lucu" gumam Taeil lalu menyusul doyoung.








Oghey sekian...
Maaf kalo ada typo.

Okeh!

jangan lupa voment -!

I LOVE YOU || ilyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang