a.n : Hello!!! Bacanya perlahan ya biar gak bingung... hehehheh.......
****
Tempat itu tidak tampak terlalu lengang. Terdengar beberapa keriuhan dan bisik- bisik orang dari berbagai sudut tempat. Suara- suara yang berkarakter terdengar mendominasi keadaan bersamaan dengan lajunya sang besi panjang membelah jalanan terbatas yang biasa ia lewati. Seorang lelaki terlihat membuka matanya dari entah sejak kapan ia memejamkan mata. Sepasang mata itu mengerjap pelan dan memperhatikan ke sekitarnya.
"Sepertinya aku ketiduran?" ia melenguh pelan tapi kemudian bibir itu tertarik ke belakang membentuk senyuman tipis sampai sebuah suara menegurnya pelan.
"Hei bocah!" suara bariton itu mengalihkan arah pemikiran lelaki itu. "Aku heran denganmu. Kau itu kaya raya, harta melimpah, mobil tinggal milih yang mana kau suka. Tapi..." lelaki satunya mengedarkan pandangannya sebentar sebelum akhirnya kembali lagi memandang pada objek bernyawa yang tadinya ia ajak bicara. "Kenapa kau malah memilih naik kereta api? Apa kau ingin miskin?" lelaki itu menggubris tapi tidak menjawab apa yang ditanyakan temannya. Pikiran malah berpusat pada sesuatu yang terlintas begitu saja. Sebuah memori yang telah tumbuh permanen di dalam ingatannya.
"Ini karena sebuah moment." Jawab lelaki itu yang membuat lelaki di sampingnya itu menautkan kedua alisnya heran. Ia menghela napas.
"Moment? Apa kau masih mengingat putri tidurmu itu?" lelaki itu kembali menyunggingkan senyumnya mendengar pertanyaan yang memang jawabannya adalah iya walaupun ia tidak mengeluarkan suara sedikitpun. "Apa? Ayolah! Kau itu seorang Cho Kyu Hyun! Kenapa seseorang sepertimu terlalu banyak menghabiskan waktu mengingat masalalu yang tidak jelas? Kau bukan hidup di dunia dongeng. Dimana kau bisa menemukan putri tidur khayalanmu, menciumnya, menyadarkannya akan perasaannya padamu."
"Jangan mengatakan tentang perasaan! Aku hanya mengingat moment seseorang saja. Itu hanya hal biasa. Kau itu terlalu bawel, hyung."
"Seseorang katamu? Hal biasa? Mana ada hal yang biasa, muncul dari seseorang yang objek photografnya kau simpan selama beberapa tahun. Jangan mengelak! Kau itu sudah terlalu jauh jatuh pada dunia khayalmu, tuan Cho." Lelaki bernama Yesung mengalihkan pandangannya. Ia sudah lama berteman dengan Kyu Hyun dan tahu seperti apa lelaki yang umurnya lebih muda darinya itu. Begitu juga dengan Kyu Hyun yang sangat tahu seperti apa Yesung juga kecerewetan lelaki itu yang kadang melebihi kapasitas.
"Oiya, si Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk memberitahuku, dia akan datang bersama istrinya nanti. Lalu kau kapan akan segera menyusul dia? Bukankah kau bilang kau itu lebih populer darinya. Bahkan Hyukjae saja sudah punya anak." Lagi- lagi Yesung mengeluarkan suaranya yang terkadang membuat Kyu Hyun atau siapapun ingin sekali menyumpal mulut bawelnya itu.
Tidak berapa lama, kereta api itu berhenti pada stasiun yang telah menjadi tujuan beberapa penumpang di dalamnya termasuk juga Kyu Hyun dan Yesung. Daripada menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya, Kyu Hyun lebih memilih melangkahkan kakinya keluar dari gerbong kereta tersebut diikuti Yesung tak berapa lama. Bagaikan sebuah moment yang berjalan lambat, setelah beberapa langkah Kyu Hyun dan Yesung keluar dari gerbong, terlihat dari satu gerbong lainnya keluar seorang gadis cantik dengan koper yang ia geret dan headphone yang terpasang di kedua telinganya. Gadis cantik itu mengedarkan pandangannya ke beberapa arah lalu melangkah ke sebuah arah yang berlawanan dari langkah Kyu Hyun tadi.
"Selamat kembali ke Seoul, Park Min Hyun!" ujar gadis itu pada dirinya sendiri.
"Oiya Kyu Hyun~ah, siapa nama putri tidurmu itu? Aku yakin kau pasti mengingatnya." Kyu Hyun tidak menoleh ke samping tapi ia tersenyum sebelum akhirnya lidahnya mengucapkan beberapa kata. "Park Min Hyun."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SLEEPING BEAUTY ✔COMPLETED ✔
Fanfiction"Mungkin untuk saat ini kau tidak usah tersadar sampai pada waktunya nanti. Terima kasih karena telah menanamkan perasaan ini padaku walaupun kau tak menyadarinya sama sekali." Medan, 25 April 2013 Story & Poster ©Almida Rahayu