05. When You Open Your Eyes

4K 183 21
                                    


"Kau kenapa senyum- senyum sendiri begitu, oppa?" tanya Soo-Jae dengan seorang gadis di belakangnya. "Aku mengingat Park Min-Hyun." jawabku.

"Putri tidurmu?" Tak kusahuti lagi ucapan Soo-Jae dan kembali bernostalgia dengan saat- saat yang tidak akan bisa kulupakan seumur hidupku.

Park Min-Hyun. Nyatanya kau sudah terjatuh padaku. Dia bersikap seperti itu hanya untuk menutupi kegugupannya. Aku kembali tersenyum dan kali ini kualihkan pandangaku pada memori yang terabadikan di selembar kertas photo. Photo dimana lengkungan bibir itu akhirnya tercipta, photo saat ia akhirnya bisa tersenyum ke arahku.

#Flashback#

Gadis itu berjalan sendirian ke sebuah arah. Aku sama sekali tidak tahu ia mau kemana? Tapi langkah kakiku sama sekali tidak ada keengganan untuk mengikutinya.

"Lagi- lagi kau mengawasiku?" Aku sangat kaget mendengar seruannya dan juga aku sama sekali tidak menyadari ia telah menghentikan langkahnya dengan masih memunggungiku. Kenapa dia bisa tahu aku mengawasinya? Apa benar ia punya indera keenam? Yang benar saja. -____-

Dan semua pertanyaanku itu terjawab hanya dalam beberapa detik. Gadis itu nyatanya hanya gadis biasa. Kualihkan pandanganku kali ini pada seseorang yang baru saja menghampiri Park Min-Hyun. Dia?

"Aku hanya ingin bermain denganmu, Park Min-Hyun sshi." ucap lelaki itu.

"Cih, kau disuruh Rin-Yeon untuk mengawasiku kan? Benar- benar tidak punya kerjaan."

"Aku hanya ingin bersenang- senang denganmu, Min-Hyun sshi. Yah, kuakui memang awalnya Shin Rin-Yeon yang menyuruhku untuk mengawasimu bahkan mengerjaimu. Tapi sepertinya aku malah jadi tertarik padamu." Telingaku dapat mendengar jelas ucapan lelaki itu. Tertarik? Cih! Kau terlambat untuk hal itu. Jangan berharap bisa bersaing denganku.

"Bodoh!"

"Mwo? Kau bilang aku bodoh??!" sergah lelaki itu. Bodoh? Kata itu lagi yang ia sebut dalam situasi seperti itu. Sikap tenangnya juga sama. Dia memang gadis yang berbeda. Tanpa sadar aku kembali tersenyum karenanya. Tubuh mungil itu perlahan berbalik, tapi sesuatu membuatnya dan aku cukup tersentak.

"Lepaskan tanganku!" Lelaki brengsek itu dengan beraninya menyentuh tangannya.

"Jangan harap kau bisa lepas begitu saja, Park Min-Hyun sshi. Ini saatnya kita bersenang- senang, gadis sombong."

"Jangan bermimpi___"

"Chagiya!!!" Kedua kepala itu langsung menoleh ke arahku. Ekspresi kaget tentunya yang mereka tunjukkan, terutama si putri tidur. Dengan santai aku melangkah menghampiri keduanya.

"Chagiya, tadikan kusuruh kau menunggu disana. Kenapa malah membuatku mencarimu, huhh?"

"Huhh?" Dasar gadis bodoh! Kuberikan tanda pada gadis itu dengan maksud mengatakan sesuatu yang tak terucap, ikuti-sandiwaraku-jika-kau-ingin-terbebas-darinya. Disaat seperti ini aku harap dia punya indera keenam.

"Aku bosan menunggumu terlalu lama." Tuturnya lengkap dengan tampang juteknya itu. Dia mengerti. Gadis yang pintar. Hahah...

"Siapa kau?" Ekspresi wajahku langsung berubah mendengar karakter suara itu. Aku ingin sekali menghajar lelaki itu, tapi sebaiknya kukendalikan diriku. Kulangkahkan kakiku lebih mendekat dengan Park Min-Hyun dan merangkul lehernya. Aku tahu seperti apa ekspresi gadis itu sekarang melihat ulahku. Mungkin saja sangat lucu.

"Aku kekasihnya." Pastinya sepasang mata indah itu membulat sempurna karena ucapanku.

"Maldwo andwae."

"Kau perlu bukti? akh, baiklah. Tapi sebaiknya kau jangan iri ya!" Kualihkan pandanganku pada gadis disampingku. Gadis itu balas memandangku dengan pertanda, kau-mau-apa? Aku yakin itu. Aku tersenyum, dan selanjutnya ia memberi tatapan 'jangan-macam-macam! Aku ingin sekali tertawa melihat ekspresinya yang malah menggemaskan untukku.

MY SLEEPING BEAUTY  ✔COMPLETED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang