Doyoung - Friends with Benefit [4]

11K 244 12
                                    

Lily menghabiskan wine sepanjang hari. Saat kakaknya Deam datang ke kamarnya dia akan pura pura tertidur. Dan kakaknya hanya mengantarkan obat dan makanan kepada Lily karena dia tau Lily tertidur. Padahal Lily habis menangis dan dia juga bingung apa yang dia tangisi.

Dari situ Lily menyimpulkan, bahwa nggak ada cowok dan cewek yang bisa sahabatan dengan aman. Karena dia membuktikan sendiri, dia jatuh buat Dean. Dia baru sadar saat Dean selangkah lagi udah dimiliki orang lain. Lily mengunyah camilannya setelah itu membereskan semua pakaiannya. Dia nggak sanggup saat Dean bilang kalau Dean udah berhubungan serius dengan Joy. Bahkan dia udah lihat cincin mungil di kotak itu. Sempat dia kenakan dan itu terlihat sangat cantik di jarinya. Tapi Lily sadar, itu bukan buat dia.

"Gue akan pulang malam ini."

"Gue udah melanggar aturan,"

"Harusnya gue nggak punya perasaan apa apa sama Dean. Karena kita cuma temenan." Keluh Lily. Dia menyalahkan dirimya atas apa yang sudah terjadi. Rasa nyaman itu timbul saat Dean sudah nyaman dengan yang lain.

Lily memasukkan barang barangnya ke koper. Saat itu Dean sekeluarga sedang makan malam, hanya Lily yang tidak keluar. Lily membawa koper dan membuat semua orang di rumah terheran heran melihatnya.

"Mau kemana Ly?" Tanya Papahnya Dean.

"Om.. sorry, Lily harus balik. Ada kerjaan mendadak."

Lily berusaha keras menahan pandangannya ke Dean. Karena dia tau, selama ini misinya dalam menghindari Dean berhasil. Walaupun dia pasti tau kalau Dean bingung akan perubahan perilakunya.

"Dean nggak perlu tau, gue hanya cukup pergi, dan dia bakal lupa." Bathin Lily. Dia nggak mau Dean tau perasaanya. Dia nggak mau mengacaukan kencan Dean dengan Joy. Besok adalah hari terakhir kencan mereka. Mungkin Dean langsung melamarnya saat itu juga. Pikir Lily.

Setelah berpamitan dengan keluarga Dean, Dean menahan tangan Lily. Mau tidak mau dia harus menatap netra yang sebenarnya Dean sama sekali nggak relain Lily buat pergi malam ini

"Masih ada besok." Cegah Dean

"Justru karena besok." Tangan Lily masih tertahan di genggaman Dean.

"Kenapa besok?" Tanya Dean. Netra mereka bertemu selintas dan Lily nggak bisa menghindari tatapan khawatir Dean terhadapnya. Entah bagaimana bisa dia menafsirkan, tapi saat ini Dean merasa satu sisi didalam dirinya terasa kosong. Tanpa Lily bersamanya.

****

"Akhirnya pulang juga lo! Kerjaan numpuk noh." Oceh Mark.

"Gimana papah mertua?"

Lily langsung menggeplak kepala Mark. Dia masih kesal atas kejadian kemarin hari. Rencananya Lily bakal move on. Persahabatnnya dengan Dean udah nggak sehat. Malah menjerumuskannya  lebih dalam, yang bakal membuat Lily gak bisa melepaskan Dean buat orang lain.

"Udah deh udah." Singkat Lily.

"Gue udah jadian sama bule korea"

Mata Lily langsung membulat sempurna ngelihat Mark. Dia nggak percaya, bule kanada sama bule korea tetangganya bakal menjalin hubungan serius.

"Kok nggak bilang lo naksir Karina? Kan gue bisa jadi mak comblang lo." Cetus Lily.

"Ngapain? See? Gak perlu pake Mak comblang. Gue udah punya pesona tersendiri." Sombong Mark. Dan sekarang hingga kedepannya Lily mengerti, bahwa Mark nggak akan bareng - bareng lagi dengannya saat berangkat kantor.

Saat itu dia bisa merasakan perbedaan cara berteman antara Mark dan Dean. Mark lebih diaku sebagai juniornya daripada seorang pria dimatanya, berbeda 180 derajat dengan Dean yang dewasa dan mampu memberikan kenyamanan buat Lily.

Netflix And ChillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang