Sugar 2

1.1K 106 23
                                    

Special tag prplrs

Btw, ini tuh cerita sugar pt 2, pt 1-nya silahkan cari dengan mandiri.

🍃🍃🍃🍃🍃

Dihitung sejak obrolan Tzuyu dengan Seokjin dulu, tak terasa sudah hampir satu bulan Tzuyu menjadi sugar baby Seokjin. Rasanya Tzuyu ingin tertawa, dirinya tidak bisa disebut sebagai sugar baby sebenarnya. Lebih ke arah tempat penampungan keluh kesah hidup seorang Kim Seokjin, trilioner yang ternyata punya sejuta rahasia yang tidak diketahui orang-orang.

Meskipun dia berbeda dengan sugar baby pada umumnya, Seokjin tetap memfasilitasi ia dengan segala kemewahan. Seokjin juga membantu Tzuyu melunasi hutang-hutangnya, dia lelaki yang baik namun kesepian. Begitulah yang Tzuyu tangkap dari diri Seokjin.

Sekarang, Tzuyu tengah asyik memandang punggung lebar Seokjin yang sedang memasak. Coba apa kekurangan lelaki itu? Dia tampan, kaya, pintar, bisa memasak. Dia sangat sempurna, satu yang kurang. Lelaki itu belum laku! Tzuyu yakin jika ada miliyaran gadis yang menyukai Seokjin, tapi Seokjin menolaknya. Entah seperti apa gadis yang lelaki tampan itu cari.

"Apa yang kau lihat?"

"Bagian belakang tubuhmu, apalagi?"balas Tzuyu, Seokjin tertawa. Ngomong-ngomong, Seokjin akhir-akhir ini sering menginap di apartement tempat Tzuyu tinggal sekarang.

"Seokjin, kau betulan tidak punya kekasih?"tanya Tzuyu. Walaupun usia mereka terpaut hampir 7 tahun, Seokjin lebih suka Tzuyu memanggilnya hanya dengan nama. Tanpa embel-embel yang lain, hanya Seokjin.

"Tidak, kalau aku punya sudah masuk portal berita."balas Seokjin yang masih sibuk dengan masakannya.

"Kau sungguhan bukan penyuka sesama jenis?"tanya Tzuyu lagi, Seokjin tertawa keras.

"Astaga, tidak Tzu. Aku pria sangat normal, aku suka wanita."

"Lalu, kenapa kau masih sendiri?"

"Ya apalagi? Aku belum menemukan seseorang yang pas."balas Seokjin sambil memindahkan masakannya ke atas piring lalu duduk dihadapan Tzuyu.

"Pria terlalu sempurna sepertimu terlalu pemilih, ngomong-ngomong aku kenal dengan beberapa sosialita muda yang cantik. Kau suka yang bagaimana?"

"Aku suka yang sederhana."balas Seokjin sambil tersenyum. "Makanlah."lanjut Seokjin, Tzuyu hanya mengangguk dan memakan makanannya.

"Kau benar-benar luar biasa, ini enak sekali."puji Tzuyu, Seokjin hanya tersenyum sebagai balasan. Tunggu, lelaki ini banyak tersenyum dan tertawa ya hari ini?

"Kau bisa memasak sejak kapan sih?"

"Uhmm, saat aku kuliah di Inggris? Aku tak ingat." Setelah itu, keduanya sama-sama terdiam. "Dua hari yang lalu, ada orang suruhan ayahku datang menemuiku."ucap Seokjin, Tzuyu langsung membulatkan matanya.

"Kau baik-baik saja? Orang itu memukulmu?"tanya Tzuyu panik, Seokjin menggeleng sambil tersenyum hangat, hatinya selalu menghangat saat gadis didepannya memberikan perhatian padanya. "Dia hanya mengatakan, ayah dan ibuku ingin aku pulang."balas Seokjin, Tzuyu bisa melihat tatapan luka sekaligus rindu yang terpancar dimata hitam milik Seokjin.

"Aku menolaknya, aku, aku belum siap."

Dibalik sosok sempurna Seokjin, lelaki itu teryata punya sisi cacat yang tidak diketahui orang-orang. Lelaki itu menyimpan seribu luka yang diakibatkan oleh orang tuanya sendiri. Seokjin kecil yang malang, dulu dia selalu dipukuli hanya karna menyukai warna pink. Warna yang lebih cocok untuk anak perempuan, Seokjin juga sering dipukuli hanya karna dia tak sepintar sang kakak. Seokjin juga sering dipukuli hanya karna ia ingin menjadi seorang dokter ketimbang pebisnis seperti ayah dan sang kakak.

PulchraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang