Happy (Jeongyeon-Hoseok)

1.1K 127 45
                                    

Ngak tau sih ini ngasal judulnya, semoga suka!!
Ini buat seru-seruan aja ya😂

🍃🍃🍃🍃🍃

Yoo Jeongyeon, gadis cantik itu terdiam sambil melihat kearah kekasihnya yang tengah sibuk dengan ponsel genggamnya. Lelaki itu sesekali tertawa sambil bergumam tak jelas, Jeongyeon hanya tersenyum kecil melihat tingkah kekasihnya tanpa beniat mengganggu kebahagiaan kekasihnya itu. Netranya beralih pada jendela besar yang ada dibelakang kekasihnya, Jeongyeon bisa melihat salju sedang turun. Dia tersenyum kecut lalu mengambil mantel serta syalnya.

"Jim, aku pergi dulu."pamit Jeongyeon, lelaki bernama Park Jimin itu hanya bergumam tanpa melihat ke arahnya. Gadis itu langsung pergi tanpa mengatakan apapun lagi.

Sebelum pulang, Jeongyeon melangkahkan kakinya terlebih dahulu di salah satu taman dekat apartement milik Jimin. Gadis itu duduk di salah satu bangku, padahal suhu Seoul sedang menunjukan suhu terendahnya.

Jeongyeon mengadahkan kepalanya ke atas dan tersenyum, dinginnya salju kini mengenai wajahnya dan terasa hingga hatinya. Jika kalian menebak Jeongyeon tengah patah hati, kalian benar. Jeongyeon kembali dipatahkan hatinya oleh sang kekasih, Park Jimin.

Menjadi kekasih Jimin memang tidak mudah, selain karna Jimin adalah super mega bintang. Jimin adalah tipe lelaki yang selalu ramah pada siapapun entah itu laki-laki atau perempuan. Jeongyeon tidak akan terluka jika itu masih dalam tahap wajar, tapi apa yang dilakukan Jimin bukan lagi tahap wajar.

Jeongyeon kerap kali memergoki Jimin tengah berpelukan dengan gadis lain dan lebih parahnya, dia juga pernah sekali melihat Jimin berciuman dengan gadis lain. Akhir-akhir ini, Jimin semakin acuh padanya. Dia akan sibuk dengan ponselnya dan menganggap Jeongyeon tidak ada ketika mereka sedang bersama.

Jeongyeon yang tahu hanya diam, dia menunggu Jimin sendiri untuk mengatakan padanya. Tapi nyatanya? Lelaki itu asyik dengan dunianya sendiri dan membuat Jeongyeon lelah pada akhirnya. Jeongyeon akan menerima jikalau nanti Jimin meminta hubungan mereka berakhir, karna dia tahu. Hubungannya dengan Jimin tidak bisa diselamatkan lagi.

"Jeongyeon-ssi?" Suara lelaki memenuhi indra pendengaran Jeongyeon.

"Ohh hai sunbaenim."balas Jeongyeon, dia menyunggingkan senyumnya.

"Mau bertemu dengan Jimin? Kenapa tidak naik ke atas?"

"Aku sudah bertemu dengannya."

"Lalu? Kenapa kau disini?"

"Aku sedang mencari udara segar sebelum pulang"balas Jeongyeon.

"Diudara seperti ini? Kau jangan bercanda."ucap lelaki itu, Jeongyeon hanya tersenyum.

"Sepertinya udara semakin dingin, aku akan pulang sunbaenim. Selamat malam."

"Daritadi udara memang sudah dingin, Jeongyeon-ssi. Ayo pulang bersama, mumpung aku sedang baik hati."ajak lelaki itu.

"Tidak usah, aku tidak mau merepotkan."tolak Jeongyeon.

"Tidak merepotkan, bagaimana pun juga kau itu kekasih adikku. Ayook."ajak lelaki itu.

"Baiklah, karna sunbae memaksa aku akan menerimanya. Terima kasih, Jhope sunbae."

🍃🍃🍃🍃🍃

Jeongyeon mengetukan jarinya di meja menunggu kedatangan Jimin, ini sudah telat 45 menit dari waktu janji yang sudah ditentukan. Jeongyeon menggeram kesal, apa dia pulang saja dan mengatakan tujuannya mengajak Jimin bertemu lewat pesan? Rasanya akan percuma menunggu kedatangan Jimin.

"Jeongyeon-ssi! Kita bertemu lagi, akhir-akhir ini aku sering sekali bertemu denganmu."sapa Jhope atau Hoseok dengan ceria. Jeongyeon mengerti sekarang kenapa lelaki ini diberi julukan sunshine, aura lelaki itu memang membuat siapa saja bahagia termasuk Jeongyeon yang tadinya dongkol setengah mati.

PulchraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang