7.

46 11 8
                                    


Suara gemericik air terdengar di kamar mandi rumah Edward. Sesekali dirinya bersenandung kecil ketika tetesan air menyentuh kulitnya

Dirinya telah selesai mandi dan hanya memakai handuk di tubuh bawahnya. Edward membawa tubuh nya menuju kamar untuk berganti pakaian

Anggap saja Edward kekanakan karena dia sangat bersemangat layak nya anak balita padahal dia hanya pergi ke alun alun kota.
Tapi bagi Edward ini menyenangkan , sudah lama dia tidak menyegarkan tubuhnya

Yang dirinya lakukan hanyalah latihan , tidur , makan , melamun
Terus berulang seperti itu bagai kincir kipas angin

Kemarin malam Edward sudah menyiapkan baju yang akan dia pakai hari ini. Tidak mau bersusah payah mencari pakaian yang cocok

Edward menyisir rambutnya sedemikian rupa. Beberapa kali Edward mengecek dirinya di cermin dan bertanya dalam diam apakah pakaian nya cocok.

Padahal dia memakai apapun ya tetap saja tampan.

***

"Udah lama ga keluar.." Ucap Edward pelan ketika melihat lingkungan kota seoul yang padat namun cocok untuk melepas penat

Sejauh mata memandang hanya ada lalu lalang para turis dan penduduk. Sedang di sisi kanan dan sisi kiri banyak sekali jajanan kaki lima ala korea serta penjual pernak pernik

Edward memutuskan untuk membeli makanan terlebih dahulu. Edward mana tahan dengan godaan seperti ini

Edward berjalan ke salah satu kedai yang menjual cumi bakar.

"Annyeong.!" Anak dari pemilik kedai jajanan berkata sembari membungkuk pada Edward

Edward tidak membalas nya dan mencubit pipi tembam anak itu.
"Kiyowo~" ucap Edward pada anak itu

Sang anak hanya tersenyum kecil yang sangat sangat sangat imut di mata Edward.

"Silahkan , anda ingin membeli apa?" Tanya sang pemilik kedai jajanan sekaligus ibu dari anak kecil itu ramah

"Saya ingin satu cumi bakar berukuran sedang" Balas Edward sembari tersenyum. Sang wanita segera menggarap pesanan Edward

Manik Edward sentiasa bergerak kesana kemari , mengamati kepadatan kota Seoul sekaligus kedai kedai yang menjual beragam barang

Sampai iris nya berhenti di toko yang menjual merchandise para idol negeri ginseng itu. Edward tenggelam dalam pemikiran nya , dan hanya termenung

Tap

Tepukan di bahu nya menyadarkan lamunan Edward. Edward secara otomatis menoleh ke belakang

"Ini pesanan anda" ucap sang wanita. "Ah, iya. Terimakasih" Edward membungkuk kepada wanita itu dan berjalan menjauh

Tanpa Edward sadari dia berada tepat di depan toko yang sedari tadi menarik atensi nya
Edward menatap lamat merchandise yang berada di etalase toko itu

'Kalo misal gua redebut lagi.. kira kira bakal sukses ga ya?' renung Edward dan menatap salah satu merchandise yang di jual di sana

Edward segera mengenyahkan pikiran nya dan cepat cepat pergi dari situ sebelum liquid bening menetes dari mata nya.

Dia berjalan menjauhi toko itu , Dirinya sudah mulai merasa sesak. Namun aroma makanan berhasil menarik perhatian nya.

Edward mengikuti aroma makanan yang familiar di indra penciuman nya ini. Hingga akhirnya sampai lah ia pada sebuah kedai makanan khas Indonesia

TBC

Myself (Loudi/Edward Wen) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang