Tiga : 14U

61 14 3
                                    

Flashback

"Apa yang kamu lakukan!! Kamu menghancurkan grup ini!!"

"Aku minta maaf  , aku h- hanya–"

"Kalimat permintaan maaf mu tidak berguna!!"

Hampir saja sebuah tamparan melayang kepada seorang lelaki yang sedang menundukkan kepala nya , gurat menyesal sangat kentara di wajah nya

Mungkin dia benar benar tertampar , jika saja Edward tidak menahan tangan itu

Ia memeluk lelaki didepan nya yang sedang  bergetar hebat akibat ketakutan akan kemarahan manager nya

"Manager!! Aku paham anda marah , tapi tolong jangan lukai dia"

"Tapi dia– AAARGHH!! Terserah kau sajalah"

Sang manager mengambil langkah besar dan meninggal ruangan tersebut , menyisakan suara tangis dari salah satu member nya

Edward hanya melihat sang manager pergi meninggalkan ruang mereka

Seusai pergi nya sang manager , Edward menatap teman segrup nya

Mata sembab menahan tangis,

badan nya bergetar ketakutan ,

rambut acak acakan ,

baju nya lusuh karena di remat dengan keras oleh dirinya sendiri

Membuat hati Edward bagai di hujani ribuan panah yang terbakar

Tanpa sadar mata nya memanas

"A- aku ben- hiks . . -ar benar mi-"

"Hei , tidak apa apa. Semua orang melakukan kesalahan"

Ia memeluk teman nya itu , membiarkan nya melepas kesedihan nya.

Mengusap usap punggung nya dan membisikan kata penenang

Pelupuk mata nya mengeluarkan bulir bulir liquid bening yang sedari tadi di tahan nya agar tidak jatuh

Lelaki di hadapan Edward menangis kencang dan memeluk Edward dengan erat seolah itu adalah saat saat terakhir mereka

Member lain yang ada di sana hanya dapat menyaksikan dan menguatkan satu sama lain

' Kenapa dada ku sangat sesak Tuhan? Mengapa harus seperti ini? Mengapa harus teman teman ku? '

Menit menit berlalu , dan mereka tetap seperti itu

Sampai akhirnya lelaki di hadapan Edward melepaskan pelukan diantara kedua nya dengan perlahan

"Aku minta maaf kepada kalian atas apa yang ku lakukan. Tidak apa jika kalian tidak memaafkan ku . . ". Ia mengeluarkan apa yang sejak tadi ingin ia katakan

Napas nya tercekat dan dada nya sesak. Namun demikian ia tetap melanjutkan perkataannya

" . . yang ingin ku sampaikan kan hanyalah terimakasih karena kalian mau menjadi temanku selama ini. Maaf kan aku karena menghancurkan karir kalian , maafkan aku yang ceroboh ini , maafkan aku karena telah menghancurkan impian yang kalian berusaha gapai dengan susah payah. Aku sangat . ."

Suara nya bergetar ,

" –Sangat . ."

Member lain mulai menitikan air mata mereka ,

" . . Menyayangi kalian"

Mereka semua tak kuasa menahan perasaan yang bergemuruh di dalam dada mereka

Mereka saling berpelukan ,

Menyalurkan kehangatan satu sama lain ,

Air mata berlomba lomba keluar dari pelupuk mata mereka ,

Myself (Loudi/Edward Wen) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang