Story of Someone I Know

Chapter 5

Apartment miliknya selalu tampak bersih. Wangi masakan pun tercium sampai pintu depan apartmentnya. Dilihatnya sekeliling ruangan ‘tumben sepi’, katanya dalam hati. Ia berjalan menuju dapur dan lihatlah banyak makanan yang mengundang selera sudah terjejer disana. Faucet di dapur juga bersih, tidak ada panci atau pisau kotor didalamnya. Kemudian ia berjalan lagi menuju kamarnya, ingin membersihkan diri. Ditengah jalan menuju kamarnya, sebuah ruangan yang sangat familiar untuknya tidak tertutup dengan rapat. Saat ia masuk ke dalam, ia tidak menemukan siapapun didalamnya. Lukisan yang terlihat masih basah lalu benang-benang yang terlihat rapi di meja dekat alat sulam, walaupun ia tahu kalau benang tersebut baru saja dipakai. Ia melihat apa yang baru saja dilukis oleh kekasihnya. Gambar vas bunga. Mengingat vas bunga, ia jadi mengingat pasiennya tadi.

“hyung mau mandi air apa?” suara manis yang familiar ditelinganya terdengar. Ah iya, Jaehyun tidak lagi tinggal sendiri lagi. Hari lelahnya tergantikan dengan pelukan hangat setiap malam saat ia pulang bekerja.

“air hangat dan sama kamu” tangan Jaehyun terbuka lebar menandakan dirinya ingin disambut dengan pelukan hangat seperti malam biasanya. Sosok manis itu pun menerjang ke pelukan Jaehyun tanpa berfikir panjang.

“ayo kita mandi berdua, Kim Jungwoo”

“udah jae. Aku cape” walaupun hubungan mereka baru saja tersambung kembali, tepatnya satu bulan yang lalu tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa pasangan itu untuk melakukan ‘hal itu’. Sebelumnya Jaehyun dan Jungwoo merupakan tetangga masa kecil yang terpisah selama 6 tahun lamanya dan baru dipertemukan kembali di bangku perkuliahan. Saat Jaehyun semester 2, ia memutuskan untuk menaikan status hubungan mereka sebagai kekasih dan untung saja Jungwoo menyetujuinya. Mereka berdua berada di jurusan yang sama dan Jaehyun yang berada 2 semester diatas Jungwoo membuat mereka terlihat seperti senior-junior biasa. Hubungan mereka berjalan seperti hubungan pada umumnya. 6 bulan yang lalu, Jaehyun mengikuti workshop di Russia dan meninggalkan Jungwoo sendiri. Jungwoo menyibuki dirinya sendiri dengan tokonya. Itulah yang Jaehyun tau.

“babe, satu ronde lagi” ucap Jaehyun sambil mencium leher Jungwoo dengan kasar. Ia sangat candu akan Jungwoo dan mungkin akan seperti pasiennya tadi sore jikalau Jungwoo meninggalkannya.

“besok pagi aja, hyung. Aku janji” jaehyun mengangkat kepalanya dileher Jungwoo sambil menautkan kelingking mereka dihadapan muka masing-masing lalu mencium kelingking Jungwoo sekilas.

“hyung gimana hari ini kerjanya?” sekarang Jungwoo sedang bersender di dada Jaehyun. Memang beginilah kegiatan mereka sebelum tidur, pillow talk. Bahkan saat Jaehyun pergi ke Russia, Jungwoo malah bermalam di apartment kakak perempuannya karena tidak sanggup sendirian ditinggal Jaehyun untuk 5 bulan. Makanya kala itu mereka memutuskan untuk break sebentar. Jungwoo itu cengeng. Ia mudah menangis. Ia menangis saat sedih, marah, kesepian, merasa bersalah, dan lapar. Makanya Jaehyun memanggil Jungwoo dengan sebutan baby.

“hmm hari ini.. oh ya ada pasien yang unik. dia menceritakan ceritanya menggunakan sebutan lain.”

Jungwoo yang penasaran pun merespon dengan sedikit mendongkakan kepalanya kearah kepala Jaehyun “dia pake kata ‘orang yang dia kenal’ buat menutupi identitas orang yang dia ceritakan”

“hmm aneh juga ya. Terus?”

“intinya dia patah hati karena orang yang dia suka ninggalin dia. Gatau orang yang dia suka beneran suka sama dia atau engga. Ya gitu deh by. Dia jadi hampir gila karna putus cinta”

“masa sih hyung? Kasian”

“makanya by, jangan tinggalin aku ya.” Kemudian Jaehyun mengecup puncak kepala Jungwoo yang sedari tadi rambutnya ia mainkan.
Jungwoo yang mendapatkan perlakuan lembut dari sang kekasih pun akhirnya bangkit dari pelukan Jaehyun lalu merangkak kedepan kekasihnya tersebut hingga wajah mereka hanya terpisah 5 senti. Mata Jungwoo terfokus pada bibir Jaehyun dan berkata “gak akan lah. Hyung lupa kita kan mau nikah”