◖ ⃟ ⃟ ⃟ੂ۪͙۫ׄꦿནཹꦿProlog❈

12.8K 1K 522
                                    


"Hoy miskin! Jangan halangi kami!" junkyu tersentak kaget ketika ia terdorong kedepan karena orang di belakangnya.

Junkyu melawan? Tentu saja tidak. Dia bisa apa? Mereka semua bisa melakukan segala hal karena mereka memiliki uang.

Junkyu? Bahkan untuk kebutuhan sehari hari saja ia masih kekurangan. Bagaimana bisa ia melawan?

Junkyu bergeser, kepala nya masih setia menunduk, tak berani melihat oknum yang tadi berteriak pada nya.

Orang orang itu melewatinya, menyenggol bahu nya kasar. Junkyu menghela nafas lega, setidaknya mereka tidak berbuat yang lebih buruk dari ini.




"Junkyuuu"

Deg.



Panggilan itu seperti panggilan maut untuknya, baru saja ia tenang. Tapi mungkin junkyu tidak bisa tenang barang sehari saja.

Orang yang tadi memanggilnya sudah sampai di depan nya, junkyu masih menunduk.




Puk

Brugh




Orang itu memberikan buku tulis pada junkyu, mendorongnya  dari dada hingga junkyu terjatuh.

"Kerjakan. Aku akan mengambilnya nanti. Jika tidak..




Grep





Orang itu mencengkram dagu junkyu dan mendongakkan nya dengan paksa

..kau tau sendiri akibatnya. Mengerti sialan?" junkyu dengan cepat mengangguk angguk kan kepala nya.

"Ya park jihoon! Lepaskan dia!!" seseorang yang dipanggil jihoon itu melepas cengkraman nya pada dagu junkyu kasar.

"Bukan urusanmu mashiho." namja lain bernama mashiho itu menyeringai.

"Kau tidak bisa bermain dengan nya tanpa ada aku jihoon-ah" jihoon tersenyum, tersenyum setan maksudnya.

"Ayo berdiri! Ikut aku" mashiho menarik kasar tangan junkyu. Meskipin badan mashiho lebih kecil dari junkyu. Tapi mashiho memiliki tubuh bugar, karena terawat. Sedangkan ia? Makan saja sehari sekali.

Junkyu dibawa ke gudang belakang sekolah yang tak terpakai. Disana sudah ada asahi, yedam dan jeongwoo.





Cklek






"Wah.. Hadiah apa yang kau bawa mashi?" yedam bertanya

"Kalian bisa lihat sendiri. Punya mata kan?!" mashiho menjawab dengan kesal, junkyu mulai berkeringat dingin. Ia takut sungguh!

"Sayang sekali kau tidak membawa kue untuk oleh oleh kesini" jeongwoo menanggapi.

"Hei.. Tenang saja jeongwoo ya.. Kita bisa membuat kue sekarang" ujar jihoon, lalu masuk membawa tepung dan telur.

"Bagaimana caranya?" jeongwoo mengernyit






Pluk







Telur itu jihoon lemparkan ke kepala junkyu, junkyu sedikit meringis. Bau nya menjadi bau telur sekarang.

"Itu keren, bisakah aku meminta nya?" yedam membuka tangan nya, seakan meminta telur yang dibawa oleh jihoon"

"Dengan senang hati kawan" jihoon memberikan satu buah telur pada masing masing teman nya.

Detik berikutnya,





Pluk


Pluk


Pluk



BASTARD (HARUKYU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang