◖ ⃟ ⃟ ⃟ੂ۪͙۫ׄꦿནཹꦿChapter 5❈

7K 761 296
                                    

Junkyu merebahkan tubuh nya. Dia harus mencari pekerjaan lain. Sekarang dia harus menghidupi bayi yang dikandungnya.

Pekerjaan yang dia lakukan masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dia dan bayi nya.

Kepala junkyu semakin pusing. Dia harus tenang. Dia mengingat perkataan dokter kim jika dia tidak boleh stress.

Junkyu menutup mata nya, untuk pekerjaan tambahan, biarlah besok dia memikirkannya.





.....




Matahari sudah memunculkan sinar nya. Junkyu mengernyit ketika cahaya itu berhasil mengenai mata nya.

Jam berapa ini?

Junkyu mengambil handphone nya, sekarang sudah jam 7 lewat 15 menit.

GAWAT! JUNKYU TERLAMBAT BANGUN!

Junkyu berlari tergopoh ke arah kamar mandi nya. Dia tidak sempat mengantarkan susu, dia sudah terlambat untuk sekolah.

Tidak sampai 15 menit, junkyu sudah sangat rapi, dia sedang berada di halte menunggu bus lewat.

20 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Junkyu berharap harap cemas. Dan sepertinya dia sedang beruntung, bus yang akan mengantarnya ke sekolah sudah datang. Junkyu bergegas memasuki bus itu.









Junkyu keluar dari bus setelah sampai pada tujuan nya, dada nya naik turun karena meraup banyak oksigen.

5 menit lagi gerbang akan ditutup, dan untungnya junkyu sudah menginjakkan kaki ny ke area sekolah.

Seperti biasa, dia menjadi bahan pembicaraan semua orang. Bedanya hanya, dia sedang menyemhunyikan orang lain di perut nya

Kadang junkyu tak habis pikir. Apa mereka tidak bosan membicarakannya terus menerus? Padahal hidupnya tak ada yang menarik

Junkyu memakai hoodie berwarna pink, dia tidak tau kenapa. Dia hanya ingin mengenakan nya saja.

Kali ini junkyu berjalan dengan tersenyum. Bukan menunduk seperti biasanya. Dia tak menghiraukan Bisikan bisikan mereka




Bruk




Junkyu tersungkur, dia memegangi perutnya agar tidak berbenturan dengan lantai.

"Punya nyali sekarang?" Junkyu kenal dengan suara itu, suara park jihoon.

Di belakang nya sudah ada jihoon dan teman teman nya yang sedang bersedekap dada tanpa rasa bersalah mendorong nya

"Kau sudah bisa mengangkat kepla mu hm?" Jihoon berujar lagi

"Wah wah.. Si kecil miskin ini sudah berani sekarang" Yedam menimpali

"Kau ingin aku menyadarkanmu lagi dimana tempat yang seharusnya kau huni?" Junkyu menggeleng takut

"B-bisakah k-kalian ttidak m-menggangguku sekali saja?" Semua penonton yang melihat drama itu membolakkan mata nya

Hei.. Menyangkal sudah berarti bunuh diri!

"Eoh? Bisakah kau ucapkan sekali lagi? Jihoon hyung, buat dia bicara dengan keras" Jeongwoo merengek pada jihoon



'Help!!! Author gabisa bayangin jeongwoo uke! Jeongu ged bukan junkyu:>'-Author kece




Junkyu mendongak.

"Kalian tidak bosan menggangguku? Apa salahku? Aku bahkan tidak merasa berhutang pada kalian. Aku selalu diam ketika kalian mempermainkanku semena mena. Karena aku miskin? Memangnya aku mau hidup seperti ini? Ditinggal pergi oleh orang tua untuk selamanya. Tentu saja aku tidak ingin itu semua terjadi. Ku mohon.. Untuk sekali ini saja.. Jangan menggangguku.." Junkyu memegang kaki jihoon. Dia memohon mohon pada pemilik kaki tersebut.



BASTARD (HARUKYU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang