Renjun baru ngerasain apa yang namanya hidup ketika ia pindah ke korea di usianya yang ke 20 tahun. Menjadi satu satunya carrier di keluarganya membuatnya diperlakukan berbeda dibanding kedua kakak laki lakinya. Orang tuanya sangat posesif terhadap dirinya. Sangat sayang. Terlalu hati hati. Cenderung mengekang.
Lahir di Salah satu keluarga yang terpandang di china membuatnya kesulitan untuk bergerak. Ditambah lagi dia adalah anak bungsu dan seorang carrier. Garis hidupnya seakan akan sudah ditentukan semenjak renjun lahir.
Ada banyak hal yang tidak ingin ia ingat. Betapa irinya ia dengan kedua kakaknya waktu itu, berbagai macam pesta perjodohan, berbagai macam peraturan yang menyesakkan, ketidak mampuannya melawan perintah orang tua, dan ketika ia dipaksa untuk menjadi sempurna.
Oleh karena itu ketika renjun akhirnya memiliki kesempatan untuk pindah ke korea dan bisa bersekolah di jurusan seni yang sangat ia minari, renjun merasa sangat sangat sangat bahagia.
Untuk pertama kalinya selama 20 tahun ia hidup ia bisa merasakan udara bebas. Renjun akhirnya bisa mengambil keputusan untuk diri nya sendiri. Meskipun masih diawasi dan dimonitor, ia merasa ini sudah lebih dari cukup.
Baginya yang penting ia sudah jauh dari kedua orang tuanya. Renjun ingin segera mengubur segala kenangan menyakitkan dalam dalam.Mungkin karena udah lama mendambakan Kebebasan, renjun jadi sedikit kelewatan. Ketika ngga ada kelas ataupun tugas kuliah, ia habiskan waktunya untuk bersosialisasi, berpesta dan mencoba hal hal baru.
Ia kini bisa mengenakan pakaian yang ia mau dan pergi ketempat manapun yang ia ingin kan. Berteman dan berhubungan dengan siapapun yang ia mau.
Dan itu mudah baginya.
Dimanapun renjun berada, kepribadian, penampilan dan pesona renjun langsung mengikat hati orang orang yang ada di sekitarnya.
Dari teman seangkatan, kakak tingkat hingga dosen. Banyak yang menaruh hati ke renjun dan tentu sajua renjun menikmati hal itu. Meskipun ia tidak pernah perfikir untuk terikat disatu hubungan yang serius.
Ngga Dan Ngga akan pernah.
Renjun pingin selalu bebas.
Renjun ngga mau mimpi buruknya di china terulang kembali.
Kini sudah hampir tiga tahun ia berada di korea. Dan ia masih ingin terus menggenggam perasaan bebas tersebut.
Namun sepertinya kebebasan tersebut akan segera terenggut darinya.
".......... masa iya beneran gue hamil" renjun membenamkan kepalanya kedalam bantal dan berteriak tanpa suara.
💚
Donghyuck benar benar datang 15 menit setelah telpon nya ditutup. Ia sudah tau password pintu apartment renjun sehingga dia langsung masuk kedalam dengan terburu buru.
"injun!" suara haechan terdengar memanggilnya.
Renjun mengangkat kepalanya dari bantal ketika donghyuck tiba di pintu kamar. Donghyuck mengenakan celana piyama dan hoodie hitam. Kelihatan sekali kalau ia buru buru dari outfitnya yang berantakan, karena donghyuck selalu rapih dalam berpenampilan. Sambil setengah terengah donghyuck menatap renjun dengan tatapan khawatir yang kentara.
"jun. ini pesenan lo" ujarnya berjalan kearah renjun sambil menyodorkan kantong plastik hitam.
Renjun duduk di pinggiran kasur sambil meraih bungkusan tersebut.
Ia melihat kedalam, ada satu kotak testpack pesenannya. Ia terdiam lama dan donghyuck beranjak duduk di samping nya."hyuck, gue takut." ia menarik nafas.
"Tadi pagi gue muntah muntah. Mual banget rasanya. dan pas liat kalender gue baru sadar kalau jadwal datang bulan gue telat." suara renjun terdengar lirih namun donghyuck bisa merasakan kepanikan di dalamnya.
"dan gue baru sadar beberapa waktu ini setelah gue berhubungan badan ga pernah minum morning pill. Gue juga ga tau kenapa bisa seceroboh ini, mungkin gara gara kepala gue isinya kerjaan dan tugas akhir?" lanjut renjun memainkan kotak testpack yang ada di tangannya
"... Gue harus gimana hyuck?" renjun membenamkan kepala di bahu donghyuck yang ada di sebelah nya.
"jun, jangan panik dulu. Lo sekarang ambil nafas. Terus kalau udah tenang baru coba cek pakai test pack itu." donghyuck mengambil nafas.
"Kalau beneran positif, Baru setelah itu kita cari solusinya bareng bareng" lanjut donghyuck sambil ngelus punggung renjun.
Di saat saat seperti ini renjun merasa beruntung banget punya donghyuck yang bisa menenangkannya. Meskipun di hari hari biasa mereka sering adu mulut buat masalah yang ngga penting, tapi mereka tau bahwa mereka bakal selalu ada untuk satu sama lain.
Donghyuck sendiri, sebagai seorang carrier bisa memahami apa yang renjun rasakan sekarang. Kehamilan yang ga diingikan bisa jadi mimpi buruk apa lagi untuk seseorang dengan usia semuda mereka. Kalau itu terjadi kepadanya iapun pasti akan merasakan kepanikan yang sama. Tapi donghyuck punya mark, dan ia yakin dirinya dan mark pasti bisa membesarkan seorang bayi bersama. Ia pun tidak memungkiri suatu hari nanti ia ingin memiliki bayi dengan mark karena mereka memiliki hubungan serius dan saling mencintai.
Tapi bagaimana dengan renjun? Donghyuck tidak bisa menahan dirinya untuk khawatir. Selama tiga tahun mengenal renjun, laki laki itu sama sekali belum pernah mengenalkannya dengan seseorang yang ia sebut pacar. Jangankan pacar, ia sama sekali ngga pernah melihat renjun jatuh cinta. Memang ia tahu ngga jarang renjun dekat dengan seseorang namun sepertinya hubungan itu cuman sepihak yang akhirnya diakhiri sendiri oleh renjun ketika dirasa sudah terlalu lama atau renjun sudah mulai bosan.
Jadi kalau renjun beneran hamil, ini anak siapa??
Lamunan donghyuck terpecah oleh helaan nafas kasar di sebelahnya.
"oke hyuck... gue... gue siap." ia berdiri sambil menggenggam test pack di tangannya.
"oke.... Semangat jun!" donghuck ga tau harus berkata apa lagi untuk menguatkan sahabatnya itu.
"um.. Lo butuh bantuan?""... Uh. It's all right hyuck. Gue bisa pipis sendiri..." jawab renjun masuk ke dalam kamar mandi.
Sudah hampir 10 menit renjun ada di dalam sana. Tidak terdengar apapun selain suara flush dan keran air. Donghyuck mulai khawatir apakah renjun belum minum air sehingga ia kesulitan untuk pipis? Atau jangan jangan renjun ngga tau cara pakai test pack?
Baru donghyuck berfikir untuk mengetuk pintu kamar mandi, renjun keluar dengen ekspresi yang sulit dibaca.
"gimana jun... hasilnya?" tanya donghyuck.
"....."
"garis nya.... dua, hyuck"
💚
KAMU SEDANG MEMBACA
who's the baby daddy (Renjun Harem)
FanficMasalah pertama: Renjun hamil Masalah kedua: Bayi itu punya 4 kandidat ayah. Atau: Renjun panik karena dia kebobolan dan ngga tau siapa ayah dari jabang bayinya.