Sky tidak bisa menahan senyuman di wajahnya saat ia menatap Kai yang masih tertidur pulas di pelukannya. Pemuda tampan itu masih tidak menyangka bahwa semalam mereka melakukannya, pada awalnya Kai sempat ketakutan namun Sky berhasil menenangkannya. Sky bahagia, namun disaat yang bersamaan dia pun merasa sedih. Jantung Sky terasa nyeri saat dia melihat banyak bekas luka di sekujur tubuh Kai dan itu semua karena ulah Kristo. Pria jahat itu suka melakukan seks dengan kasar, banyak sekali bekas gigitan di bahu dan pinggang Kai. Sky bisa memaham kalau semua ini membuat Kai jadi takut untuk bersentuhan dengan orang lain.
"Ngghhh..." Kai menggeliat dalam pelukan Sky, matanya mengerjap lucu menatap Sky yang sejak tadi masih betah menatapnya tertidur.
"Morning dear," sapa Sky, melihat wajah tampan Sky membuat wajah Kai memanas seketika. Tentu saja dia sangat malu, mereka baru melakukan 'hal itu' semalam. Kai langsung membenamkan wajahnya di dada telanjang Sky membuat Sky terkekeh geli melihat kelakuan pemuda manis dalam pelukannya itu.
"Bertingkah manis seperti itu membuatku jadi ingin memakanmu lagi," ujar Sky yang membuat Kai langsung memberingsut menjauh dari Sky. Melihat tingkah manis Kai membuat Sky tidak tahan untuk tersenyum. Ini pertama kalinya Sky mau tidur bersama dengan partner seksnya dan jujur saja Sky sangat menyukainya.
"Kau baik-baik saja Kai?" tanya Sky dan Kai mengangguk pelan. Jujur saja Kai merasa sangat malu sekarang. Bisa dibilang semalam dia lah yang menggoda Sky. Tangan Sky terulur untuk menyentuh pipi lembut Kai membuat rasa hangat menjalar ke wajah manis Kai dan tentu saja Kai tidak menolaknya.
"Terima kasih untuk semalam," ucap Sky lagi, Sky memajukan wajahnya dan mengecup kening Kai dengan sangat lembut seakan-akan bila dia mengecupnya dengan kasar kening pemuda manis itu akan terluka.
"Sky, apakah setelah ini kau akan menjauh dariku?" tanya Kai pelan, entahlah tiba-tiba dia merasa takut kalau Sky akan menjauh darinya. Kai tidak tau bagaimana perasaannya pada Sky, tapi yang jelas saat ini Kai sangat nyaman bersamanya, bahkan Kai tidak ketakutan sama sekali saat bersentuhan dengan Sky.
"Apakah boleh kalau aku tetap bersamamu Kai?" tanya Sky, pun dengannya, ia pun tidak tau bagaimana perasaannya pada Kai, yang jelas saat ini Sky tidak ingin jauh-jauh dari Kailo. Mendengar perkataan Sky, Kai tidak kuasa menahan rasa bahagianya. Ia lalu menghambur memeluk Sky, membenamkan wajahnya di dada bidang Sky, tempat yang sangat membuatnya nyaman beberapa waktu ini.
***
"Sean tunggu!""Ayo cepat Kai, aku ingin melihat Sky tanding basket."
Kai memutar bola matanya, Sean itu terlalu mengidolakan Sky, padahal dia sudah punya Wynter yang tidak kalah tampan dengan Sky. Tapi kebalikan dari Sky, Wynter tidak terlalu menyukai olahraga, Wynter lebih suka duduk manis bersama tumpukan bukunya. Sedangkan Sky, dia sangat menyukai basket dan sepak bola, jadi wajar saja kalau pemuda itu memiliki kulit yang agak gelap.
Sesampainya di lapangan, Sean langsung sibuk bersorak untuk memberi semangat pada Sky, beda dengan Kai yang masih sibuk mengatur napasnya.
"Kai kemarilahhhh!!!" seru Sean, Kai terkekeh melihat sahabatnya yang nampak antusias. Setelah bisa bernapas normal, Kai segera menyusul berdiri di sebelah Sean. Seketika Kai tertegun melihat Sky yang sedang berlaga di lapangan basket. Larinya yang sangat cepat meskipun sambil mendribble bola, belum lagi shoot cantik yang dia lakukan sukses membuat Kai tidak mampu berkedip. Saat bermain sepak bola Sky sudah terlihat sangat tampan, tapi saat bermain basket pemuda itu nampak jauh lebih tampan.
"GO SKY!!" seru Sean penuh semangat. Sesekali Sky melambaikan tangan pada dua pemuda imut yang sedang memberinya semangat itu sambil tetap fokus pada pertandingannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Roommate
Teen FictionHidup Kailo hancur sejak ibunya pergi dengan laki-laki lain. Ayahnya seolah tidak peduli, kakaknya sibuk dengan kehidupannya sendiri. Sampai tragedi itu terjadi, tragedi yang membuat hidup Kailo benar-benar hancur. Pindah ke tempat yang jauh, tingga...