2. Hari Pertama

50 3 0
                                    

"Emhhh ahh Sky, akuhh..."

"Sshhhh... Nikmati saja babe." 

"Ahhh ini benar-benar,, ahhh nikhmath." 

Kai menutup telinganya rapat-rapat, bahkan dia harus menyembunyikan tubuhnya di dalam selimut tebal meskipun sebenarnya itu sangatlah tidak membantu. Erangan dan desahan semakin terdengar menjadi di ranjang sebelah yang membuat Kai semakin tersiksa. Lelah dengan kelakuan tetangganya itu Kai langsung beringsut turun dari tempat tidurnya, meraih laptopnya di atas meja dan beranjak keluar dari kamarnya. 

"Dasar tetangga bejat, brengsek, tidak tau diri, sialan! Benar-benar sialan." Kai masih saja mengumpat sepanjang lorong asrama yang sudah mulai sepi, yahh tentu saja sudah sepi sekarang sudah jam sembilan malam. 

"Kai?" Tubuh Kai meremang saat merasa ada yang memanggilnya, namun dia tetap memberanikan diri untuk menoleh ke arah suara, dan betapa leganya Kai saat dia melihat bahwa sosok yang memanggilnya adalah Wynter. 

"Kau mengejutkanku." Kai mengelus dadanya yang sempat bergemuruh karena terkejut. 

"Kau mau kemana?" tanya Wynter sambil berlari kecil menyusul Kai. 

"Aku mau cari ketenangan. Kamarku benar-benar berisik." Wynter terkekeh mendengar jawaban teman barunya itu. Yahhh Wynter cukup tau apa yang dimaksud oleh Kai, pasti sekarang Sky sedang bermesra-mesraan dengan sex buddynya. Kai berjalan menuju taman depan asrama, disitu ada kursi santai yang menghadap ke arah air mancur. Sambil membawa laptopnya Kai berencana menghabiskan malamnya disana.

"Kau mau kutemani?" tawar Wynter.

"Tidak perlu, lagipula aku hanya sebentar kesana." Kai tersenyum menenangkan. Lagipula dia mau menyelesaikan tulisannya, jadi lebih baik dia pergi sendiri saja.

"Baiklah, kalau ada apa-apa telpon aku saja." Wynter menepuk puncak kepala Kai sebelum pria manis itu melanjutkan perjalanannya ke taman depan. Kai adalah seorang blogger, tulisannya berisi kumpulan cerpen romantis dengan pembaca yang lumayan banyak, lebih dari satu juta pembaca.

***

Sky tersentak saat dia tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Ditengoknya tempat tidur di sampingnya, dan kosong. Tidak mau berpikir yang aneh-aneh, Sky segera pergi ke kamar mandi dan kosong.

"Bocah itu tidak ada," gumam Sky. Baru saja Sky hendak keluar mencari Kai, namun saat dia membuka pintu, Kai sudah ada di depan pintu.

"Kai? Kau kemana saja?" tanyanya Sky.

"Taman," jawab Kai. Dia berjalan memasuki kamar dengan santai. Melewati Sky begitu saja.

"Kenapa kau tidak pulang ke kamar?"

"Ada yang sedang kukerjakan."

Melihat tingkah Kai yang terlihat santai entah mengapa membuat Sky kesal. Sky lalu menarik lengan Kai, membuat tubuh pria manis itu jadi berbalik menghadapnya.

"Kau tidak pulang ke kamarmu karena apa yang kulakukan dengan Nara?" tanya Sky dan Kai tersenyum sinis. Rupanya teman sekamarnya itu cukup peka.

"Kalau kau sudah tau harusnya tidak perlu bertanya lagi." Kai kini menatap Sky tajam dan itu membuat Sky justru makin kesal.

"Jangan seperti bocah Kai. Kau ini sudah dewasa, harusnya kau sudah terbiasa dengan apa yang kulakukan semalam."

"Ya kau benar, karena terlalu terbiasa justru semua itu jadi terlihat menjijikkan. Kalian sangat menjijikkan." Tubuh Sky menegang, kedua tangannya mengepal hingga jari-jarinya memutih. Sky langsung menghempaskan tubuh Kai dengan kasar ke atas tempat tidur miliknya dan langsung menindih tubuh mungil itu. Kai yang merasa terancam langsung meronta, berusaha melepaskan diri namun tentu saja tubuhnya kalah kuat. Kai makin tak berdaya saat Sky menahan kedua tangannya di atas kepalanya sedangkan sebelah tangan Sky yang bebas digunakannya untuk mencengkram rahang Kai. 

My RoommateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang